Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Presiden Ji, Pacarmu Sangat Cantik



Presiden Ji, Pacarmu Sangat Cantik

2Setelah memasuki ruang perjamuan, suara berisik dari para wartawan pun mereda. Chen Youran lalu bertanya, "Kenapa ada banyak sekali wartawan?"     

Ada beberapa orang yang suka menjadi pusat perhatian. Kenapa kamu sangat peduli atas apa yang mereka lakukan?" jawab Ji Jinchuan sambil membelai lipatan rok Chen Youran.     

Chen Youran ingin mengatakan sesuatu, tetapi ada Jian Rui yang meraih lengan Xue Jie dan berjalan mendekati mereka. Xue Jie berkata sambil tersenyum, "Presiden Ji, selamat datang…"     

Wajah Xue Jie tersenyum, namun hatinya tidak merasa senang. Jika saja Ji Jinchuan bersedia berbicara dengan Direktur Liu, proyek yang dihentikan akan dimulai kembali dan dia tidak akan kehilangan lebih dari 10 miliar Yuan. Dia juga tidak akan berada dalam posisi pemulihan utang seperti saat ini.     

"Presiden Xue, selamat…"     

Jian Rui melihat Chen Youran, lalu beralih menatap Ji Jinchuan lagi. Dia ikut berkata, "Jinchuan, Youran, Bibi Jian sangat senang kalian bisa datang hari ini."     

Chen Youran tersenyum dan menyapa, "Bibi Jian…"     

Setelah berbasa-basi, Ji Jinchuan berpamitan, lalu membawa Chen Youran ke kerumunan. Seorang pelayan melewati mereka dengan membawa nampan di tangannya. Mereka pun mengambil segelas sampanye. Namun, Chen Youran tidak bisa minum, jadi dia hanya berpura-pura memegang sampanye di tangannya.     

Seseorang datang untuk menyapa Ji Jinchuan. Melihat Ji Jinchuan membawa teman wanita, dia mengamati mereka dengan rasa ingin tahu. Dia tidak berani bertanya secara terus terang, jadi dia hanya bisa berkata secara halus, "Presiden Ji, pacarmu sangat cantik…"     

Ji Jinchuan melirik teman wanita seorang pria yang menyapanya, kemudian berkata, "Pacarmu juga sama cantiknya."     

Pria yang menyapa Ji Jinchuan akhirnya berpikir bahwa Chen Youran bukanlah pacarnya, tetapi hanya memiliki hubungan khusus lainnya. Pasalnya, kebanyakan orang akan menjelaskan kepada orang lain bahwa wanita yang mereka bawa adalah istri atau pacarnya, tetapi Ji Jinchuan tidak melakukan itu. Pria yang menyapa Ji Jinchuan itu seketika merasa lega. Sepertinya, dia hanyalah pendamping wanitanya. Pria mana yang tidak memiliki satu atau dua teman wanita, batinnya.     

Separuh dari orang yang datang ke pesta membawa pasangan wanita sementara. Tidak ada pria yang tidak nakal di dunia ini. Selain itu, Ji Jinchuan tidak punya istri di rumah.     

Di sudut kerumunan, Gu Jinchen dan Xu Chengyan berdiri berhadapan dengan membawa sampanye di tangan mereka masing-masing. Xu Chengyan menyesap sampanye miliknya dan berkata, "Bagaimana bisa kamu datang ke sini sendirian?"     

"Memangnya kamu tidak sendirian?" tanya Gu Jinchen sambil menggoyangkan gelas sampanye di tangannya.     

Xu Chengyan awalnya membawa pacarnya datang bersamanya hari ini. Namun, begitu dia keluar dari mobil dan melihat sekelompok wartawan di sekitar pintu, dia menyuruhnya pergi agar tidak dipotret oleh media. Jika sampai Tuan dan Nyonya Xu mengetahuinya, dia pasti akan dimarahi lagi.     

"Kita berdua tidak sama, kamu harusnya bersama Chen Yoran," balas Xu Chengyan.     

Gu Jinchen memandang melewati bahu Xu Chengyan. Dia menyapu pandangannya pada kerumunan orang-orang yang datang di sana secara asal. Tiba-tiba, dia melihat kedatangan sepasang pria dan wanita yang tampak serasi. Dia seketika merasa napasnya berhenti, seolah-olah ada sesuatu yang mencambuk hatinya dengan keras, sehingga membuat hatinya dipenuhi rasa sakit yang begitu dahsyat.     

Xu Chengyan berdiri berhadap-hadapan dengannya, jadi dia tidak melihat kedatangan Chen Youran dan Ji Jinchuan. Dia menyesap sampanye di tangannya lagi dan memikirkan wartawan yang ada di luar ruang perjamuan. Lalu, dia berkata, "Untungnya kamu tidak membawanya datang bersamamu."     

Alasan perceraian Gu Jinchen dan Chen Shuna masih menjadi misteri. Jika dia membawanya ke pesta pernikahan, media pasti akan mengira bahwa Chen Youran terlibat dalam perceraiannya dengan Chen Shuna. Wanita itu pasti akan menjadi pihak ketiga yang dibenci. Gu Jinchen selalu melindunginya sepanjang waktu. Dia telah menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk Chen Youran. Saat ini, pandangan Gu Jinchen terus tertuju pada Chen dengan santai. Dia tidak mengetahui apa yang dipikirkan Xu Chengyan.     

Gu Jinchen mengenakan setelan jas berwarna hitam, sedangkan Xu Chengyan menggunakan setelan jas berwarna biru. Keduanya memiliki warna masing-masing, yaitu hitam dan biru. Mereka terlihat tampan dan telah menarik perhatian banyak selebritas wanita. Beberapa dari mereka rupanya memiliki keberanian untuk berbicara dengan kedua pria itu duluan. Namun, sikap Gu Jinchen masih dingin dan acuh tak acuh pada mereka. Setelah para wanita itu bertemu dengan wajah gelapnya, mereka juga mengetahui bagaimana cara untuk mundur lebih dulu.     

Sementara itu, salah satu keahlian Xu Chengyan adalah berurusan dengan wanita. Dia memilih beberapa hal menarik untuk diceritakan kepada mereka dengan santai. Dia benar-benar dapat membuat mereka terus-menerus tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.