Jamuan Makan Acara Pertunangan Xue Ling
Jamuan Makan Acara Pertunangan Xue Ling
Chen Youran mengelus-elus lengan suaminya saat baru bangun. Kemudian, dia menyapanya dengan suara lembut, "Selamat pagi…"
Ji Jinchuan sedang membawa ponsel di tangannya. Dia mengarahkan ponselnya ke Chen Youran untuk memperlihatkan waktu sambil berkata, "Ini sudah hampir bukan pagi lagi tahu..."
"Hah? Ini sudah hampir jam 10?" Chen Youran membelalakkan matanya yang pandangannya masih samar. Rasa kantuk yang tadinya masih samar-samar terasa, kini seketika hilang sepenuhnya. Dia kemudian menatap pria di sampingnya dan berkata, "Ini semua gara-gara kamu."
Ji Jinchuan menekuk bibirnya. Tadi malam, dia memang sedikit ceroboh. Tangannya yang ada di dalam selimut tiba-tiba jatuh ke perut Chen Youran. Kondisi istrinya sedang telanjang, sehingga kulitnya yang halus dan lembut langsung terasa di bawah telapak tangannya. Dia pun mengelusnya sebanyak dua kali.
Chen Youran khawatir pria yang ada di sampingnya itu akan membuat masalah lagi di pagi hari. Dia pun seketika mundur dengan membawa selimut di pelukannya, sementara matanya yang gelap sedikit melotot. Dia lalu berkata, "Aku lapar…"
Ji Jinchuan tidak tahu harus berbuat apa. Melihat Chen Youran menatap dirinya seperti itu, dia tidak bisa berkutik, namun merasa tingkah istrinya sangat menggemaskan. Dia menekuk bibirnya dan turun dari tempat tidur. Kemudian, dia melangkah menuju lemari pakaian. Dia mengeluarkan sebuah kemeja putih dan memakainya. Dia juga mengenakan celana panjangnya. Lalu, dia keluar dari kamar mandi sambil memakai jasnya.
"Apa kamu ada urusan hari ini?" tanya Chen Youran. Hari ini adalah akhir pekan, jadi Ji Jinchuan seharusnya tidak perlu pergi ke perusahaan.
"Aku akan datang ke pesta pertunangan seseorang," jawab Ji Jinchuan. Dia berdiri di depan cermin dan menata rambutnya. Lalu, melanjutkan perkataannya, "Kamu ikutlah pergi bersamaku…"
Sudah empat bulan sejak usia kehamilannya, Chen Youran sama-sekali tidak pernah pergi ke pesta pertunangan dan mengenakan gaun formal. Meskipun gaun yang dikenakannya longgar, tetapi gaun formal tidak bisa menutupi perutnya. Dia pun menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lebih baik kamu pergi sendiri saja."
"Kamu dan Xue Ling adalah teman. Hari ini dia bertunangan. Apa kamu tidak mau datang?" ucap Ji Jinchuan. Dia mengeluarkan dasi bermotif garis dengan warna merah putih dari sekian banyak dasi miliknya. Kemudian, dia mengikatnya di lehernya.
"Apa? Xue Ling bertunangan?" tanya Chen Youran yang merasa terkejut. Kapan hal itu terjadi, kenapa aku tidak tahu? Batinnya.
"Tidak usah kaget begitu. Ini sama sepertimu sebelumnya, ini adalah pernikahan bisnis," tutur Ji Jinchuan. Dia melirik Chen Youran, mengambil salah satu pakaiannya dari lemari, dan melemparkannya padanya. "Acara pesta pertunangan dimulai pukul 12. Kalau kamu tidak cepat bergerak, kita akan terlambat."
Chen Youran mengambil pakaian yang dilemparkan oleh Ji Jinchuan kepadanya. Kemudian, dia bertanya, "Apa kamu ingin aku mengenakan pakaian ini?"
"Gaunmu akan dikirim nanti. Kenakan pakaian itu sementara dan turun untuk sarapan," jawab Ji Jinchuan sambil melangkah ke meja samping tempat tidur. Dia mengambil jam tangannya, lalu mengikatnya pada pergelangan tangannya.
Setelah itu, Chen Youran pun mengenakan pakaiannya dengan cepat. Lalu, usai selesai mandi, mereka berdua turun bersama ke lantai bawah. Bibi Wu yang melihat keduanya turun langsung menyajikan makanan di atas meja makan.
Di tengah-tengah sarapan, Feng Yi datang dengan membawa dua kotak hadiah. Bibi Sun pun membawa dua kotak tersebut ke ruang tamu.
"Presiden Ji, ini yang Anda inginkan," ucap Feng Yi sambil menatap Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan menganggukkan kepalanya, lalu menarik tisu untuk menyeka sudut mulutnya. Dia memandang Chen Youran dan berkata, "Pergi dan cobalah…"
Mendengar hal itu, Chen Youran meletakkan gelas susu di tangannya, menyeka mulut dan tangannya dengan tisu, lalu naik ke lantai dua dengan dua buah kotak hadiah yang dibawa Feng Yi. Saat tiba di kamar tidur, dia membuka kotak hadiah itu. Di dalamnya terdapat sepasang sepatu putih bertumit rendah. Sepatu itu didekorasi dengan berlian. Berlian yang berada pada bagian paling dalam memiliki warna, sementara sisanya transparan. Bahkan jika tidak ada cahaya atau sinar matahari, berlian itu juga sudah dapat memantulkan keindahannya. Sementara itu, kotak yang satunya berisi sebuah gaun mewah. Dia mengambil gaun yang tampak sedikit terbuka itu, melihat-lihatnya sejenak, kemudian pergi ke ruang ganti.
Setelah keluar dari ruang ganti, Chen Youran berdiri di depan cermin dan menatap dirinya sendiri pada pantulan cermin itu. Gaun tersebut tidak berbentuk ramping, tetapi terdapat lipatan halus pada bagian perut yang bisa menutupi perutnya yang sedikit membuncit. Bagian roknya cukup panjang hingga mencapai pergelangan kakinya. Lalu, pada bagian kerah berhiaskan dengan untaian mutiara, yang terlihat fresh dan elegan.