Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kekhawatiranmu Berlebihan



Kekhawatiranmu Berlebihan

2Di sisi lain, di kediaman utama Keluarga Ji...     

Fang Yaqing duduk di depan cermin rias, dengan masih mengenakan cheongsam. Dia menatap benda di tangannya. Itu adalah cincin berbentuk ekor yang tampak sederhana dan elegan. Cincin tersebut adalah hadiah pada hari Valentine pertama mereka bersama. Ji Jinchuan memberikannya padanya. Meskipun dia menikahi Ji Shaoheng, tetapi dia tetap menyimpannya selama ini. Setelah Ji Jinchuan menyerahkannya kepada Ji Shaoheng, dia membencinya dan melemparkan cincin itu ke taman bunga kediaman utama Keluarga Ji, namun dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Dia mencoba menemukan cincin berbentuk ekor itu lagi di tengah hujan lebat, lalu menggantungnya pada kalungnya dan memakainya di lehernya. Kemudian, saat menikahi Ji Shaoheng, dia pernah dihina dan difitnah olehnya ketika tahu dia menggunakan cincin itu pada lehernya. Dia pun akhirnya melepaskannya dari lehernya dan menyimpannya.     

Saat ini, Ji Shaoheng masuk dari pintu dan melihat Fang Yaqing memegang cincin berbentuk ekor itu dengan ekspresi linglung. Dia pun mencibirnya, "Benda itu mengingatkanmu pada seseorang, ya?"     

Seolah ketakutan, Fang Yaqing segera menoleh ke samping dan memandang sosok suaminya. Dia melihat bahwa mata pria itu penuh dengan ironi, pikirannya pun berangsur-angsur tersadar kembali. Dengan tenang dia memasukkan cincin berbentuk ekor kembali ke laci dan menguncinya.     

"Kamu takut aku akan membuangnya?" tanya Ji Shaoheng dengan nada penuh cibiran.     

"Kalau kamu ingin membuangnya, kamu seharusnya sudah membuangnya dari dulu." Fang Yaqing berkata dengan lemah.     

Alasan mengapa Ji Shaoheng tidak membuangnya adalah karena dia ingin Fang Yaqing terus merindukan Ji Jinchuan. Semakin wanita itu tidak bisa melepaskannya, semakin dia membenci apa yang telah dilakukan oleh Ji Jinchuan kepadanya. Dan kemudian muncul keinginan untuk membalas dendam dari dalam dirinya. Dia pun berkata lagi, "Tahu aja kamu..."     

Setelah itu, Fang Yaqing berjalan melewati Ji Shaoheng dengan tenang, mengeluarkan piyamanya dari lemari, dan masuk ke dalam kamar mandi.     

***     

Keesokan paginya, Ji Jinchuan mengantar Ji Nuo kembali ke kediaman utama Keluarga Ji dan membawa Chen Youran ke Maladewa untuk berbulan madu, yang akan berlangsung selama setengah bulan.     

Setengah bulan kemudian, ketika mereka kembali, Xiao Cheng datang untuk menjemput mereka. Dia berdiri di pintu keluar dan melihat pasangan pengantin baru yang tampan dan cantik keluar dari kerumunan di sepanjang jalan. Pria tampan dan wanita cantik yang berjalan beriringan itu sangat menarik perhatian.     

Setelah mendekat, Chen Youran menyapa sambil tersenyum, "Asisten Xiao, maaf sudah merepotkanmu."     

"Nyonya Muda tampaknya sedang dalam suasana hati yang baik. Sepertinya perjalanannya sangat mulus," balas Xiao Cheng sambil tersenyum juga.     

Chen Youran menganggukkan kepalanya. Wajahnya yang cantik dipenuhi dengan senyuman. Kemudian, dia menatap pria di sampingnya. Ketika melihatnya mendongak ke atas, Ji Jinchuan tiba-tiba mengecup bibirnya. Lalu, Ji Jinchuan menyerahkan koper di tangannya kepada Xiao Cheng, dan berjalan sambil memeluknya menuju pintu keluar dari bandara.     

Setelah naik ke dalam mobil, Chen Youran berkata, "Kita pergi ke kediaman utama ya..."     

"Apa Nyonya Muda merindukan Tuan Kecil?" tanya Xiao Cheng dengan senyuman di wajahnya.     

Chen Youran menganggukkan kepalanya dan berkata, "Aku sudah tidak melihatnya selama setengah bulan. Aku tidak tahu apa dia menjadi bertambah gemuk atau malah semakin kurus."     

Ji Jinchuan memegang tangan Chen Youran dan meletakkannya di pahanya. Dia lalu berkata, "Sebagai seorang ibu, kekhawatiranmu itu berlebihan."     

"Memangnya kamu tidak khawatir tentang putramu? Ayah satu ini benar-benar tidak memenuhi syarat," ucap Chen Youran dengan kesal.     

Mendengarnya, Ji Jinchuan tersenyum tak berdaya.     

Ketika mereka tiba di kediaman utama Keluarga Ji, pengurus rumah menyambut mereka di ruang tamu. Chen Youran menyerahkan tas tangannya kepada salah satu pelayan, lalu menyapa mertuanya, "Ayah… Ibu…"      

Kemudian, Chen Youran melangkah maju untuk mengambil Ji Nuo dari tangan Xie Suling. Dia pun menggoda si kecil dengan lembut, "Nuonuo, apa kamu merindukan ibu dan ayah?"     

Ji Nuo kecil telah berusia tiga bulan saat ini. Tubuhnya menjadi lebih gemuk dari sebelum mereka pergi bulan madu. Wajah putihnya yang tembam dan lembut tampak seperti boneka porselen.     

"Dia masih sangat kecil. Dia hanya tahu makan, minum, dan tidur setiap hari. Dia belum tahu harus berpikir iya atau tidak," sahut Xie Suling.     

Sementara itu, di halaman, Ji Jinchuan bersandar di badan mobil dan mendengarkan laporan dari Xiao Cheng.     

"Pada hari ketika Nyonya Muda mengalami peristiwa buruk, memang Xue Jie yang melakukannya. Saya juga menemukan sebelum itu, Xue Jie tiba-tiba memiliki lebih banyak uang di rekeningnya. Dan keesokan harinya setelah peristiwa itu, dia berencana untuk membawa Jian Rui ke luar negeri, tapi saya menahannya sesuai perintah Anda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.