Sulit untuk Melihatnya Pergi
Sulit untuk Melihatnya Pergi
Wanita itu sebenarnya tidak berani menerimanya, namun atas dorongan beberapa rekan lainnya, dia dengan gemetar mengambil dokumen tersebut. Dia merasa ragu-ragu sejenak untuk melangkah.
Beberapa rekan lainnya, mendorongnya dan berbisik, "Cepat pergi…"
Wanita yang menggunakan kontak lensa itu merasa bimbang selama beberapa saat, sebelum akhirnya dia berdiri dan berjalan menuju kantor presiden. Saat berada di depan pintu kantor presiden, dia mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu, namun menurunkannya lagi. Kemudian, dia berbalik dan melihat ke arah rekan-rekannya yang lain. Dia pun menarik napas dalam-dalam dan memberanikan diri untuk mengetuk pintu kantor presiden.
***
Saat mereka berciuman, udara di sekitar mereka terasa berhenti sejenak. Suhu tubuh mereka pun terasa semakin tinggi. Ciuman Ji Jinchuan bergerak dari dalam ke luar, lalu ke dalam lagi, seolah ingin mencicipi setiap tekstur bagian bibir Chen Youran. Bibir wanita ini terasa sangat manis, seperti sudah dicampur dengan serbuk sari bunga poppy (bunga yang mengandung opium alias zat yang menyebabkan kecanduan) yang membuatnya tenggelam ke dalamnya. Dia merasa tidak dapat melepaskan dirinya dan ingin terus menyatu dengan bibir istrinya, seperti jeratan kehidupan yang tak berujung.
Suara ketukan di pintu menghancurkan keindahan yang tenang. Ji Jinchuan sedikit mengangkat alisnya dan menutup telinga terhadap ketukan di pintu. Tangan kanannya dengan lembut meremas pinggang Chen Youran, sementara bibir mereka masih saling bertaut.
Kemudian, Chen Youran mendorong Ji Jinchuan. Kepalanya berpaling dari bibirnya, pipinya memerah, dan napasnya sedikit terengah-engah. Dia lalu berkata, "Seseorang mengetuk pintu…"
Ji Jinchuan merasa bahwa orang yang mengetuk pintu itu sangat mengganggu, jadi dia berkata dengan nada suara yang sedikit kesal, "Jangan pedulikan dia."
Setelah itu, Ji Jinchuan membungkuk untuk menciumnya lagi, namun Chen Youran mengangkat tangannya untuk menahan dadanya. Dia lalu menunjuk ke pintu kantor di belakangnya.
Mata hitam indah dan cerah Ji Jinchuan, saat ini menunjukkan kekecewaannya. Dia melepaskan pelukannya dan mengatur pakaiannya. Sementara itu, Chen Youran menepuk pipinya yang terbakar. Tanpa melihat ke cermin, dia bisa menebak bahwa saat ini ekspresinya pasti sedang tersanjung dan tersipu. Tanpa menunggu lagi, dia hendak masuk ke kamar kecil di sisi kantor untuk bersembunyi dulu. Namun, dia sudah mendengar pria itu berkata dengan suara parau, "Masuk…"
Bagaimana mungkin aku bisa melihat orang sekarang? Kalau dilihat oleh orang lain, orang itu pasti bisa menebak apa yang telah mereka lakukan di kantor, batin Chen Youran.
Saat pintu kantor didorong terbuka, Chen Youran bergegas ke pelukan Ji Jinchuan dan mengubur kepalanya di dadanya. Ji Jinchuan pun secara refleks memeluk pinggangnya.
Sekretaris wanita itu memasuki kantor dan pemandangan yang dilihatnya adalah wanita yang baru saja masuk bersama Ji Jinchuan duduk di meja, sedangkan bosnya berdiri menghadap pintu kantor. Wanita misterius itu memeluk Ji Jinchuan dengan erat. Ji Jinchuan sendiri memeluknya dengan satu tangan. Wajah dingin pria itu tampak gelap saat ini. Sekilas, pria itu terlihat tidak bahagia, bahkan lebih mengerikan dari biasanya. Sekretaris wanita itu melangkah maju dengan kepala kaku dan berdiri diam setelah berjarak tiga langkah dari meja bosnya. Di bawah tatapan dingin Ji Jinchuan, dia mengatakan sesuatu dengan terbata-bata, "Presiden Ji… dokumen ini… sangat mendesak. Dokumen ini membutuhkan…"
"Taruh saja…" Ji Jinchuan langsung memotong perkataannya sebelum diselesaikan oleh karyawannya itu.
Sekretaris itu pun tertegun sejenak, lalu dia berjalan maju dua langkah untuk menyerahkan dokumen itu pada orang yang berada di seberang meja. Ji Jinchuan mengulurkan tangannya yang memegang pinggang Chen Youran untuk mengambil dokumen tersebut. Karena orang di pelukannya telah memegang pinggangnya, ketika dia mengulurkan tangan untuk mengambil dokumen, itu terlihat seperti dia juga memeluk wanita itu.
Ini pertama kalinya Ji Jinchuan berhubungan intim dengan seorang wanita di depan umum. Pria itu jarang sekali memeluk seseorang seperti ini secara terang-terangan. Apalagi, itu kekasih wanitanya. Namun, pria itu tampak tidak merasa malu, sebaliknya dia malah menikmatinya.
Ji Jinchuan memperhatikan dokumen tersebut, dia melihat bahwa tidak ada masalah di dalamnya. Dia mengambil pulpen dan hendak menandatangani dokumen tersebut. Namun, Chen Youran memeluk pinggangnya, jadi tidak mudah baginya membungkuk untuk menandatangani dokumen itu. Dia pun menepuk lembut pinggangnya dan berkata dengan lembut, "Kamu turunlah dulu."