Mengungkapkan Cinta yang Setia
Mengungkapkan Cinta yang Setia
Pada saat yang sama, Gu Jinchen maupun Fang Yaqing sama-sama menderita. Mereka tidaklah sendirian seperti anggapan mereka masing-masing. Fang Yaqing memandang pria dan wanita yang saling mengucapkan sumpah itu. Dia merasa tertekan dan hatinya tidak nyaman. Dia berfantasi bahwa wanita dalam gaun pengantin itu adalah dirinya sendiri, dan wanita yang mengatakan 'Ya, aku bersedia' adalah dirinya. Hanya dalam fantasi ini dia bisa menikahi pria yang sangat dicintainya.
Pendeta itu lalu berkata kepada Ji Jinchuan, "Pengantin pria, sekarang Anda dapat mengungkapkan cinta setia Anda kepada pengantin wanita Anda."
Dengan menghadap ke Chen Youran, Ji Jinchuan mengambil tangan kanannya dan meletakkannya di dada kirinya. Dia kemudian berkata dengan khusyuk, "Dalam nama Tuhan, aku bersumpah untuk menerimamu sebagai istriku. Mulai hari ini, aku akan mencintai dan menyayangimu sampai mati, terlepas dari kesedihan dan kebahagiaan, kaya dan miskin, sakit dan sehat."
Melalui setelan jas yang dikenakan Ji Jinchuan, Chen Youran dapat dengan jelas merasakan suhu hangat dari suaminya yang membuat jantungnya melompat. Suhu tubuh panas pria itu seolah meresap ke dalam kulitnya dan mengalir ke darahnya.
"Pengantin wanita, sekarang Anda dapat mengungkapkan cinta setia Anda kepada pengantin pria Anda," kata pendeta itu lagi.
Chen Youran meraih tangan Ji Jinchuan dan meletakkannya pada dada kirinya. Dengan suara lembut, dia berkata, "Dalam nama Tuhan, aku bersumpah untuk menerimamu sebagai suamiku. Mulai hari ini, aku akan mencintai dan menyayangimu sampai mati, terlepas dari kesedihan dan kebahagiaan, kaya dan miskin, sakit dan sehat."
Di akhir sumpah, mereka bertukar cincin. Di tangan mereka kini melingkar berlian yang bersinar, yang menjadi saksi kebahagiaan mereka.
Pendeta itu tersenyum dan berkata, "Tuan Ji Jinchuan, Nona Chen Youran, saya telah menyaksikan sumpah kalian. Sekarang saya akan mengumumkan bahwa kalian telah menikah dan pengantin pria dapat mencium pengantin wanita."
Keduanya berdiri berhadap-hadapan. Ji Jinchuan memandang Chen Youran dengan mata yang terasa terbakar. Dia lalu membungkuk, mendaratkan bibirnya di atas bibir Chen Youran dan menciumnya dengan lembut. Pada saat ini, bunga berwarna-warni jatuh di atas kepala mereka. Tepuk tangan pun perlahan terdengar, bercampur dengan ucapan selamat dari para tamu undangan.
Setelah upacara pernikahan selesai, Gu Jinchen dan Xu Chengyan pergi dari gereja tersebut. Mereka pergi menuju ke hotel. Sementara itu, dengan ditemani oleh Chen Shuna, Chen Youran kembali ke ruang ganti dan berganti pakaian. Kemudian, dia turun untuk menyambut para tamu bersama dengan Ji Jinchuan.
Bibi Zhao menggendong Ji Nuo kecil dan mengikuti di belakang Xie Suling dan Ji Yangkun. Ketika orang lain bertanya siapa Ji Nuo, Xie Yangkun akan menjawab sambil tersenyum dan nada suara yang menunjukkan ketulusan, "Cucu tertua kami dari Keluarga Ji."
Mereka tiba-tiba menyadari bahwa tidak heran Chen Youran bisa menikahi Ji Jinchuan. Ternyata wanita itu telah melahirkan seorang putra untuk Ji Jinchuan.
Chen Shuna saat ini pergi ke toilet dan kebetulan bertemu dengan Liang Yanchen ketika dia kembali ke ruang perjamuan. Setelah menyatakan cintanya pada Chen Shuna saat itu, Liang Yancheng merasa bahwa wanita itu menghindari dirinya. Dia pun secara khusus menunggunya di sini.
"Apa gadis kecil itu putrimu?"
"Iya," jawab Chen Shuna sambil mengangguk.
"Anak yang sangat cantik, aku sangat menyukainya," puji Liang Yanchen. Dia tampak elegan hari ini, dengan jejak keanggunan dalam dirinya.
Pujian dari Liang Yancheng seolah berarti sesuatu. Chen Shuna pun tidak tahu harus berkata apa. Dia lalu berpamitan dan hendak pergi. Namun tiba-tiba Liang Yanchen mengambil langkah untuk menghentikannya dan berkata, "Shuna, jangan menghindari dariku. Aku sangat menyukaimu. Kalau cintaku akan membawa masalah padamu, kita bisa menjadi teman dulu, tapi aku tidak akan menyerah mengejarmu."
"Aku sudah punya orang yang aku sukai," balas Chen Shuna sambil menatap Liang Yachen dan melihat ekspresi serius di wajahnya.
"Siapa itu?" tanya Liang Yachen. Namun, Chen Shuna hanya terdiam. Dia pun kembali bertanya, "'Mantan suamimu, Gu Jinchen?"
Namun, Chen Shuna masih tidak menjawab. Dia pun segera berjalan menuju ruang perjamuan.