Mau Masuk ke Restoran, Juga Mau Masuk ke Dapur
Mau Masuk ke Restoran, Juga Mau Masuk ke Dapur
"Presiden Gu, meskipun saya tahu Wakil Presiden Gu yang memberi catatan itu dan membuatmu meninggalkan rumah sakit, tapi tidak ada bukti yang membuktikan kalau kecelakaan mobil itu ada hubungannya dengan dia. Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" kata Asisten Zhang yang berdiri di depan tempat tidur pasien.
Gu Shiqi dan ibunya sudah masuk penjara. Gu Jinchen awalnya ingin melepaskan Gu Shikang karena bagaimanapun juga mereka adalah saudara. Namun Gu Shikang malah ingin membunuhnya, jadi dia harus mengambil tindakan.
"Kalau begitu, biarkan dia hidup bebas lebih lama. Lalu, kita perlahan bermain-main dengannya setelah aku keluar dari rumah sakit," tutur Gu Jinchen.
"Wakil Presiden Gu benar-benar berbahaya. Dia melakukan penculikan terhadap Nona Chen, lalu membuatmu meninggalkan rumah sakit dan diam-diam merencanakan pembunuhan," gumam Asisten Zhang.
Gu Jinchen mengerutkan alisnya. Menurutnya, kasus penculikan yang dialami oleh Chen Youran tidak sesederhana itu. Dengan kelihaian Gu Shikang, jika kasus penculikan itu benar-benar terlibat langsung dengannya, dia tidak akan keluar secara terang-terangan dalam melakukan seluruh proses perbuatan jahatnya. Bahkan jika ingin memberikan catatan, pria itu akan membayar orang lain untuk melakukannya.
Gu Jinchen diam selama beberapa saat, sebelum dia kembali berkata, "Pergi dan periksa apakah Ji Jinchuan telah menemui Gu Shikang atau belum…"
***
Pada sore hari, Asisten Zhang kembali ke rumah sakit untuk melaporkan penyelidikan dan mengumpulkan dokumen yang telah diperiksanya.
"Presiden Ji sudah menemui Wakil Presiden Gu. Pada awalnya, mereka pergi ke kedai teh, lalu mereka pergi ke area balapan drag. Ekspresi wajah Wakil Presiden Gu tampak sangat masam ketika dia kembali ke perusahaan," tutur Asisten Zhang.
Setelah Asisten Zhang pergi, Gu Jichen menghubungi Ji Jinchuan dan bertanya apakah ada petunjuk penting.
Saat itu, Ji Jinchuan baru saja pulang kerja. Dalam perjalanan pulang, dia memberitahu Gu Jinchen bahwa penculikan itu tidak ada hubungannya dengan Gu Shikang. Namun mengenai siapa yang melakukannya, dia tidak mengatakannya dengan jelas. Dia hanya menyuruh Gu Jinchen untuk membiarkannya mengurus semuanya sendiri. Chen Youran adalah istrinya dan dia akan mengurusnya dengan tangannya sendiri.
***
Pukul 16.30, Chen Youran pergi ke dapur. Dia mengikat celemek ke tubuhnya dan mulai memasak. Bibi Wu juga berada di sampingnya. Mereka berdua pun bekerja sama dengan sangat baik.
Pada pukul 17.20, Chen Youran sudah menyajikan hidangan dan menaruhnya di piring. Dia juga menghias beberapa hidangan dalam satu piring besar. Setelah beberapa saat, dia mulai menyalin isi hidangan di dalam piring yang sudah ditata sebelumnya ke piring lainnya.
Bibi Wu keluar dari dapur dan menuju ke ruang tamu dan menuangkan segelas air untuk Chen Youran. Dia berkata, "Sebelumnya, aku berpikir bahwa Nyonya Muda yang akan menjadi istri Tuan Muda adalah seorang wanita terkenal yang tidak akan pernah mau menyentuh dapur. Tanpa diduga, Nyonya Muda sangat rendah hati. Tidak hanya mau masuk ke restoran, tetapi juga mau masuk ke dapur."
Chen Youran menurunkan bulu matanya. Matanya sudah dipenuhi dengan lapisan kesedihan. Tampak kabut tipis di dalamnya. Lalu, dia berkata dengan suara rendah, "Itu karena aku bukanlah wanita terkenal…"
Bibi Wu memiliki sedikit mengetahui mengenai situasi Chen Youran di dalam Keluarga Chen. Dia sadar bahwa perkataannya telah membangkitkan kesedihan Nyonya Muda-nya itu. Dia pun tertawa canggung dan mengalihkan topik pembicaraan. Dia beralih membicarakan masa kecil Ji Jinchuan.
"Ketika Tuan Muda masih kecil, dia sangat suka makan roti kukus. Suatu ketika, dia makan terlalu banyak dan meminum beberapa cangkir teh. Dia takut tidak bisa mengontrol mulutnya, jadi dia meminta juru masak untuk tidak memasak hidangan itu lagi…"
"Benarkah begitu? Lalu, apa itu berarti anggota keluarga lain juga tidak pernah lagi memakannya?" Perlahan ada alirah cahaya di mata Chen Youran. Bibirnya memunculkan senyum kesenangan dan matanya menyipit membentuk bulan sabit.
Melihat suasana hati Chen Youran kembali menjadi baik lagi, Bibi Wu menghela napas lega. Kemudian dia melanjutkan, "Bukan begitu juga… Ketika Tuan Muda pergi ke sekolah, dia tidak makan siang di rumah. Jadi, kalau ada anggota keluarga lain yang meminta roti kukus akan dimasak pada waktu itu. Tuan Muda akan pulang setelah selesai sekolah, jadi ketika sudah memasuki waktu makan malam, sudah tidak boleh ada jejak roti kukus lagi. Ya, jadi begitulah…"
Bibi Wu menceritakan banyak kisah menarik tentang masa kecil Ji Jinchuan yang membuat Chen Youran tertawa. Di sebelah mereka, terdapat panci yang berisi sup yang baru saja matang. Kabut panas masih tampak berada di atasnya. Dapur pun dipenuhi dengan aroma kuat yang bercampur di udara.
Sekitar pukul 17.40, Chen Youran sudah selesai memasak. Setiap hidangan yang dimasak olehnya hari ini adalah favorit Ji Jinchuan. Beberapa di antaranya adalah hidangan yang belum pernah dia masak sebelumnya. Hari ini, dia mempelajarinya di bawah bimbingan Bibi Wu dan hasil akhirnya cukup bagus.