Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Untungnya, Tidak Ada yang Terjadi Padanya (2)



Untungnya, Tidak Ada yang Terjadi Padanya (2)

0Melihat Gu Jinchen yang berlumuran darah, kepala Chen Youran terasa seperti akan meledak. Tubuhnya bergetar tak terkendali dan air mata mengaburkan pandangannya. Staf medis meletakkan Gu Jinchen di tandu dengan hati-hati dan membawanya ke ambulans. Seseorang kemudian datang untuk berbicara dengan Chen Youran. Orang itu adalah Petugas Wang. Chen Youran melihat ekspresi dan bibirnya, namun dia tidak bisa mendengar suara apa pun. Dia gemetar dan meraih lengan baju petugas polisi satu itu.     

"Tolong dia…" ucap Chen Youran.     

Sopir Chen Youran maju ke depan dan berkata, "Pak Polisi, kondisi Nyonya Muda tidak stabil, sebaiknya saya membawanya kembali saja."     

Begitu ambulans pergi, Chen Youran ingin mengejarnya dengan berjalan kaki, namun Petugas Wang menahannya. Chen Youran lalu memukulnya seperti orang gila dan terus berteriak, "Lepaskan aku... aku mau ke rumah sakit…"     

Petugas Wang memandang Chen Youran yang tampak seolah telah jatuh ke dalam pengaruh hipnosis. Dia mengguncang bahunya dan berteriak, "Nona Chen, tenanglah."     

Mata kosong Chen Youran secara bertahap kembali fokus. Dia perlahan mengangkat matanya dan menatapnya. Juntaian rambut yang di dadanya basah oleh air mata di wajahnya. Dan wajahnya tampak pucat serta menyedihkan.      

Petugas Wang menatap Chen Youran dan berkata kata demi kata, "Saya akan membawa Anda ke rumah sakit."     

Ini adalah serangkaian kecelakaan mobil. Gu Jinchen dan salah satu pemilik mobil yang saling bertabrakan adalah orang yang mengalami luka paling parah. Rumah sakit tidak pernah menerima begitu banyak pasien dalam satu waktu, jadi kondisi di sana sangat kacau untuk sementara waktu. Mereka sampai tidak tahu harus berbuat apa.     

Ketika Chen Youran tiba di rumah sakit, Gu Jinchen telah dikirim ke ruang operasi. Keluarga korban kecelakaan mobil datang satu demi satu. Ji Jinchuan juga bergegas ke rumah sakit dan melihat ruang operasi. Dia menemukan Chen Youran di sana yang tidak bergerak seperti patung. Dia pun bergegas mendekatinya, memeluk, dan merasakan tubuhnya yang gemetar. Dia mengencangkan lengannya dan terus memeluknya. Karena berjalan terburu-buru, dadanya berdegup dengan kencang, dan napasnya lebih cepat dari biasanya. Setelah memeluk istrinya sebentar, dia memegang jari-jarinya yang dingin dan berkata dengan lembut, "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja…"     

Chen Youran melihat lampu merah yang menyala di atas ruang operasi dengan mata yang tidak berkedip. Setelah waktu yang lama, dia perlahan melihat ke atas dan menatap Ji Jinchuan. Pandangan kosongnya perlahan kembali fokus. Dia pun berkata, "Kalau bukan dia, seharusnya orang yang terbaring di dalam sekarang adalah aku."     

Ji Jinchuan membelai kepala istrinya di lengannya. Sopirnya menghubunginya tadi setelah melakukan pengakuan kesaksiannya di kantor polisi, jadi dia sudah tahu apa yang terjadi. Mendengar cerita dari sopirnya, dia merasa ketakutan. Untungnya, tidak ada yang terjadi pada Chen Youran.     

Mengingat adegan di lokasi kecelakaan mobil, Chen Youran merasa seperti mimpi buruk. Dia tampak lemah, lalu menjambak rambutnya dan mengulangi kata-kata di mulutnya, "Banyak darah, aku melihat banyak darah…"     

Ji Jinchuan memegang bahu Chen Youran dan menatapnya. Dia memandang wanita itu dan mencoba menghiburnya, "Tidak apa-apa, dia akan baik-baik saja."     

"Apa dia akan mati?" Chen Youran meraih lengan kemeja Ji Jinchuan. Kulit bibirnya yang pucat tampak pecah-pecah dan matanya sedikit merah.     

"Tidak." Suara Ji Jinchuan bergema. Dia begitu serius dan tegas, tetapi dia tidak memiliki gelombang apa-apa di dalam hatinya.     

Di ujung koridor, terdengar langkah kaki yang datang satu demi satu, termasuk Jian Rui, Xue Jie, Asisten Zhang, dan Xu Chengyan. Begitu mendekat, Jian Rui langsung bertanya, "Jinchuan, di mana Lingling?"     

Ji Jinchuan hanya peduli untuk menghibur Chen Youran, jadi dia tak acuh pada orang lain. Dia memegang wanita itu dalam pelukannya dan terus menghibur dengan lembut.     

"Di mana Gu Jinchen?" Xu Chengyan memandang Chen Youran. Wajahnya tampak sangat pucat dan muram.     

Chen Youran menunjuk ke ruang operasi dan terisak, "Di sana, sedang diselamatkan."     

Xu Chengyan dan Asisten Zhang, wajah keduanya menjadi pucat. Mereka mendengar bahwa telah terjadi serangkaian kecelakaan mobil sebelum mereka datang, namun mereka tidak tahu situasi spesifiknya.     

"Apa yang terjadi?" tanya Xu Chengyan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.