Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Hampir Menjadi…



Dia Hampir Menjadi…

1Dalam setengah bulan terakhir, Chen Youran sangat merindukan putranya. Jadi saat ini dia otomatis tidak ingin berpisah darinya. Dia berkata dengan bijaksana, "Bu, kami sudah menikah selama lebih dari setengah tahun, hanya saja pesta pernikahannya diadakan sedikit terlambat."     

"Dia sudah bersamaku selama ini, dia pasti tidak terbiasa kembali ke Teluk Nanhai. Kembalilah untuk menjemputnya besok..." tambah Xie Suling.     

Chen Youran pun melirik Ji Jinchuan, seolah meminta bantuannya. Di matanya yang hitam dan jernih, dia tampak enggan menyerahkan Ji Nuo kecil dan berharap untuk bisa membawanya pulang. Ji Jinchuan pun tidak mau membiarkan istrinya menderita. Tanpa mengatakan apa-apa, dia langsung mengambil Ji Nuo dari tangan Xie Suling dan berkata dengan lembut, "Bu, jangan menghalangi reuni tiga orang di keluarga kecil kami ini..."     

Xie Suling dibuat tercengang oleh ucapan Ji Jinchuan. Dia memandang Ji Nuo kecil dan dengan enggan melepaskannya, dia berkata kepada mereka, "Kalau kalian punya waktu luang, bawalah Nuonuo kembali ke kediaman utama, jadi dia tidak akan lupa dengan kakek dan neneknya."     

Tidak peduli apa pun yang dikatakan Xie Suling, Chen Youran selalu menjawab dengan tenang dan lemah lembut.     

Setelah itu, Ji Yangkun memanggil Ji Jinchuan, lalu mereka berjalan sedikit ke samping. Dia berkata pada anaknya, "Xue Jie hilang..."     

Tatapan mata Ji Jinchuan masih hangat seperti tadi dan tidak menjawab apa pun. Ji Yangkun lalu berkata lagi, "Tolong periksa di mana dia berada."     

Ji Jinchuan melirik ayahnya yang berada di samping, kemudian dia bertanya, "Apa Ayah masih memiliki perasaan kepada Jian Rui?"     

"Bahkan kamu tidak percaya padaku?" Ji Yangkun bertanya balik sambil menatap anaknya itu.     

Namun, Ji Jinchuan lagi-lagi tidak menjawab, tetapi malah bertanya, "Ayah yang membayar utang Keluarga Xue untuk mereka?"     

Mendengar hal itu, Ji Yangkun mengerutkan kening, lalu bertanya, "Apa kamu meragukan ayahmu sendiri?"     

"Ayah hanya perlu menjawab ya atau tidak." Ji Jinchuan berkata dengan lemah.     

"Tidak," jawab Ji Yangkun dengan tegas.     

***     

Gang menuju daerah rumah keluarga miskin memang biasanya sangat sangat sempit. Maybach hitam milik Ji Jinchuan pun tidak bisa masuk ke dalam, jadi harus berhenti di pintu masuk gang dan menunggu di sana. Setelah beberapa saat, Jian Rui keluar dari gang mengenakan kemeja musim semi tipis dan membawa sekantong sampah. Di pintu masuk gang itu terdapat truk sampah besar, mungkin sudah lama tidak dibersihkan, sehingga mengeluarkan bau yang tidak sedap.     

Setelah membuang sampah, Jian Rui mampir ke toko depan untuk membeli barang-barang. Namun, langkahnya seketika berhenti ketika baru berjalan sebanyak dua langkah. Dia mendongak dan menatap pria di depannya. Wajahnya pun tiba-tiba menjadi pucat. Dia bertanya padanya, "Apa kamu asisten Jinchuan?"     

Xiao Cheng mengangguk, kemudian berkata, "Nyonya Xue, Presiden Ji ada perlu denganmu."     

Tubuh Jian Rui bergetar dan dia menatap Maybach hitam di belakang Xiao Cheng. Wajahnya pun menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Xiao Cheng berbalik dan menoleh ke samping, dia membuat isyarat pada Xue Ling masuk ke dalam mobil itu, "Nyonya Xue, silakan..."     

Jian Rui merapatkan pakaian musim seminya dan berjalan menuju Maybach hitam. Xiao Cheng juga melangkah maju dengan cepat untuk membukakan pintu untuknya. Jian Rui melirik pria yang duduk di dalam mobil, dia merasa ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya membungkuk dan duduk di dalam mobil tersebut.     

Ji Jinchuan membuka matanya dan mengetuk pahanya dengan jari-jarinya yang ramping, dia berkata, "Bibi Jian, lama tidak bertemu..."     

Jian Rui berpikir bahwa putrinya telah dikirim ke rumah sakit jiwa oleh Ji Jinchuan, jadi dia tidak lagi memiliki sikap keramahan seperti sebelumnya terhadapnya. Dia berkata dengan dingin, "Presiden Ji sangat sibuk dengan urusannya, sehingga kami sangat sulit untuk ditemui oleh orang-orang seperti kami ini."     

Ji Jinchuan tidak marah, tetapi hanya berkata dengan ringan, "Bibi ingin balas dendam padaku karena Xue Ling?"     

"Apa?" Jian Rui tercengang.     

"Pada hari pernikahanku, kamu menipu Youyou. Dan Xue Jie hampir memperkosanya." Ji Jinchuan berkata tanpa ekspresi.     

"Apa?" Jia Rui membuka matanya lebar-lebar dengan ekspresi kaget yang luar biasa. "Bagaimana... Bagaimana mungkin..."     

Ji Jinchuan melirik ekspresi terkejut Jian Rui dan menyadari bahwa wanita paruh baya ini tidak mengetahuinya. Mungkin, Jian Rui hanya dimanfaatkan oleh Xue Jie.     

Kesadaran Jian Rui pulih setelah waktu yang lama. Dia memandang Ji Jinchuan dan berkata, "Lalu… Apa semuanya baik-baik saja?"     

Hari itu Xue Jie memberi tahu Jian Rui bahwa selama dia pergi ke pesta pernikahan dan bekerja sama untuk menipu Chen Youran, dia akan bisa melihat Xue Ling lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.