Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Selama Kamu Patuh



Selama Kamu Patuh

3Setelah mandi, Chen Youran pergi ke kamar bayi di sebelah kamarnya. Ketika melihat Ji Nuo kecil sedang tidur dengan nyenyak, dia pun merasa lega. Dia merapikan selimut di tubuh si kecil dan tinggal di kamar itu beberapa saat sebelum akhirnya kembali ke kamar tidurnya.     

Ji Jinchuan juga telah selesai mandi saat ini. Ketika melihat istrinya masuk ke dalam kamar, dia berkata dengan sedikit merayu, "Karena kamu sudah memiliki Nuonuo, kamu menjadi tidak begitu perhatian kepadaku."     

"Nuonuo masih kecil dan tidak tahu cara merawat dirinya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa cemburu dengan putranya sendiri? Itu tidak masuk akal tahu," tutur Chen Youran.     

Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dari belakang dan mencium bagian atas kepalanya, lalu berkata, "Tetapi di dalam hatiku, entah itu saat ada Nuonuo atau tidak, kamu tetaplah yang pertama."     

Kata-kata rayuan manis Ji Jinchuan berhasil membuat Chen Youran menyunggingkan senyum diam-diam. Dia kemudian berbalik, berdiri berjinjit untuk mencium suaminya itu.     

***     

Di sebuah kamar hotel…      

Di tengah proses bercinta, ponsel Ji Shaoheng berdering, dia pun melihatnya sekilas. Rupanya itu adalah telepon dari Fang Yaqing. Dia lalu melemparkan ponselnya ke meja samping tempat tidur dan menundukkan kepalanya untuk kembali melanjutkan kegiatannya. Setelah beberapa menit, suhu di dalam ruangan secara bertahap meningkat. Namun tiba-tiba, ponsel Ji Shaoheng berdering lagi, sehingga memecah keheningan ruangan.     

Kali ini, Bai Shiyan yang melirik ponsel di meja samping tempat tidur itu. Layarnya yang menyala menunjukkan nama Fang Yaqing. Tatapannya kemudian beralih pada Ji Shaoheng, dia pun berkata, "Itu adalah telepon dari Yaqing. Apa kamu ingin menjawab teleponnya terlebih dahulu?"     

"Dia menelepon pasti untuk mendesak agar aku cepat pulang, jadi apa kamu yakin ingin aku menjawab telepon itu?" Ji Shaoheng memandang wanita yang telah mabuk kepayang di bawahnya dan tersenyum.     

Mendengar hal itu, sekarang hati Bai Shiyan pun dirundung kebimbangan. Dia bingung harus melakukan apa. Fang Yaqing sangat baik dan tulus padanya, namun sekarang dia malah mengkhianatinya. Dia benar-benar tidak bisa menolak pria yang saat ini berada di atasnya. Ji Shaoheng yang melihat Bai Shiyan tidak berbicara tiba-tiba seolah hendak beranjak pergi. Namun, Bai Shiyan dengan cepat mengeluarkan permohonan dengan ekspresi memelas, "Tidak, jangan pergi…"     

Ji Shaoheng pun tersenyum mencibir ketika mendengar ucapan itu dan terus melanjutkan untuk memuaskannya.     

Satu jam kemudian, aksi keduanya pun berakhir. Ji Shaoheng kemudian menyalakan sebatang rokok dan perlahan mengisapnya. Di kulitnya yang terbuka terlihat ada bekas goresan dari kuku wanita. Bai Shiyan bersandar padanya dan tidak bisa mengungkapkan makna kepuasan yang terlihat di matanya.     

"Mulai sekarang dan untuk ke depannya, aku akan menjadi wanitamu," ucap Bai Shiyan.     

Ji Shaoheng mengembuskan asap rokok dan memicingkan sepasang mata elang miliknya. Di wajahnya yang feminin dan tampan, ada emosi gelap yang tidak bisa dideskripsikan. Dia lalu membalas, "Selama kamu patuh, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."      

"Apa itu benar?" tanya Bai Shiyan yang merasa sangat senang sambil mendongak untuk melihat Ji Shaoheng.     

Ekspresi wajah Ji Shaoheng tetap tidak berubah, dengan emosi yang tidak diketahui. Dia menatap Bai Shiyan dan mengucapkan kata demi kata, "Syaratnya adalah selama kamu patuh."     

Bai Shiyan pun menganggukkan kepalanya beberapa kali karena senang, lalu mencium wajah Ji Shaoheng. Dia juga berkata dengan semangat, "Aku akan patuh!"     

Ji Shaoheng meninggalkan hotel setelah mandi. Yan Hao, asistennya sudah menunggunya sejak tadi di dalam mobil yang diparkir di luar hotel. Melihat majikannya keluar dari lobi hotel, dia segera turun dari mobil dan membukakan pintu untuknya. Ji Shaoheng masuk ke dalam mobil, mengeluarkan tisu, dan menyeka lip glaze di mulutnya. Kemudian, dia menurunkan kaca jendela dan membuang tisu itu tersebut. Atas perintahnya, mobil itu lalu melaju ke jalanan utama.     

Yan Hao menatap Ji Shaoheng melalui kaca spion dan berkata dengan hati-hati, "Tuan Muda, sebenarnya, saya tidak begitu mengerti maksud Anda."     

"Meskipun Gu Jinchen sangat mencintai Chen Youran, tetapi dia berpikir sangat rasional. Dia tidak akan melakukan apa pun untuk menyakiti Chen Youran. Tidak seperti Bai Shiyan, wanita itu serakah akan kesombongan. Hanya wanita seperti itu yang bisa aku gunakan dengan baik."     

Tatapan mata Ji Shaoheng sedikit terlihat jahat. Goresan kuku di dadanya sedikit perih, senyumnya pun menjadi semakin jahat. Dia lalu berkata, "Dasar wanita, selama kamu memberinya hal yang manis, dia akan mendengarkanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.