Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Setiap Orang Memiliki Jalan Hidupnya Sendiri



Setiap Orang Memiliki Jalan Hidupnya Sendiri

3Setelah bekerja, Chen Youran berkendara sendirian dan kembali ke Teluk Nanhai. Saat baru saja tiba di depan gerbang, tiba-tiba seseorang keluar dari arah samping. Dia pun dengan cepat menginjak rem. Dia melihat orang yang menghentikan mobil melalui kaca depan, lalu seketika tersentak. Setelah itu, dia mendorong pintu dan keluar dari mobil. Orang yang menghentikan mobil adalah Jian Rui. Mobilnya hampir saja menabrak lutut wanita paruh baya itu. Wanita itu meregangkan lengannya dengan tubuhnya yang sangat kurus, tampak seperti hanya tersisa tulang dan kulit.     

"Nyonya Xue, apa yang Anda lakukan?" tanya Chen Youran. Karena Jian Rui menipunya di hari pernikahan, sehingga membuatnya ditangkap oleh Xue Jie, dia pun tidak mau lagi memanggilnya Bibi Jian seperti sebelumnya. Dia bahkan berkata dengan dingin.     

Jian Rui memandangnya dengan tatapan meminta maaf dan berkata, "Youran, maafkan aku. Aku sudah ditipu oleh Xue Jie sebelumnya. Kalau aku tahu dia akan melakukan itu, aku tidak akan berjanji untuk membantunya."     

"Apa Anda bersungguh-sungguh atau tidak, tetapi aku tidak dapat mengabaikan hal buruk yang pernah terjadi padaku di hari pernikahanku itu." Wajah cantik Chen Youran memiliki ekspresi ragu yang samar.     

"Aku tidak mengharapkan pengampunan darimu, tetapi apa kamu tidak bisa membantuku berbicara dengan Jinchuan dan menyuruh dia untuk melepaskan Xue Jie? Kelakuannya yang seperti ini sudah melanggar hukum," tutur Jian Rui dengan mata yangs sudah dipenuhi kabut air.     

"Apa maksudmu?" Chen Youran menatapnya dengan bingung.     

"Xue Jie hilang. Dia telah berada di tangan Jinchuan selama lebih dari 10 hari. Aku tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati." Jian Rui berkata dengan air mata yang sudah menetes dari matanya.     

Mendengarnya, Chen Youran mengerutkan kening dan bertanya, "Apakah Anda yakin?"     

"Jinchuan mengakuinya sendiri," jawab Jian Rui sembari mengangguk.     

Setengah jam kemudian, Ji Jinchuan tiba di Teluk Nanhai. Begitu dia melangkah memasuki ruang tamu, dia melihat Jian Rui duduk di sofa. Di sisi lain sofa, Chen Youran menggendong Ji Nuo kecil dan bercanda dengannya. Dia pun mengerutkan kening saat melihat pemandangan itu. Dia menyerahkan jas dan mantelnya kepada Bibi Sun, melonggarkan dasinya, dan berjalan mendekat.     

Jian Rui berdiri dengan sedikit kegelisahan di wajahnya melihat keberadaan Ji Jinchuan. Dia bahkan tidak tahu bagaimana harus bersikap. Sementara Chen Youran langsung menyerahkan Ji Nuo kecil kepada Bibi Wu, mengambil teko, dan menuangkan secangkir teh untuk suaminya.     

"Nyonya Xue datang untuk menemui seseorang," kata Chen Youran.     

Ji Jinchuan duduk di sebuah sofa tunggal. Dia perlahan membuka kancing lengan bajunya dan menatap Jian Rui di seberangnya sambil berkata, "Xue Jie tidak bersamaku."     

"Bagaimana bisa… Kamu mengakuinya sendiri saat itu…" Jian Rui tampak tidak percaya.     

Bibir tipis dan lembap Ji Jinchuan sedikit terpaut. Di wajahnya yang tampan dan mengancam, selalu ada ekspresi yang sangat dingin. Matanya tampak dalam dan gelap. Tidak peduli bagaimana seseorang berusaha untuk mengintip, tetap tidak bisa melihat emosi di bagian bawah matanya.     

"Itu dulu. Sekarang dia sudah hilang."     

"Apa yang telah kamu lakukan padanya?" Dada Jian Rui bergejolak karena kesal.     

"Aku tidak ingin melanggar hukum." Bibir tipis Ji Jinchuan menguraikan senyum kejam lebih dalam, sementara matanya menjadi lebih dingin dan gelap. Dia melanjutkan, "Jadi aku telah melepaskannya..."     

Jian Rui menatap Ji Jinchuan dan berkata, "Tapi dia tidak pulang…"     

"Dia tidak pulang? Apa harus aku mengurungnya lagi?" Ji Jinchuan duduk dengan kaki terlipat, mengambil cangkir tehnya dan meminumnya.      

Jian Rui tersedak, dia mengedipkan bulu matanya dan berpikir sejenak. Kemudian, dia mengambil tasnya dan berpamitan pada mereka sebelum meninggalkan Teluk Nanhai.     

Chen Youran mendongak dan menatap mata gelap pria yang menjadi suaminya itu. Dia bertanya, "Apa kamu benar-benar sudah melepaskan Xue Jie?"     

"Hmm." Pria itu menjawab dengan lemah dan meletakkan cangkir tehnya.     

"Ke mana dia akan pergi kalau dia tidak pulang?" tanya Chen Youran sambil berpikir.     

Ji Jinchuan meliriknya dan berkata, "Kekhawatiranmu tampaknya kepada objek yang salah."     

Xue Jie memang dibebaskan kemarin, tetapi dia tidak pulang. Itu karena dia masih di Bank Bawah Tanah.     

Chen Youran berkata dengan pelan, "Aku khawatir dia akan dikejar oleh kreditur. Kalau sesuatu terjadi padanya, polisi tidak akan bisa menemuimu untuk diinterogasi karena ketakutan mereka padamu."     

Ji Jinchuan mengangkat alisnya dan tidak berbicara. Chen Youran menatap suaminya dan berkata lagi, "Apa menurutmu itu mungkin?"     

"Setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri. Kamu tidak perlu memedulikan apa yang dia lakukan," ujar Ji Jinchuan dengan pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.