Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kenapa Wanita Selalu Tidak Mengaku



Kenapa Wanita Selalu Tidak Mengaku

2Jadi, dia tidak memasaknya untuk Ji Shaoheng saja, batin Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan mengetahui bahwa Ji Shaoheng sengaja menyesatkannya barusan. Dia lalu mencium sudut bibir istrinya dan berkata, "Aku tidak lapar. Tidurlah duluan, aku mau mandi."     

Awalnya, Chen Youran ingin menunggunya, namun dia tahu Ji Jinchuan akan mengatakan hal itu buruk bagi anak di dalam perutnya jika tidur larut malam. Dia pun mengiakan ucapannya dengan lemah lembut, kemudian berbaring untuk tidur.      

Ji Jinchuan sendiri mengambil piyama yang akan dikenakannya dan pergi ke kamar mandi. Setelah lebih dari 10 menit, dia keluar dari kamar mandi. Dia melihat Chen Youran yang sudah bernapas dengan teratur dan tampak tidur nyenyak. Kemudian, dia membelai rambut hitam istrinya yang berada di atas bantal, menyelipkannya di telinganya, lalu berjalan keluar kamar. Dia turun ke lantai bawah dan masuk ke ruang tamu. Sosok Ji Shaoheng sudah tidak ada di sana, namun pangsit yang dibuatkan oleh Chen Youran tadi tampak hampir utuh di atas meja. Matanya pun menjadi dingin saat melihat itu, dia lalu beralih ke dispenser air.     

***     

Fang Yaqing adalah seorang perancang busana terkenal, jadi dia dipekerjakan oleh perusahaan dengan gaji tinggi. Dia akan mulai bekerja setelah tanggal 15 di bulan pertama. Ji Yangkun tampak sangat sibuk, sehingga dia jarang sekali terlihat. Sementara itu, Xie Suling memiliki teman bermain kartu yang akan mengajaknya bermain setiap hari. Jadi, dia biasanya tidak akan berada di rumah pada siang hari. Dari seluruh anggota keluarga yang ada di kediaman utama Keluarga Ji, hanya Chen Youran dan Ji Shaoheng lah orang yang paling santai.     

Chen Youran turun dari lantai atas dan melihat Ji Shaoheng duduk di sofa. Tampak pula Dokter Huang yang sedang memeriksa kakinya. Dokter tersebut menekan bagian kakinya yang terluka dan berkata, "Pemulihannya cukup baik. Kompres dengan air panas setiap malam, kemudian pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan menyeluruh dalam dua hari ke depan."     

Ketika pengurus rumah melihat Chen Youran turun, dia menyapanya dengan hormat, "Nyonya Muda…"     

Chen Youran pun mengangguk ringan sebagai jawaban, lalu melirik Ji Shaoheng saat melewati sofa. Celana di kaki kiri Ji Shaoheng diangkat sampai ke lututnya. Dia dapat melihat kakinya yang terluka berlubang. Luka itu terlihat sangat menakutkan. Dia kemudian pergi untuk mengambil segelas air dan meminumnya. Telinganya samar-samar mendengar pengurus rumah bertanya dengan hati-hati tentang tindakan pencegahan untuk Ji Shaoheng kepada Dokter Huang dengan nada bicara yang biasa. Namun, terdengar Ji Shaoheng berkata dengan marah dan sepertinya membenci kata-kata Dokter Huang.     

Setelah penjelasan, Dr. Huang mengambil tas yang dibawanya dan pengurus rumah mengantarnya keluar dari ruang tamu.     

Ji Shaoheng dapat melihat sekilas Chen Youran yang menatap kakinya dengan serius. Dia perlahan menurunkan celananya dan menutupi bekas luka jelek itu. Dia lalu bertanya, "Kamu takut?"     

Chen Youran ingin bertanya apa yang terjadi pada kakinya, namun dia takut mengingatkan Ji Shaoheng pada kesedihannya, jadi dia tidak melakukannya.     

Melihat Chen Youran yang sempat menggerakkan bibirnya, namun tiba-tiba berhenti, Ji Shaoheng berkata, "Kamu ingin tahu kenapa kakiku terluka?"     

Chen Youran mengingat luka yang dilihatnya tadi di bagian bawah kaki Ji Shaoheng ketika melewatinya. Seharusnya luka itu sudah ada sejak bertahun-tahun lamanya. Dia juga tidak mau mengakui bahwa Ji Shaoheng benar dalam menebak pikirannya, jadi dia berkata, "Aku tidak ingin tahu."     

Ji Shaoheng menghela napas, menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Dasar wanita… Kenapa mereka semua selalu tidak mau mengakui?"     

Chen Youran berjalan dengan membawa gelas air di tangannya, lalu duduk di sofa. Dia kemudian berkata dengan lembut, "Apa kamu sangat mengenal wanita?"     

Tiba-tiba, Ji Shaoheng bangkit, dia meletakkan satu tangan di sandaran tangan sofa dan membungkuk di depan Chen Youran. Dia berkata padanya, "Kalau kamu mau, aku bisa memberikan pemahaman yang lebih dalam."     

Posisi mereka saat ini menjadi sangat dekat. Nada suara Ji Shaoheng terdengar hangat dan ambigu. Napasnya menembus ke dalam pori-pori kulit Chen Youran karena jarak mereka yang sangat dekat. Melihat wajah tampan yang sangat dekat di depannya, punggung segera Chen Youran menempel di sofa. Seluruh saraf di tubuhnya terasa menjadi tegang. Matanya melihat sekeliling, tidak ada para pelayan di sana, entah ke mana perginya.     

Chen Youran menatap Ji Shaoheng dengan marah. Dia lalu berniat menyerang. Namun, Ji Shaoheng mengulurkan tangannya untuk mengambil korek api di atas meja teh dan perlahan kembali ke posisi tadi. Lalu, dia menyalakan sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Melihat penampilan Chen Youran yang ketakutan, dia mengangkat korek apinya dan berkata, "Aku hanya ingin merokok. Jangan gugup…"     

Chen Youran terengah-engah karena amarah di hatinya dan mata hitamnya tampak dingin. Dia menatap pria feminin yang terlihat jahat itu dengan tatapan yang tajam. Kemudian, dia mengangkat gelas air di tangannya dan menuangkannya pada pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.