Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bolehkah Aku Memeluknya?



Bolehkah Aku Memeluknya?

2Ji Nuo kecil tidur hampir sepanjang hari. Pada malam hari, dia dalam semangat yang baik dan menolak untuk tidur. Chen Youran dan Ji Jinchuan pun hanya bisa menemaninya bersama-sama.     

Fang Yaqing baru saja pulang kerja, dia sudah mendengar bahwa Chen Youran telah keluar dari rumah sakit. Dia berpikir bahwa sebagai sebuah keluarga, dia harus pergi untuk menyapa mereka. Dia mandi, berganti pakaian, lalu berkunjung ke kamar Ji Jinchuan dan Chen Youran. Dia merasa ragu-ragu sejenak, tetapi pada akhirnya dia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu kamar itu.     

Tepat pada saat ini, Ji Jinchuan sedang mengganti popok Ji Nuo kecil. Ketika mendengar ketukan di pintu, dia pergi untuk membukanya. Seketika dia melihat Fang Yaqing yang berdiri di luar pintu, dia pun sedikit terkejut. Dia lalu bertanya dengan ekspresi wajah yang tenang dan hangat, "Ada apa?"     

Ji Jinchuan mengenakan kemeja hitam dengan kancing bagian atas yang terbuka dan bagian lengannya yang ditekuk. Otot lengannya yang kuat itu terlihat. Tangan kirinya berada di kenop pintu, sementara tangan kanannya memegang popok. Mata Fang Yaqing jatuh pada popok di tangan pria itu, seketika hatinya terasa sakit dan tidak nyaman. Kemudian, dia berkata, "Aku mendengar kalau kakak ipar sudah keluar dari rumah sakit. Aku hanya ingin melihatnya…"     

Sebelum Ji Jinchuan berbicara, Ji Nuo kecil menangis. Dia pun kembali masuk ke dalam kamar dan membujuk Ji Nuo kecil dengan lembut. Ketika si kecil berhenti menangis, dia membaringkannya di tempat tidur, lalu mengganti popoknya. Bibi Zhao telah merawat Ji Nuo dalam beberapa hari terakhir ini, Ji Jinchuan melihat dan belajar banyak darinya, tetapi pada akhirnya dia tetap tidak berpengalaman dalam hal mengurus bayi. Tekniknya masih sangat aneh dan kikuk.     

Fang Yaqing berdiri di pintu dan menatap pria yang membungkuk untuk mengganti popok Ji Nuo kecil. Hatinya seperti terhalang oleh sesuatu. Itu terasa sungguh menyakitkan. Pria itu tampak begitu sempurna, gerakan mengganti popok untuk anaknya terlihat sangat elegan dan bahkan sangat manusiawi. Ji Jinchuan yang sekarang ini terlihat lebih menawan dan mengasyikkan dibandingkan enam tahun yang lalu.     

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Fang Yaqing dengan berbisik.     

Gerakan Ji Jinchuan sangat lembut karena takut menyakiti si kecil. Dia lalu berkata dengan suaranya yang pelan, "Tidak..."     

Setelah itu, Chen Youran keluar dari kamar mandi dan melihat Fang Yaqing yang berdiri di pintu kamar. Dia tersenyum padanya dan berkata, "Yaqing, apa kamu di sini untuk melihat Nuonuo?"     

Fang Yaqing memaksakan senyuman di wajahnya dan mengangguk, "Aku sangat sibuk akhir-akhir ini, jadi tidak punya waktu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk kakak ipar. Aku mendengar kamu sudah dipulangkan hari ini, jadi aku datang ke sini untuk melihatmu dan anakmu."     

"Pekerjaan itu adalah hal yang penting," kata Chen Youran sambil tersenyum.     

Ji Jinchuan masih mengganti popok untuk Ji Nuo kecil dan mengangkat tubuhnya. Ji Nuo kecil memasukkan jari kelingkingnya ke mulutnya. Mungkin karena itu adalah pertama kalinya dia melihat Fang Yaqing, jadi dia menatapnya dengan mata bulatnya. Fang Yaqing juga memandang Ji Nuo kecil yang tampan dan ingin menggendongnya. Lalu, dia bertanya pada Ji Jinchuan, "Apa aku boleh menggendongnya?"     

Ji Jinchuan pun mengangguk dengan lembut. Kemudian, Fang Yaqing masuk ke kamar dan mendekatinya. Ji Jinchuan pun memberikan Ji Nuo kecil padanya. Dia mengambilnya dengan hati-hati dan menggendong anak itu untuk pertama kalinya. Tindakannya pun tampak agak kaku karena baru pertama kalinya. Dia memegang Ji Nuo kecil dan menggodanya. Ji Nuo kecil pun tersenyum lebar.     

Chen Youran melihat bahwa Fang Yaqing sangat menyukai anak-anak, jadi dia berkata, "Kamu dan Shaoheng sudah menikah selama beberapa tahun. Kapan kalian akan menambahkan saudara laki-laki atau perempuan untuk Nuonuo?"     

Senyum Fang Yaqing di sudut mulutnya sedikit membeku mendengar ucapan itu. Dia secara refleks menatap Ji Jinchuan. Ekspresi pada wajah dingin pria itu tampak biasa saja, tanpa gelombang sedikit pun. Pria itu bahkan memiliki sikap acuh tak acuh terhadap apa yang baru saja Chen Youran katakan. Jejak emosi yang menyakitkan melintas di bagian bawah matanya. Dia dengan enggan tersenyum dan menjawab, "Kenapa hal semacam ini harus dikhawatirkan?"     

Melihat respons Fang Yaqing, Chen Youran merasa sepertinya ada sesuatu yang sulit yang disembunyikan olehnya, jadi dia tidak bertanya lagi. Sementara itu, Ji Jinchuan menatap Chen Youran dan berkata dengan suara rendah, "Pergilah tidur..."     

Masih ada Fang Yaqing di kamar, jadi tidak baik jika meninggalkannya dan pergi tidur begitu saja. Chen Youran pun berkata, "Aku merasa tidak nyaman terus berbaring untuk waktu yang lama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.