Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Ini Jelas Sebuah Konspirasi



Ini Jelas Sebuah Konspirasi

3Gu Jinchen duduk di kursi penumpang depan. Sedangkan Asisten Zhang duduk di kursi penumpang belakang. Dia hanya bisa melihat bagian kepala belakang bosnya itu, namun tidak dengan ekspresi wajahnya. Ji Jinchuan sekarang ini menjadi seperti sesuatu yang terlarang untuk dibicarakan bagi Gu Jinchen, jadi Asisten Zhang tidak berani berbicara dengan gegabah.     

Gu Jinchen melihat ke belakang melalui kaca spion dan berkata, "Aku juga ingin tahu siapa yang menculiknya dan apa alasannya."     

"Presiden Xu, apa yang terjadi dengan dua pengawal itu?" tanya Asisten Zhang.     

"Mobilnya saja bahkan meledak. Lalu menurutmu, apa mereka masih memiliki kemungkinan untuk hidup?" tutur Xu Chengyan.     

Asisten Zhang menggigil dan punggungnya menjadi dingin serta berkeringat. Dia merasa tidak mengapa walaupun tidak ada sedikit pun kebahagiaan selama sisa hidupnya, tetapi dia mengkhawatirkan situasi masa depan Gu Jinchen.     

Saat mereka melewati Jalan Xingye, tampak polisi telah mengepung lokasi ledakan dengan garis kuning. Tanah dan jalanan di sekitarnya penuh dengan puing-puing. Karena ruas jalan ini terpencil, jadi tidak ada orang di sekitar sana. Hanya ada dua atau tiga polisi yang memeriksa tempat kejadian dengan senter.     

Gu Jinchen lalu meminta Asisten Zhang turun untuk menanyakan berita itu. Setelah beberapa saat, Asisten Zhang kembali dan berkata dengan wajah pucat, "Ledakan mobil tidak meninggalkan petunjuk apa pun, jadi penyebab ledakan tidak diketahui. Polisi menilai itu sebagai kecelakaan."     

Dalam perjalanan kembali ke rumah sakit, ketiga orang itu tidak berbicara apa pun. Akan tetapi, mereka semua bisa menebak bahwa itu pasti konspirasi dan para pelakunya melakukannya dengan sangat baik. Ledakan mobil tidak meninggalkan petunjuk apa pun. Tidak hanya benar-benar pintar, tapi juga sangat ganas. Seberapa besar kebencian yang dimiliki pelakunya? Batin mereka.     

"Hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama adalah Gu Shikang, yang kedua adalah orang yang merasa tersakiti olehmu dalam dunia bisnis." Xu Chengyan mencoba menganalisis.     

Dunia bisnis ibarat sebuah medan pertempuran, sehingga orang yang berbaur dalam dunia bisnis memiliki kemungkinan untuk menyakiti lawan bisnisnya yang lain. Meskipun Gu Jinchen tidak pernah secara langsung membunuh semua lawan bisnisnya, tapi dia tidak akan memberi jalan keluar bagi siapa pun yang menghalanginya. Jadi adalah hal normal jika perbuatannya menyinggung orang lain.     

Gu Jinchen baru saja memikirkan dua pernyataan dari Xu Chengyan. Lalu, dia berkata, "Asisten Zhang, apa ada yang menyentuh dokumen yang kamu kirim hari ini?"     

"Tidak," jawab Asisten Zhang. Karena Gu Jinchen berada di rumah sakit, akhir-akhir ini semua dokumen diserahkan kepadanya, jadi dia langsung membawanya. Dokumen itu luput dari pengawasannya ketika dia membantu perawat muda mengemasi barang-barangnya di rumah sakit. Dia meletakkan dokumen itu di atas meja informasi terdekat.     

"Catatan itu bisa saja dimasukkan saat di rumah sakit," ucap Asisten Zhang.     

Gu Jinchen merenung sejenak, lalu berkata, "Besok kamu cari tahu mengenai perawat itu. Setelah bertanya padanya, mungkin akan ada petunjuk."     

Xu Chengyan mengantar Gu Jinchen kembali ke rumah sakit. Setelah kejadian hari ini, dia mengetahui bahwa seseorang akan melakukan hal yang buruk terhadap Gu Jinchen, jadi dia menelepon empat pengawal dan meminta mereka untuk berjaga di luar kamar pasien secara bergantian. Dia tidak bisa merasa tenang walau hanya sejenak. Setelah panggilan telepon itu berakhir, dia masih merasa tidak nyaman. Bagaimanapun juga, kejadian hari ini sangat berbahaya. Dia takut hal seperti itu akan terjadi lagi, jadi dia meminta perawat yang bertugas untuk mengambilkan selimut untuknya dan bersiap untuk tinggal bersama Gu Jinchen di rumah sakit malam ini.     

Gu Jinchen melihat perawat masuk dengan membawa selimut di lengannya dan melihat bahwa Xu Chengyan tidak berencana untuk pergi. Dia pun berkata, "Bukannya kamu sudah menelepon pengawal? Mereka akan tiba di sini sebentar lagi. Pulanglah…"     

"Meskipun aku memiliki banyak teman, sama seperti yang dikatakan Youran, mereka semua adalah teman berengsek. Hanya kamulah satu-satunya saudara terbaik. Kalau terjadi sesuatu hal yang buruk kepadamu, aku akan kehilangan satu-satunya saudara terbaik dalam hidupku," ujar Xu Chengyan sambil berbaring di sofa.     

"Para pengawal itu akan datang sebentar lagi untuk menjagaku. Kamu tidak perlu menginap di sini," balas Gu Jinchen sembari menatapnya.     

Sofa itu tidak terlalu lebar, tetapi untungnya cukup panjang, sehingga Xu Chengyan bisa meregangkan kakinya saat dia berbaring. Dia menguap sambil berkata, "Kalau begitu, tunggu hingga mereka datang, tapi aku ingin tidur dulu."     

Gu Jinchen melihat teman baiknya itu tidak akan mau pergi malam ini dari rumah sakit, jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Asisten Zhang lalu menuangkan air untuknya. Dia pun meminumnya sebanyak dua tegukan, lalu berbaring di tempat tidur. Asisten Zhang juga tampaknya tidak akan pergi hingga pengawalnya datang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.