Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Suamiku, Kamu Sudah Bekerja Terlalu Keras



Suamiku, Kamu Sudah Bekerja Terlalu Keras

1Ji Jinchuan mengambil sumpit tersebut, lalu mengapit potongan ayam jamur dengan rebung. Dia memasukkan hidangan itu ke dalam mulutnya dan mengunyah perlahan. Setelah menelannya, dia memuji, "Sangat enak…"     

Kali ini, Chen Youran dengan senang hati mengisi dua mangkuk dengan nasi, salah satunya adalah untuk Ji Jinchuan. Dia lalu berkata, "Tunggulah, setelah mencoba beberapa kali untuk membuatnya, aku pasti akan bisa membuatnya sebaik Bibi Wu."     

"Jangan mengambil alih bayaran untuk pelayan di rumah ini," ujar Ji Jinchuan sambil mengambil alih kegiatan yang dilakukannya.     

Chen Youran mengulurkan tangannya untuk memberikan mangkuk berisi nasi pada Ji Jinchuan dan mengapit salah satu hidangan yang ada di piring. Kemudian, dia berkata, "Tentu saja tidak. Aku tidak akan membiarkan Bibi Wu pergi."     

"Bukannya tadi pagi kamu bilang kalau dia terlalu banyak omong dan bertele-tele?" tanya Ji Jinchuan sembari mengangkat alisnya.     

Saat ini, Bibi Wu berdiri di samping mereka, jadi karena takut ada salah paham, Chen Youran buru-buru menjelaskan, "Kamu tahu bukan itu maksudku. Aku hanya ingin… aku hanya ingin… berbicara lebih lama denganmu."     

Ji Jinchuan menekuk bibirnya dan berkata, "Aku tahu…"     

Dengan senyuman di bibir dan kegembiraan di mata hitam Ji Jinchuan, Chen Youran tahu bahwa pria itu sedang mengejeknya. Dia menggerutu dan mengutuknya dalam hati. Saat melihat suaminya mengambil sepotong iga sapi goreng tepung, Chen Youran dengan cepat menyambarnya dengan menggunakan sumpitnya. Kemudian, dia dengan bangga memasukkannya ke dalam mulutnya.     

Melihat hal itu, Ji Jinchuan mengangkat alisnya. Dia menggerakkan sumpitnya lagi, namun Chen Youran juga dengan cepat kembali menggerakkan sumpitnya untuk mengambil hidangan yang telah dijepitnya lebih dulu dan bermain-main dengannya. Kemudian wanita itu menarik sumpitnya, lalu memasukkan hidangan yang diapitnya ke dalam mangkuk. Dia tidak merasa kesal, dia memindahkan tangannya untuk mengambil hidangan yang lain. Namun Chen Youran juga mengambilnya lagi, begitu terus berulang kali, hingga hidangan di mangkuknya menumpuk seperti bukit beberapa menit kemudian.     

Melihat ekspresi gembira Chen Youran, Ji Jinchuan tersenyum dan berkata, "Makanlah lebih banyak…"     

Chen Youran melihat mangkuknya. Tadinya, dia hanya ingin bermain-main dengan suaminya, dia tidak memperhatikan bahwa semua hidangan yang diapitnya kebanyakan adalah terong ikan. Hidangan itu adalah kesukaan Ji Jinchuan, sedangkan dirinya tidak suka makan terong. Rupanya, Ji Jinchuan sudah memperkirakan hal itu. dia pun menggembungkan pipinya. Matanya membelalak melihat isi mangkuknya. Dia menjulurkan kepalanya ke dalam mangkuk dan mengutuk dalam hati, pria ini benar-benar licik!     

Chen Youran mengangkat pandangannya dan tersenyum. Matanya menyipit membentuk bulan sabit. Mata hitamnya itu kembali beralih menatap mangkuknya, kemudian dia memindahkan setengah isi hidangan di dalam mangkuknya ke mangkuk Ji Jinchuan sambil berkata, "Suamiku, kamu sudah bekerja terlalu keras. Jadi, makanlah lebih banyak."     

Ji Jinchuan seketika mengangkat alisnya. Ini adalah pertama kalinya Chen Youran memanggilnya dengan sebutan 'suamiku' setelah mereka menikah. Sebutan itu benar-benar terdengar lembut dan mampu menenangkan hatinya. Dia menatap wanita di hadapannya dengan lembut dan berkata, "Kamu akhirnya memanggilku seperti itu…"     

Setelah selesai makan, Ji Jinchuan menemani Chen Youran menonton televisi. Sementara itu, Bibi Wu memotong buah untuk diberikan kepada mereka sebagai camilan setelah makan. Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dari belakang dan bersandar padanya. Kemudian, dia memasukkan tangannya melalui ujung pakaian wanita yang ada di pelukannya itu dan mencubit ringan daging pinggangnya.     

"Gembul…" ucap Ji Jichuan. Ketika bertemu dengannya untuk pertama kalinya, tubuh Chen Youran seperti kerangka tulang. Dan akhirnya, wanita itu mulai memiliki sedikit daging. Dia tidak menyia-nyiakan waktu untuk bekerja keras membesarkan tubuh setiap harinya.     

Chen Youran bersandar pada bahu Ji Jinchuan dan berkata dengan suara yang hangat dan lembut, "Tidak bisakah kamu menahannya untuk sementara waktu?"     

Jari-jari Ji Jinchuan membelai rambut Chen Youran. Rambut itu sehalus kain satin dengan aroma sampo yang masih tercium kuat. Dia meletakkan rahangnya di atas kepalanya dan bahunya menempel di sekitar hidung wanita itu.      

"Tidak bisa," balas Ji Jinchuan. Jari-jarinya mengelus bagian sensitif wanita itu. Kemudian, dia dengan lembut mencubit kulit halusnya. Tangannya terasa panas dan tidak dingin, sementara ujung jarinya terasa sedikit kasar.     

Chen Youran menciutkan lehernya untuk menghindari belaian tangan Ji Jinchuan. Lalu, dia berkata, "Tanganmu dingin…"     

Ji Jinchuan percaya bahwa perkataannya benar dan tidak ingin berdebat dengan Chen Youran. Kemudian, dia seperti teringat sesuatu, dia pun melepaskan tangannya dari dalam pakaian istrinya. Tangan itu kemudian melingkar pada perut istrinya yang sedikit menggembung. Dia pun berkata, "Kalau begitu, kamu harus menghangatkanku."     

Usia kandungannya sudah hampir empat bulan dan pakaian yang dikenakannya sudah tidak lagi terlihat longgar. Saat ini, Ji Jichuan meletakkan sweater di perut Chen Youran. Dia bisa merasakan dengan jelas bagian yang sedikit cembung di bawah telapak tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.