Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Lebih Baik Mengurangi Resiko Sebelum Terjadi Hal Buruk



Lebih Baik Mengurangi Resiko Sebelum Terjadi Hal Buruk

1Setelah keluar dari kafe…     

Mobil Ji Jinchuan terparkir tepat di depan kafe itu. Chen Youran datang dengan membawa sopir, jadi seharusnya sang sopir menunggunya. Namun, tidak ada mobil yang dikendarai oleh sopir tersebut terparkir di pinggir jalan. Chen Youran pun melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi tidak bisa melihat sopir dan mobil yang tadi membawanya.     

"Aku menyuruhnya pulang…" Suara rendah dan lembut Ji Jinchuan terdengar di telinganya.     

"Lalu, aku bagaimana?" Chen Youran bertanya-tanya.     

Ji Jinchuan mengangkat lengannya dan melihat arloji. Lalu, dia berkata, "Sekarang pukul 14.30. Kamu ikut ke perusahaan denganku dan kita akan pulang bersama setelah aku selesai bekerja."     

Chen Youran secara refleks menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku tidak mau…"     

Untuk menuju ruang kantor Ji Jinchuan, mereka harus melewati kantor Departemen Sekretariat. Tidak ada seorang pun di Departemen Sekretariat yang tidak mengenalnya. Kedatangannya pasti akan membuat ricuh dan dia pasti akan menjadi objek gosip.     

Melihat sekilas pandangan Chen Youran, Ji Jinchuan menebak apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya. Dia pun berkata, "Cepat atau lambat, semua orang pasti akan tahu. Belum lagi kamu pasti akan merasa bosan kalau pulang ke rumah. Kebetulan aku punya sesuatu yang membutuhkan bantuanmu."     

Dua kata terakhir Ji Jinchuan membuat hati Chen Youran sedikit luluh. Setelah memikirkannya dalam waktu yang cukup lama, dengan enggan dia menjawab, "Baiklah…"     

Kemudian, Xiao Cheng membukakan pintu untuk mereka. Chen Youran membungkukkan tubuhnya, lalu bergerak untuk masuk ke dalam, sementara Ji Jinchuan juga masuk dan duduk di sampingnya.     

Dalam perjalanan ke perusahaan, Chen Youran mengingat bahwa ketika keluar hari ini, dia menemukan bahwa sopirnya bukan Xiao Li, tetapi diganti orang lain lagi. Dia bertanya kepada sopir baru. Sopir baru itu pun mengatakan kepadanya bahwa Xiao Li telah dipecat. Dia tidak tahu alasannya kenapa. Saat ini, dia memandang Ji Jinchuan dan bertanya, "Kenapa dengan Xiao Li?"     

"Dia tidak bertanggung jawab pada pekerjaannya." Ji Jinchuan menjawab dengan singkat.     

"Karena kejadian terakhir saat aku diculik?" tanya Chen Youran. Tadi dia sudah bertanya kepada sopir baru. Dari ceritanya, dapat disimpulkan bahwa sepertinya setelah kejadian penculikan itu, Xiao Li langsung dipecat keesokan harinya. Kemudian, sopir baru itu langsung menggantikannya.     

Ji Jinchuan mengambil tangan wanita di sampingnya yang terasa sedikit dingin, kemudian meletakkannya di atas pahanya. Dia lalu menjawab, "Dia hanyalah seorang sopir. Jangan terlalu mengkhawatirkannya…"     

Xiao Li sudah pergi. Tidak ada gunanya bahkan jika Chen Youran mengatakan hal-hal yang baik untuk membelanya. Selain itu, sopir baru juga telah berada di Teluk Nanhai selama beberapa hari ini.     

Setelah keluar dari mobil, Ji Jinchuan membawanya ke lobi. Chen Youran melepas tangan Ji Jinchuan yang ada pinggangnya, kemudian menatapnya seolah memohon kepadanya untuk tidak memeluknya. Hati Ji Jinchuan pun seketika menjadi lembut saat ditatap oleh istrinya. Dengan sedikit desahan, dia membiarkannya masuk ke dalam gedung tanpa memeluknya.     

Saat mereka melewati meja resepsionis depan, Chen Youran mengikuti langkah Ji Jinchuan di belakang dengan leher dan kepala yang tertunduk. Karena takut dikenali oleh orang lain, dia buru-buru memasuki lift dan menutupi sebagian besar wajahnya dengan syal.     

Ji Jinchuan melihat bahwa Chen Youran menutupi sebagian wajahnya kecuali garis hidung halus dan sepasang mata hitam yang jernih. Dia tidak tahu harus tertawa atau bersedih. Dia lalu bertanya, "Apa kamu sangat takut kalau orang lain mengetahui hubungan kita?"     

"Bukan begitu," jawab Chen Youran. Sebagian besar wajahnya tertutup dengan syal saat ini. Ada riasan tipis di wajahnya dengan blush on merah samar yang menghiasi pipinya yang putih. Bola matanya yang hitam pekat tampak bersinar seperti berlian.     

"Aku ingin kembali bekerja setelah melahirkan. Lebih baik mengurangi risiko sebelum terjadi hal buruk," lanjut Chen Youran. Syal yang menutupi mulutnya membuat suaranya terdengar pelan.     

Setelah lift berhenti, Ji Jinchuan memimpin untuk keluar. Sementara itu, Chen Youran dan Xiao Cheng mengikutinya di belakang. Saat melewati kantor Departemen Sekretariat, semua orang menatapnya dengan rasa ingin tahu, namun Ji Jinchuan ada di sana, jadi mereka tidak berani menatapnya secara terang-terangan. Mereka semua menatapnya dengan cara sembunyi-sembunyi.     

Chen Youran hanya menundukkan kepalanya di belakang Ji Jinchuan dan memasuki kantor presiden dengan tatapan yang terus mengikutinya. Begitu melangkah masuk ke dalam kantor, dia melepas syalnya sambil menghela napas.     

Ji Jinchuan melihat wajah Chen Youran yang tampak lega. Dia tersenyum dan bertanya, "Apa kamu sedang selingkuh?"     

Chen Youran melangkahkan kakinya, lalu meletakkan tas dan syalnya di sofa. Pemanas ruangan di kantor Ji Jinchuan menyala, jadi melepas mantelnya dan hanya memakai sweater putih panjang dengan untaian cangkang kecil dan manik-manik hitam di dadanya.     

"Saat di kantor, apa kamu sering melakukan hal itu?" cibir Chen Youran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.