Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tidak Suka Lelucon Ini



Aku Tidak Suka Lelucon Ini

1Keesokan harinya bertepatan dengan akhir pekan, sehingga Ji Jinchuan tidak pergi bekerja. Saat ini, Chen Youran masih tidur, jadi dia menunggu istrinya itu bangun untuk turun bersama. Mereka turun ke bawah setelah mandi.      

Saat ini, Ji Yangkun dan Xie Suling baru saja selesai sarapan. Melihat mereka turun, Xie Suling tidak meninggalkan meja, lalu bertanya kepada Chen Youran tentang selera makanannya. Dia juga meminta Bibi Zhao untuk membuat daftar menu.     

"Terima kasih, Bu…" Chen Youran berkata dengan penuh rasa syukur.     

"Sudah seharusnya begitu. Selain itu, kamu juga mengandung cucu tertua dari Keluarga Ji kami." Xie Suling berkata dengan senyum lembut.     

Setelah beberapa saat, Ji Shaoheng dan Fang Yaqing juga turun dari lantai atas dan memasuki ruang makan. Pelayan pun segera meletakkan sarapan mereka di atas meja. Xie Suling melirik Fang Yaqing yang tampak memiliki raut wajah yang buruk.     

"Yaqing, apa kamu tidak istirahat dengan baik tadi malam?"     

Mendengar suara mertuanya yang bertanya padanya, Fang Yaqing mengumpulkan rambutnya yang panjang dan keriting untuk menutupi lehernya. Dia lalu menjawab, "Sedikit kurang baik. Aku masih merasa sedikit tidak nyaman ketika baru saja kembali ke rumah…"     

"Kalau kamu minum segelas susu sebelum tidur di malam hari, kualitas tidurmu akan lebih baik," ucap Chen Youran yang dengan ramah mengingatkan.     

"Terima kasih, kakak ipar." Fang Yaqing dengan sopan berterima kasih padanya. Dia lalu menatap punggung tangan kanannya dan berkata, "Apa tanganmu sudah lebih baik?"     

Chen Youran ikut melirik punggung tangannya. Ji Jinchuan menanganinya tepat waktu tadi malam, jadi sekarang hanya kecuali kulitnya yang masih sedikit merah dan dia tidak merasakan sakit. Dia pun menjawab, "Ini tidak penting lagi."     

"Apa yang terjadi dengan tangannya?" tanya Xie Suling yang terkejut.     

"Yaqing tidak sengaja menabrakku sampai-sampai membuat kopi yang aku bawa tumpah dan mengenai tanganku sehingga sedikit melepuh." Chen Youran memunculkan senyum di bibirnya dan ekspresi wajahnya terlihat santai.     

"Usia kandunganmu semakin besar. Tidak peduli apa yang kamu lakukan, berhati-hatilah…" tutur Xie Suling.     

"Aku tahu, Bu." Chen Youran mengangguk pelan.     

Salah satu temannya untuk bermain kartu menghubungi Xie Suling dan mengajaknya untuk bermain kartu. Dia pun berganti pakaian dan pergi keluar. Kebetulan, Fang Yaqing juga memiliki janji temu dengan seorang teman, jadi dia pergi bersamanya.     

Ji Jinchuan sendiri pergi ke ruang kerja, sementara Chen Youran sedang menonton televisi sendirian di ruang tamu. Tiba-tiba, seseorang duduk di sampingnya. Dia pun menatap sosok Ji Shaoheng.     

Ji Shaoheng melihat adegan pria dan wanita yang berpisah karena kesalahpahaman di televisi. Pasangan itu bertemu lagi setelah berpisah selama bertahun-tahun, tetapi tidak bisa saling mencintai lagi. Dia berkata perlahan, "Kakak ipar, apa menurutmu kamu dan kakak akan mengalami hari seperti itu juga?"     

"Terima kasih atas sikap ikut campur mu yang berlebihan, tetapi perasaan kami sangat baik." Pupil gelap Chen Youran menyusut dan ekspresi wajahnya sedikit berubah.     

"Oke…" Ji Shaoheng mengangkat alisnya dan menunjukkan ketertarikan di matanya. "Tapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Bukannya menurutmu begitu?"     

Chen Youran membenarkan posisi duduknya, menatap mata hitam Ji Shaoheng, mengambil napas dalam-dalam untuk menekan ketidaknyamanannya di lubuk hatinya, dan bertanya, "Apa maksudmu?"     

"Aku hanya membuat analogi, kakak ipar. Apa kamu tidak bisa diajak bercanda?" Ji Shaoheng mengangkat bahu dan merentangkan tangannya. Dia bersikap seolah tampak polos.     

"Aku tidak suka lelucon ini…" Mata Chen Youran berkilat dan ekspresi wajahnya tampak dingin.     

Ji Shaoheng tiba-tiba mencondongkan tubuhnya dan menatap wajah wanita di depannya lekat-lekat. Bulu matanya yang berkedip seperti kuas, padat dan jernih. Dia bertanya padanya, "Apa kamu sangat mencintai kakakku?"     

Wajah lembut, tampan, dan menawan Ji Shaoheng sangat dekat dengan Chen Youran. Dan itu membuat pupil matanya yang gelap tampak panik. Dia lalu bergeser ke samping dan membuka jarak di antara mereka. Dia menatap mata hitam pria itu. Dia khawatir adik Ji Jinchuan ini akan melakukan tindakan sembrono. Mungkin anak di perutnya baru saja merasakan kegugupannya. Makhluk kecil itu bergerak dan gerakannya bahkan lebih kencang dibandingkan biasanya. Kemudian, dia mengangkat tangannya, memegang perutnya yang buncit, dan mengelusnya untuk menghibur si kecil.     

Melihat gerakannya, Ji Shaoheng menjatuhkan pandangan matanya ke perut Chen Youran. Senyum licik seketika muncul dari sudut mulutnya. Dia berkata, "Aku tidak menduga, saat aku pergi selama enam tahun, kakakku bahkan akan punya anak."     

Chen Youran menatap Ji Shaoheng dengan tatapan aneh. Dia tidak selera untuk menonton televisi lagi, jadi dia bangkit dan kembali ke kamarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.