Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Membuatku Merasa Semuanya Seperti Mimpi



Membuatku Merasa Semuanya Seperti Mimpi

3"Aku pikir kamu sudah melakukannya untuk waktu yang lama. Kamu bahkan tidak memakai nama aslimu." Wajah Gu Shikang menunjukkan senyum dingin.     

Sementara itu, wajah Yi You tiba-tiba menjadi pucat. Tangannya yang memegang keranjang pun secara bertahap mengencang. Dia merasa bingung dan takut.     

Gu Shikang membalikkan tubuhnya dan berkata, "Kalau Gu Jinchen tahu kamu berbohong padanya, apa kira-kira yang akan dia lakukan?"     

"Tolong jangan beri tahu dia," ujar Yi You yang panik dan menatap Gu Shikang dengan tatapan memohon belas kasihan.     

Gu Shikang mendorong kacamata di pangkal hidungnya. Matanya sedikit menyipit dengan jejak bahaya di dalamnya. Lalu, dia berkata, "Kalau kamu mengambil uangku, tidak bekerja untukku, dan kamu juga tidak menepati janjimu sebelumnya, jangan salahkan aku kalau aku melakukan sesuatu."     

"Aku..." Yi You benar-benar takut Gu Shikang akan memberi tahu Gu Jinchen segalanya. Dia merasa panik. Ketika melihat Gu Shikang pergi, dia menggertakkan gigi dan melanjutkan ucapannya, "...Aku akan melakukannya."     

***     

Yi You mengingat situasi kemarin dan tampak linglung. Cangkir air di tangannya bahkan miring, sehingga air mengalir tumpah dari dalamnya.     

Hari ini, Yi You tampak sangat pendiam, Gu Jinchen kebetulan meliriknya dan melihatnya menatap televisi dengan linglung. Dia lalu mengulurkan tangan untuk mengambil cangkir air di tangan wanita itu. Dengan sentuhan tangannya, Yi You kembali ke kesadarannya. Dia lalu berkata padanya, "Pergi lah dan ganti pakaianmu..."     

Kaki Yi You terasa dingin, dia pun menundukkan kepalanya dan mendapati celananya sudah basah. Ada bagian yang warnanya sedikit lebih gelap seukuran telapak tangan di sana. Dia memaksakan senyum dan berkata, "Acara di televisi sangat bagus sampai-sampai aku terpesona."     

Gu Jinchen tidak menggerakkan alis dan matanya sama sekali. Dia hanya membungkukkan tubuhnya dan meletakkan cangkir air di atas meja. Dia kemudian tersenyum padanya dan berkata dengan nada suara yang sedikit lembut, "Apa ada aktor yang tampan? Hati-hati jangan sampai sakit… Sebaiknya, cepat ganti pakaianmu."     

Yi You pun menganggukkan kepalanya, lalu segera bangkit berdiri. Dia berjalan melewati ujung sofa dari arah lain. Setelah berjalan sebanyak dua langkah, dia berbalik dan menatap pria yang duduk di sofa. Gu Shikang hanya memberinya waktu dua hari. Dia tidak tahu apakah Gu Jinchen akan datang besok, jadi hari ini adalah waktu terbaik untuk melakukan rencananya. Kini, dia mencintainya dan ingin tinggal bersamanya, jadi dia bimbang tentang apa yang harus dilakukan. Namun, dia tidak bisa memikirkan cara yang lain. Suasana hatinya pun menjadi lebih kesal dan bahkan kepalanya terasa sakit.     

Setelah itu, Yi You kembali ke kamar tidur dengan perasaan tidak enak. Mendengar suara pintu tertutup, tatapan mata Gu Jinchen menjadi gelap dengan sedikit senyum dingin di sudut mulutnya. Saat Yi You keluar setelah berganti pakaian, dia tidak melihat lagi sosok Gu Jinchen di ruang tamu, sedangkan laptop di atas meja masih menyala. Pandangannya lalu berpindah ke balkon. Pria itu juga tidak ada di sana. Kemudian, dia melihat pintu kamar mandi ditutup, jadi sangat mungkin bahwa pria itu ada di dalam sana. Dia mengepalkan jarinya dan berjalan dengan santai. Kemudian, dia berjongkok di depan laptop dan membuka halaman web internal Gu Hon Hai. Dan yang membuatnya senang adalah akun Gu Jinchen tertaut dengan kata sandinya, jadi secara otomatis bisa masuk ke dalamnya dengan mudah. Dia tidak perlu repot-repot meminta kode dari pemiliknya. Dia menekan tombol login dan masuk ke database Gu Hon Hai. Karena dia gugup, jari-jarinya gemetar dan dia merasa seolah jantungnya akan melompat ke tenggorokannya. Dia lalu menyalin apa yang diinginkan Gu Shikang dengan USB flash drive, keluar dari akun tersebut, dan mengembalikan laptop ke layar desktop seperti semula.      

Setelah melakukan segalanya, Yi You berjalan mundur ke satu sisi dan duduk di sana. Ada keringat dingin, tidak hanya di telapak tangannya, namun di sekujur tubuhnya. Sementara dadanya masih berdebar kencang karena apa yang dilakukannya. Sebelum dia bisa menyesuaikan pikirannya, pintu kamar mandi terbuka dan Gu Jinchen keluar dari dalam. Dia pun kembali merasa gugup lagi.     

"Ada apa?" tanya Gu Jinchen yang sudah duduk di sofa sambil menatap Yi You.     

Keempat mata itu saling bertatapan, Yi You pun segera memalingkan wajahnya dan melihat ke tempat lain. Dia lalu berkata, "Kamu selalu bersamaku akhir-akhir ini, membuatku merasa semuanya seperti mimpi."     

Gu Jinchen tersenyum, namun tidak mengatakan apa-apa. Dia perlahan mengumpulkan pandangan matanya dengan santai, mengambil laptop, lalu sibuk melakukan pekerjaannya.     

Melihat Gu Jinchen mengambil laptop, Yi You menjadi semakin gugup lagi. Dia menatapnya untuk waktu yang lama. Ketika melihat bahwa pria itu sepertinya tidak menemukan ada yang aneh, dia perlahan menghela napas lega, menggosok telapak tangannya ke pakaiannya, dan menyeka keringat dingin di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.