Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Selama Masih Ada Dia



Selama Masih Ada Dia

1"Bilik itu ditempati oleh tamu yang saya kenal." Manajer hotel itu menjawab dengan ragu-ragu.     

Mulut Chen Youran dipenuhi dengan senyum cibiran, dia pun berkata dengan dingin, "Apa bilik itu memang ada yang menempati atau kalian terlalu memperimbangkan reputasi seseorang?"     

Ketika manajer hotel melihat bahwa Chen Youran memahami niatnya yang sebenarnya, dia tampak malu dan memaksakan senyum yang canggung. Chen Youran menoleh ke samping dan meliriknya, lalu berkata, "Uang tagihan pembayaran hari ini..."     

Sebelum selesai berbicara, Chen Youran mendengar manajer hotel berkata, "Tuan Muda Xu berkata, itu semua akan ditagihkan ke akunnya. Saya harap Nona Chen, seseorang yang sudah dewasa mau mengabaikan hal jahat yang sudah orang lain perbuat. Tolong jangan marah, saya berjanji itu tidak akan terjadi lagi di masa depan."     

Chen Youran pun mengangguk dengan lembut, kemudian memasuki bilik itu. Tampak ada posisi kosong di sebelah kanan Qiu Shaoze, dia pun berjalan mendekat dan duduk di sana. Qiu Shaoze kemudian memiringkan setengah tubuhnya. Bibirnya tampak seperti tidak bergerak, tetapi ada suara yang keluar dari mulutnya. Dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dua orang, dia bertanya, "Bagaimana percakapannya? Apa bilik ini akan menghabiskan banyak uang?"     

"Semuanya gratis." Chen Youran berkata dengan suara rendah.     

Mendengar perkataan itu, kedua mata Qiu Shaoze berbinar. Dia mengambil cangkir air dan meneguk habis isi di dalamnya. Dia lalu meletakkan cangkir itu kembali dengan sedikit keras yang lebih terdengar seperti membanting. Hal ini mengejutkan semua orang dan membuat mereka memandangnya satu per satu. Kemudian, dia berkata dengan suara keras, "Hari ini, kalian bisa makan dan minum sepuasnya!"     

Karyawan wanita yang mengenakan kacamata berbingkai hitam mengatakan candaan padanya, "Direktur Zhou, Ketua Redaksi Qiu berani bertindak di luar persetujuanmu hari ini. Bukannya Anda yang akan membayar semua tagihan hari ini? Anda tidak merasa buruk, kan?"     

Qiu Shaoze berdiri, menepukkan tangan kanannya di bahu Chen Youran, dan melambaikan tangan kirinya, "Ada bintang berkah besar kita di sini. Baru saja manajer hotel mengatakan kalau semua pesanan kita hari ini gratis."     

Begitu mendengar ini, kekhawatiran mereka semua hilang dalam sekejap. Mereka juga sangat bersemangat hingga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Seorang pelayan membawakan buku menu untuk mereka. Begitu mendengar bahwa semuanya gratis hari ini, para karyawan perusahaan majalah itu bergegas memesan.     

Sementara itu, manajer hotel yang masih berada di sana tersenyum. Namun ketika mendengar nama hidangan yang mereka sebutkan, wajahnya berubah-ubah menjadi biru dan ungu, lalu ungu dan putih secara bergantian. Pada akhirnya, dia melihat bahwa mereka hampir memesan semua yang ada di menu, senyum di wajahnya pun tidak dapat dipertahankan. Setelah mereka memesan, pelayan mengambil lagi buku menu dan pergi bersama manajer hotel.     

Begitu pintu bilik ditutup, seorang karyawan pria bertanya, "Apa kalian melihat wajah manajer tadi? Ekspresinya tampak sangat konyol!"     

Seorang karyawan wanita yang mengenakan kacamata berbingkai hitam berkata dengan khawatir, "Apa yang kami pesan barusan adalah yang paling mahal. Bagaimana kalau dia pulang duluan?"     

Begitu dia mengatakan ini, suasana bilik yang ramai barusan seketika berubah menjadi sunyi. Semua orang memikirkan biaya atas bilik dan menu yang mereka pesan. Jika manajer hotel benar-benar pulang duluan, bukan tidak mungkin bagi mereka untuk membayar tagihan masing-masing.      

Qiu Shaoze mencibir dan mengarahkan ibu jarinya ke Chen Youran, "Kalian jangan khawatir… Selama masih ada dia di sini, bahkan kalau hotel sampai dihancurkan, tidak akan ada yang berani membawa kita."     

Begitu mereka mendengar ini, mereka menjadi lebih ingin tahu tentang Chen Youran. Karyawan wanita yang mengenakan kacamata berbingkai hitam bertanya padanya, "Nona Chen, apa sebenarnya pekerjaanmu?"     

Chen Youran menarik pakaian Qiu Shaoze di bawah meja, memberinya isyarat untuk tidak berbicara, dan tersenyum datar, "Jangan dengarkan omong kosongnya. Dia suka menyombongkan diri."     

Karyawan wanita itu menambahkan, "Anda baru saja menelepon dan membuat manajer yang sombong itu ketakutan atas hal yang terjadi barusan. Itu pasti bukan telepon biasa."     

"Nona Chen, apa temanmu Xu Chengyan adalah Tuan Muda dari Keluarga Xu?"     

Chen Youran menyesap air di dalam gelasnya. Dia hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Karena banyaknya orang, mereka pun dengan mudah segera beralih ke topik lain. Semua orang melupakan masalah mereka masing-masing dan membicarakan orang lain dengan riang gembira.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.