Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Yang Sedang Aku Bicarakan adalah Semua Orang



Yang Sedang Aku Bicarakan adalah Semua Orang

3Setelah itu, Xue Ling meraih tangan Ji Jinchuan. Dia mencengkeram tangan pria itu dengan kukunya. Kekuatan cengkeramannya cukup besar sampai-sampai membuat tangan pria itu terluka. Matanya yang cekung seperti lonceng tembaga menatap pria itu lekat-lekat, dia berkata, "Apa kamu tahu Ji Jinchuan? Dia orang jahat. Kamu harus membantuku untuk melawannya. Aku akan memberimu uang. Aku… aku adalah Nona Muda dari Keluarga Xue."     

"Presiden Ji…"     

"Presiden Ji…"     

Kepala RSJ Tian berseru bersamaan dengan Xiao Cheng dan pergi untuk membuka cengkeraman kuku Xue Ling. Namun Ji Jinchuan menghentikan mereka melalui isyarat matanya. Kepala RSJ Tian dan Xiao Cheng berdiri beberapa langkah darinya dan menatap Xue Ling dengan waspada untuk mencegahnya bergerak lagi.     

Ji Jinchuan menunduk dan menatap wanita gila di depannya. Dia mengatakan kata demi kata dengan penekanan, "Keluarga Xue sudah hancur. Kamu bukan lagi Nona Muda dari Keluarga Xue."     

Entah apa Xue Ling memahami perkataannya, namun tidak tampak kilau cahaya di matanya yang suram. Ji Jinchuan pun mengulangi apa yang baru saja dikatakannya. Mata dinginnya berkeliaran di wajah wanita itu, mencoba melihat keabnormalannya. Dia bertanya lagi, "Apa kamu ingat Ji Jinchuan?"     

Tangan Xue Ling akhirnya terlepas dari punggung tangan Ji Jinchuan. Kemudian dia pergi untuk mengambil bantal yang jatuh ke lantai dan berjalan di sekitar ruangan tanpa alas kaki. Dia tampak seperti mayat hidup yang tidak punya daging dan juga darah. Dan dia terus mengulangi gumaman di mulutnya, "Aku rindu Keluarga Xue, aku kaya, aku rindu Keluarga Xue, aku kaya…"     

"Presiden Ji, tangan Anda..." Xiao Cheng melangkah maju ke depan.     

Ji Jinchuan mengangkat tangan kirinya dan melihatnya. Ada dua bekas kuku berwarna merah terang di punggung tangannya, dilumuri darah tipis. Dia pun berkata, "Aku baik-baik saja..."     

"Presiden Ji, sekarang Anda tahu kalau dia benar-benar gila. Dia melukai pasien lain kemarin," ujar Kepala RSJ Tian.     

Ji Jinchuan memandangi wanita yang berjalan mondar-mandir di ruangan itu. Dia melihat ke bawah dan melirik cairan berwarna merah terang di lantai, lalu pandangannya jatuh di kaki Xue Ling, "Ada apa dengan kakinya?"     

"Dia memecahkan gelas air kemarin. Dia lalu menginjaknya tanpa alas kaki dan berkata kalau dia ingin memakai sepatu kristal," jawab Kepala RSJ Tian.     

Mendengar hal itu, mata Ji Jinchuan tampak dalam dan dingin. Dia merenung sejenak, tiba-tiba dia membuka mulutnya dan meneriakkan namanya, "Xue Ling!"     

Namun, Xue Ling tidak berkutik sama sekali. Dia masih memegang bantal dan masih mengulangi gumaman kata-kata di mulutnya itu. Ji Jinchuan memicingkan matanya dan berkata lagi, "Ayahmu hilang..."     

Xue Ling masih tidak menanggapi. Dalam kesadarannya, dia sepertinya hanya ingat bahwa dirinya adalah Nona Xue. Ji Jinchuan menatapnya dengan tatapan rumit untuk terakhir kalinya, lalu berjalan menuju ke pintu. Kepala RSJ Tian dan Xiao Cheng pun mengikutinya.     

Setelah mereka keluar, Kepala RSJ Tian mengunci pintu kembali. Ji Jinchuan berdiri memunggunginya dan berkata, "Tidak peduli apa dia benar-benar gila atau pura-pura gila, kamu harus merawatnya dengan baik."     

Kepala RSJ Tian tampak ragu-ragu, lalu berkata, "Melihat dia seperti itu, seharusnya dia tidak berpura-pura."     

Xiao Cheng mengerutkan kening pada Kepala RSJ Tian dan berkata, "Lakukan saja apa yang diperintahkan Presiden Ji."     

Kepala RSJ Tian dengan cepat mengangguk dan menjawab, "Baik..."     

"Tidak ada yang diizinkan mengunjunginya di masa depan," tambah Ji Jinchuan.     

Kepala RSJ Tian bertanya dengan hati-hati, "Termasuk Nyonya Xue?"     

"Yang sedang aku bicarakan adalah semua orang, tanpa terkecuali," Ji Jinchuan meliriknya dengan ketidakpedulian yang samar.     

"Saya mengerti," jawab Kepala RSJ Tian sambil tersenyum ringan.     

Ji Jinchuan berbalik dan melihat wanita di dalam yang berjalan mengelilingi ruangan melalui kaca transparan di bagian atas pintu. Dia berdiri di luar pintu untuk waktu yang lama sebelum pergi.     

Setelah meninggalkan rumah sakit jiwa dan naik ke mobil, dalam perjalanan kembali ke perusahaan, Ji Jinchuan berkata, "Xue Jie akan dibebaskan dua hari lagi."     

"Kalau Anda membiarkannya pergi, apa tidak akan ada lagi hal buruk yang akan terjadi pada Nyonya Muda di masa depan?" Xiao Cheng menjawab dengan ragu-ragu.     

"Bawa dia ke Bank Bawah Tanah sebelum dibebaskan," perintah Ji Jinchuan dengan tenang.     

Bank Bawah Tanah adalah bisnis seorang gangster. Mereka tidak hanya bisa meminjamkan dana rentenir, tetapi juga berjudi dan menggunakan narkoba. Tidak peduli siapa pun yang terlibat dengan tempat itu, mereka tidak akan berakhir dengan baik.     

Xiao Cheng mengangguk dan berkata dengan tegas, "Baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.