Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Ternyata Narsis Juga



Kamu Ternyata Narsis Juga

3Cuaca di awal musim semi begitu cerah. Awan putih tampak seperti kapas yang mengambang di langit luas dan kuncup bunga bermekaran di awal musim, memancarkan aroma musim semi yang indah. Setelah selesai sarapan, Chen Youran dan Ji Jinchuan pun berjalan-jalan santai di taman belakang. Ketika mereka kembali ke ruang tamu, Fang Yaqing baru saja turun dari lantai atas. Wanita itu tampak seperti baru saja bangun.     

Saat Fang Yaqing turun dari lantai atas, dia sembari memijat-mijat dahinya yang terasa sakit. Dia lalu melihat dua orang masuk dari pintu utama, dia pun merasa sedikit terkejut, namun segera menyapa, "Kakak, kakak ipar…"     

"Segeralah sarapan…" Chen Youran tersenyum dan menganggukkan kepalanya.     

Fang Yaqing juga mengangguk ringan, lalu melirik pria dengan wajah hangat. Dia berjalan menuruni anak tangga terakhir, lalu memasuki ruang makan, pelayan pun membawa sarapan untuknya ke meja dengan segera.     

Ji Jinchuan dan Chen Youran melangkah dan duduk di sofa ruang tamu. Chen Youran menyalakan televisi dan mengganti stasiun beberapa kali dengan remote control, sementara Ji Jinchuan memotong apel untuknya. Setelah beberapa saat, dua orang pelayan datang dengan membawa sebuah kotak. Pengurus rumah berjalan ke depan mereka dan berkata dengan sikap hormat, "Tuan, Anda mendapat paket dari Roma..."     

Chen Youran meletakkan apel yang telah dia gigit, lalu mengambil tisu untuk menyeka jari-jarinya. Dia bertanya, "Apa sudah datang? Cepat sekali."      

Kemudian, Chen Youran mencari gunting di laci lemari televisi dan membuka kotak itu. Di dalamnya terdapat foto prewedding yang pengambilannya dilakukan di Roma. Itu semua dicetak dan dipasang dalam bingkai dengan ukuran yang berbeda-beda. Masing-masing foto diambil dengan sangat sempurna.     

Setelah melihat-lihat hasil foto tersebut, Ji Jinchuan berkata dengan lembut, "Walaupun waktunya sangat singkat, tetapi pemotretannya bagus ya."     

"Itu karena kita-lah yang memiliki ketampanan dan kecantikan yang indah," ucap Chen Youran dengan gembira.     

"Itu benar," imbuh Ji Jinchuan yang menyetujuinya.     

"Kamu ternyata narsis juga, ya?" Chen Youran berkata dengan sebal.     

Namun, Ji Jinchuan hanya mengelus-elus puncak alisnya dan tidak sama sekali berkomentar akan hal itu. Alisnya yang terlihat lembut, seolah-olah itu adalah bunga matahari yang terasa hangat di musim semi.     

Fang Yaqing yang berada di ruang makan memandangi dua orang yang sedang bercanda dan menikmati foto-foto itu. Dia merasa hatinya sakit, sampai-sampai tidak bisa menelan sarapan di mulutnya dan hanya minum beberapa teguk susu terus-menerus. Dia menikah dengan Ji Shaoheng secara tiba-tiba, jadi mereka tidak mengadakan pengambilan foto prewedding. Bahkan mereka tidak mengadakan acara apa pun, mereka hanya mengambil akta nikah pada malam ketika dia dan Ji Shaoheng pergi ke luar negeri, itu saja. Setiap kali melewati toko gaun pengantin dan melihat gaun yang dipajang di jendela, dia berfantasi bahwa dirinya bisa memakainya suatu hari nanti. Akan tetapi, kenyataannya dia tidak menikah dengan orang yang dia cintai, jadi apa bedanya dia memakainya atau tidak. Dia menggenggam erat peralatan makan di tangannya, menundukkan kepalanya, dan berhenti melihat pasangan itu, tetapi telinganya tidak bisa berhenti mendengarkan mereka.     

"Foto yang ini bisa digantung di kamar tidur," tutur Chen Youran sambil menunjuk ke salah satu foto terbesar dan memperhatikannya.     

Ji Jinchuan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia juga merasa sangat puas dengan foto-foto itu. Dia pun memerintahkan pengurus rumah untuk mengirim foto-foto tersebut, "Kirim foto ini ke Teluk Nanhai."     

Melihat Ji Jinchuan dalam suasana hati yang baik, pengurus rumah dengan berani menyarankan, "Anda juga bisa menggantungnya di kamar tidur kediaman ini, Tuan."     

Sebelum Ji Jinchuan berbicara, Chen Youran lebih dulu tersenyum dan menyahut, "Iya, kamu bisa memilih satu dan menggantungnya."     

Setelah pengurus rumah menjawab, dia mengambil salah satu dari foto-foto itu dan meminta pelayan untuk menggantungnya di kamar Ji Jinchuan. Kemudian, dia juga memerintahkan pelayan lainnya untuk membungkus foto-foto lainnya dan bersiap untuk mengirimnya ke Teluk Nanhai. Takut bahwa para pelayan mungkin belum terbiasa saat membungkus foto-foto Ji Jinchuan dan Chen Youran, dia memberi tahu mereka untuk lebih berhati-hati.     

Tak berapa lama kemudian, Ji Jinchuan dan Chen Youran kembali ke kamar mereka. Fang Yaqing lalu memanggil pengurus rumah yang bersiap pergi. Pengurus rumah pun menghentikan langkah kakinya dan berbalik untuk menatapnya, "Nyonya Muda Kedua, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?"     

"Siapa yang meneleponmu kemarin dan meminta Shaoheng untuk menjemputku?" tanya Fang Yaqing.     

"Orang yang menelepon kemarin adalah asistenmu," jawab pengurus rumah yang menghindari tatapan mata Fang Yaqing.      

Mendengar hal itu, Fang Yaqing berpikir dalam-dalam dan merenung sejenak, lalu berkata, "Baiklah kalau begitu, kamu boleh pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.