Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Permainan Baru Saja Dimulai



Permainan Baru Saja Dimulai

2Untuk sesaat, Ji Jinchuan tidak tahu perasaan seperti apa yang dia rasakan di dalam hatinya. Dia hanya merasa bahwa perasaan itu sangat halus. Sejak wanita itu pergi, dia tidak pernah terpikir untuk menikah dan memiliki anak. Tetapi nyatanya, sekarang dia memiliki seorang istri dan anak. Anaknya itu akan lahir pada akhir musim semi mendatang.     

"Bibi Wu bilang satu bulan lagi akan bisa merasakan gerakan janin," kata Chen Youran sambil tersenyum ringan.     

Ji Jinchuan menekuk bibirnya dan berdeham ringan. Mata hitamnya tampak sangat bahagia. Dia lalu berkata, "Pada saat itu pasti akan lebih repot lagi ya…"     

Bibi Wu keluar dari dapur setelah mencuci piring, mangkuk, dan sumpit. Dia pun melihat pemandangan hangat dari kedua majikannya itu. Dengan senyum bahagia, dia perlahan berjalan pergi dari ruang tamu. Dia juga melambaikan tangannya ke para pelayan lainnya. Mereka semua pun ikut pergi menjauh dari ruang tamu.     

***     

Xue Jie selalu merasa khawatir akhir-akhir ini. Beberapa waktu lalu, dia memiliki proyek kerja sama dengan perusahaan Grup Zhongsheng dan perusahaan lain. Namun karena investasi perusahaan Grup Zhongsheng ditarik mendadak, saat ini perusahaan itu dalam bahaya. Dia berusaha keras untuk meminjam uang dari Bank Huifeng. Dia juga dengan susah payah mencoba memenangkan beberapa mitra sebelum melanjutkan proyek. Grup Xue sekarang berada dalam pertengahan, antara akan hancur atau akan berhasil melewati keterpurukan.     

Proyek kerja sama ini adalah untuk membangun tempat hiburan di dekat Resor Chengnan. Saat itu, karena investasi dari perusahaan Grup Zhongsheng, perencanaannya sangat komprehensif. Tempat hiburan dibagi menjadi dua bagian, satu untuk orang dewasa dan yang satu lagi untuk anak-anak. Tujuan utama dari proyek untuk orang dewasa adalah membangun tempat-tempat bertema petualang karena orang dewasa kebanyakan memiliki keberanian untuk menjelajah. Sementara sifat tempat hiburan bagi anak-anak berorientasi pada keselamatan. Fasilitas hiburan tersebut juga terjangkau untuk anak di bawah usia 10 tahun. Pada awalnya, terlihat bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal. Akan tetapi, ada masalah besar, kualitas fasilitas hiburan tidak memenuhi syarat.     

Xue Jie memegang laporan evaluasi di tangannya dengan bibirnya yang bergetar karena amarah. Dia menghabiskan begitu banyak uang untuk menyelesaikannya pada paruh kedua tahun depan. Ini merupakan pukulan berat baginya ketika hal seperti itu terjadi. Kemarin, petugas dari Dinas Regulasi datang dan mengatakan ada yang melaporkan fasilitas yang mereka gunakan tidak sesuai dengan aturan. Saat itu, dia penuh percaya diri dan meminta mereka untuk memeriksa dengan santai. Pagi ini regulator mengirimkan laporan ke kantornya dan proyek terpaksa dihentikan.     

Xue Jie melemparkan laporan evaluasi ke depan manajer proyek dan berteriak, "Seharusnya kalian melakukan perencanaan dan persiapan matang sejak awal sebelum proyek dimulai. Evaluasi sangat penting untuk keberhasilan proyek. Apa kamu tidak tahu itu?!"     

"Tidak ada masalah dengan fasilitas hiburan pada batch pertama. Laporan evaluasi ini muncul setelah batch pertama, yaitu baru dua hari lalu," ucap manajer proyek sambil menundukkan kepalanya.     

Mendengar perkataannya, Xue Jie menjadi semakin kesal dan berkata, "Jadi, kamu memberitahuku kalau kamu tidak mengevaluasi dan memeriksa seluruh peralatan yang dikirim pada dua hari yang lalu?"     

Ketika manajer proyek melihat Xue Jie marah besar, dia tahu bahwa masalah itu sangatlah serius. Dia berkata dengan suara lemah, "Saya melakukannya, hanya saja laporan evaluasi tidak dikirimkan kepada saya tepat waktu."     

"Dasar sampah!" Xue Jie sangat marah dan mengutuknya. Dia baru saja menghubungi Direktur Liu dari Biro Regulasi, tetapi pria itu malah mengutuknya dengan beberapa kata, tanpa ada rasa belas kasih sedikit pun di dalam kata-katanya.     

"Huaaaaaa!!" teriak Xue Jie. Dia dengan marah hingga menyapu barang-barang yang ada di mejanya ke lantai. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Pergi dan cari tahu siapa yang melakukan ini padaku!"     

Beberapa partner kerjanya menghubungi Xue Jie satu demi satu untuk mengkonfirmasi. Salah satu bos perusahaan, terlepas dari hubungan kerja sama antara kedua pihak, dengan tegas mengatakan bahwa uangnya akan tidak digunakan untuk berinvestasi pada sebuah proyek yang mengambang. Xue Jie yang sangat marah hampir menjatuhkan teleponnya. Masalah ini belum selesai ditangani, tapi satu demi satu masalah lain bermunculan. Bank Huifeng juga melakukan penagihan pertama. Tidak hanya itu, foto-foto Xue Ling pergi dan pulang dari bar serta tempat hiburan lainnya terekspos. Meskipun dia menekan media tepat waktu, tetapi mereka masih menyebabkan gangguan besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.