Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Tidak Bisa Seberuntung Itu Setiap Saat (1)



Tidak Bisa Seberuntung Itu Setiap Saat (1)

3Di sebuah hotel…      

Ji Shaoheng keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi. Rambutnya yang berantakan sedikit lembap dan wajahnya yang halus dipenuhi dengan sisa-sisa air setelah mandi. Usai melakukan hubungan intim, dia menjadi tampak lebih jahat dan tampan. Dia kemudian berjalan dan mengeluarkan tas transparan kecil dari laci, yang berisi pil.      

"Besok kamu harus memasukkan pil ini ke dalam cangkir air Gu Jinchen," perintah Ji Shaoheng.     

Di tempat tidur, Bai Shiyan duduk dengan selimut yang menutupi tubuhnya, namun bagian bahu dan lehernya masih terbuka. Ada bekas tanda ciuman tercetak di sana. Pandangan matanya yang menawan tampak memesona. Dia melihat benda di tangan Ji Shaoheng dan bertanya, "Obat apa itu?"     

"Sesuatu yang bisa membuat pria bersemangat." Mata Ji Shaoheng penuh dengan kelicikan.     

Bai Shiyan telah bergelut di industri hiburan selama bertahun-tahun dan berhubungan dengan banyak orang. Begitu Ji Shaoheng menjawab, dia segera mengerti obat apa itu. Dia pun bertanya, "Siapa yang akan menjadi penawarnya?"     

Ji Shaoheng memutar-mutar benda itu di tangannya. Tampak roh jahat pada pandangan matanya. Dia lalu mengatakan kata demi kata, "Chen… You… ran."     

Mata Bai Shiyan bergetar. Tatapan menawan di bawah matanya menjadi tampak semakin memesona di bawah cahaya lampu. Dan sudut mulutnya terangkat sedikit, membentuk senyum yang bersemangat.     

***     

Pada sore hari, Chen Youran pergi minum teh dan melihat Sun Xiaoxiao menangis. Dia pun bertanya padanya, "Ada apa?"     

"Pacarku punya wanita lain di belakangku." Mata Sun Xiaoxiao sedikit merah dan suaranya terdengar tercekat.     

"Jangan menangis… Kalau kamu tidak tahan, bicaralah dengannya. Kalau kamu tidak bisa menerimanya, putuskanlah," ujar Chen Youran sambil meletakkan tangannya di bahu Sun Xiaoxiao dan berusaha untuk menenangkannya.     

"Dia sama sekali tidak mau mengakui kalau dia memiliki seorang wanita lain. Kalau aku tidak membaca pesan teksnya diam-diam, aku akan tetap berada dalam ketidaktahuan," balas Sun Xiaoxiao sambil terisak.     

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?" Chen Youran merasa bersimpati padanya dan memberikannya tisu.     

Sun Xiaoxiao mengambil tisu tersebut dan menyeka air matanya. Dia lalu berkata, "Dia berkencan dengan wanita itu di hotel hari ini. Aku akan menangkap pengkhianat itu dan melihat apa yang dia katakan saat itu."     

Setelah bekerja, Chen Youran mematikan komputer di mejanya. Ketika dia melihat ke atas, Sun Xiaoxiao telah menghilang, dia pun buru-buru mengejar dan kebetulan melihatnya naik taksi. Meskipun dia merasa khawatir, tetapi itu adalah urusan pribadi orang lain, jadi dia pun pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobilnya dan pulang ke rumah.     

Mobil Chen Youran saat ini baru saja sampai di halaman vila. Ponselnya yang berada di dalam tas, yang diletakkannya di kursi penumpang depan, tiba-tiba berdering. Dia mematikan mesin, mengambil tasnya, dan mengeluarkan ponselnya. Ada serangkaian nomor tak dikenal di atas layar yang menyala. Dia pun menghubungkan panggilan tersebut dan meletakkan ponselnya di telinganya.     

"Halo?"     

Terdengar suara tangisan Sun Xiaoxiao dari seberang sana, "Youran, apa kamu bisa datang ke sini? Mereka… Mereka…"     

Suara Sun Xiaoxiao tercekat dan hampir tidak terdengar. Chen Youran lalu berkata padanya, "Bicaralah perlahan… Aku akan mendengarkan."     

"Apa kamu bisa datang ke sini?" tanya Sun Xiaoxiao sambil terisak.     

Mendengar tangisan rekan kerjanya itu, Chen Youran tidak bisa menolak, "Di mana kamu sekarang?"     

Sun Xiaoxiao melaporkan nama dan nomor kamar hotel. Chen Youran pun menutup telepon, memutar mobil, dan bergegas menuju ke hotel.     

***     

Drama baru Bai Shiyan selesai syuting hari ini. Setelah pengambilan gambar terakhir, kru drama tersebut pergi untuk merayakan bersama. Gu Jinchen, sebagai investor, secara otomatis juga ikut pergi bersama mereka.     

Saat perjamuan berlangsung, Bai Shiyan secara tidak sengaja menuangkan anggur ke pakaian Gu Jinchen ketika dia bersulang bersamanya. Dia pun dengan cepat meminta maaf, "Presiden Gu, aku mungkin terlalu lelah karena syuting dua hari ini. Aku benar-benar minta maaf..."     

Gu Jinchen tidak mengatakan apa-apa, kemudian beranjak untuk pergi ke kamar tamu di lantai atas dan beristirahat. Saat Gu Jinchen menutup pintu bilik, mulut Bai Shiyan terangkat dengan lengkungan berbahaya. Bai Shiyan kemudian keluar dari bilik itu beberapa saat dengan alasan pergi ke kamar mandi dan melambai ke pelayan di koridor.     

Ketika pelayan mendekat, Bai Shiyan berkata, "Berikan aku segelas air."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.