Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ayo Kita Pulang



Ayo Kita Pulang

2Setelah selesai acara jamuan makan malam, waktu sudah hampir menunjukkan pukul 22.30. Karena semua pesanan gratis, mereka semua pun makan dan minum dengan lahap, bahkan mereka juga memesan beberapa anggur yang sangat mahal. Pada akhirnya, semuanya pun mabuk.     

Chen Youran membantu Qiu Shaoze dan Zhou Hong membantu karyawan pria lainnya. Sementara yang lainnya juga saling membantu satu sama lain. Setelah itu, mereka meninggalkan hotel tersebut. Hanya Chen Youran dan Zhou Hong yang tidak menyentuh anggur. Mereka memiliki tanggung jawab atas kepulangan para karyawan lainnya, jadi dia tidak menghubungi Ji Jinchuan dulu. Akan tetapi, begitu dia keluar dari hotel itu, dia melihat Maybach hitam terparkir tidak jauh.     

Pria pemilik mobil itu bersandar pada badan mobil dengan sebatang rokok di antara jari-jarinya. Sosoknya tampak tinggi dan tegap. Setelan hitamnya memicu temperamennya tampak tampan dan luar biasa. Asap putih samar perlahan keluar dari bibirnya yang tipis. Mobilnya diparkir di pinggir jalan. Di luar hotel yang ramai, dia berdiri dengan tenang seorang diri, seolah-olah segala sesuatu di sekitarnya tidak ada hubungannya dengan dirinya.     

Terdapat sekelompok orang keluar dari hotel yang rupanya mengenali identitas Ji Jinchuan dan mendekatinya. Ji Jinchuan hanya menanggapi mereka dengan acuh tak acuh. Orang-orang yang melihatnya tampak dingin dan acuh tak acuh pun segera pergi setelah beberapa salam sederhana. Setelah orang-orang itu pergi, Ji Jinchuan secara tidak sengaja mendongak dan melihat istrinya di tangga. Dia melemparkan rokok di tangannya ke tanah dan menghancurkannya. Dia kemudian berjalan ke arah istrinya dengan langkah kaki yang panjang. Setelah mendekat, dia melihat Qiu Shaoze, yang dipapah oleh Chen Youran, dan melirik orang-orang lainnya dari perusahaan majalah itu. Alisnya pun mengerut.     

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Ji Jinchuan.     

Chen Youran memunculkan senyum di wajah kecilnya yang tenang. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku baik-baik saja. Kapan kamu tiba?"     

Ji Jinchuan mengangkat bibirnya sedikit dan mengatakan dua kata dengan tenang, "Baru saja..."     

Chen Youran melepaskan satu tangannya dari Qiu Shaoze, mengeluarkan ponselnya dari tasnya, menekan tombol di samping untuk menyalakan layar. Tidak ada panggilan tak terjawab di dalamnya.     

"Ayo kita pulang..." ucap Ji Jinchuan. Mata hitamnya tampak setenang air dan suaranya yang hangat serta dalam melayang ke telinga Chen Youran, menembus angin di malam yang bising.     

"Tunggu sebentar…" Chen Youran memanggil Ji Jinchuan yang sudah membalikkan badan. Pria itu pun balas menatapnya. Dia lalu memandang Qiu Shaoze, yang mabuk dan tidak sadarkan diri. "Kita harus mengantar mereka pulang dulu."     

Zhou Hong yang membantu karyawan lainnya menyela, "Ada aku dan Xiaoxiao di sini. Kamu pulang dulu saja."     

Wanita yang menggunakan kacamata bingkai hitam itu adalah Sun Xiaoxiao. Di antara semua orang, dia minum paling sedikit. Namun karena kapasitas minumnya yang buruk, dia juga sedikit mabuk, untungnya tidak parah seperti yang lain. Karyawan lainnya bahkan perlu saling membantu untuk bisa berdiri tegak.     

Chen Youran merasa tidak nyaman akan hal itu, dia pun membantu Zhou Hong menghentikan taksi, membantu mereka naik ke dalamnya dan mengirim mereka pulang satu per satu. Kemudian, dia berpamitan pada Zhou Hong dan bersiap untuk pergi bersama Ji Jinchuan.     

Ketika sampai di Maybach hitam yang diparkir suaminya, Chen Youran secara tidak sengaja melirik ke tanah. Ada sekitar empat atau lima puntung rokok yang berceceran di sana. Itu artinya, Ji Jinchuan telah berada di sini cukup lama. Bukan barusan tiba seperti yang dikatakannya tadi. Dia menatap pria yang berdiri di samping mobil yang sudah menunggunya dengan sabar, hatinya seolah penuh rasa manis madu.     

Ji Jinchuan melihat bahwa Chen Youran terus menatap dirinya dan melangkah lebih dekat dengannya. Dia hendak bertanya apa yang terjadi, tetapi wanita itu tiba-tiba membuka tangannya dan memeluknya. Chen Youran melemparkan dirinya ke dalam pelukan Ji Jinchuan di tempat umum, di mana orang-orang datang dan pergi silih berganti. Dia memeluk pinggangnya erat-erat dan membenamkan kepalanya di dadanya. Meskipun pria ini tidak pandai berkata-kata yang romantis, tetapi selalu diam-diam melakukan sesuatu yang tidak diketahuinya dan selalu melindunginya dengan tangannya sendiri.     

Ji Jinchuan tercengang dengan tindakan Chen Youran yang tiba-tiba. Kemudian, dia melingkarkan tangannya di bahunya dan menyentuh kepalanya. Suaranya yang rendah dipenuhi dengan kelembutan pun terdengar, "Ada apa?"     

Chen Youran hanya menggelengkan kepalanya, dia memeluknya beberapa detik lagi sebelum melepaskannya, "Aku akan mengambil mobilku dan ayo kita pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.