Datanglah Mencariku Jika Kamu Membutuhkan Sesuatu
Datanglah Mencariku Jika Kamu Membutuhkan Sesuatu
"Baiklah!" Ren Xiang juga tersenyum. Lalu, dia bertanya. "Sekarang sudah malam. Apakah kamu ingin berkeliling di Penginapan Qingfeng?"
"Seingatku, penginapan milikmu adalah rumah bordil laki-laki. Benar, kan?" Feng Jiu menatapnya dengan pandangan yang aneh.
"Benar. Kami memiliki berbagai jenis laki-laki muda di sini. Ada yang tampan, kuat dan memiliki wajah cantik. Kami bahkan memiliki laki-laki kembar. Lihatlah." Dia menunjuk ke arah dua penjaga yang sedang berdiri di belakang mereka.
Setelah mendengar kata-kata itu, kedua penjaga melirik Feng Jiu sejenak.
Mereka segera menunduk dan mundur.
"Lain kali saja! Aku akan berbicara dengan Tuan Neraka tentang tawaranmu untuk berkeliling di Penginapan Qingfeng. Aku yakin dia akan merasa sangat tertarik."
Ren Xiang tersenyum dan menjawab. "Aku hanya bercanda."
"Ya, aku tahu. Aku juga bercanda." Feng Jiu membalas senyumnya.
Mulut Ren Xiang berkedut. Saat itu, dia baru sadar kenapa Tuannya begitu terpesona oleh Feng Jiu dan kenapa Serigala Abu-abu dilemparkan ke Penginapan Qingfeng setelah bertemu dengannya.
Akhirnya, Ren Xiang menyerahkan informasi tentang Istana Tianyuan dan mengantar Feng Jiu keluar. Sebelum Feng Jiu pergi, dia bertanya, "Tuan Feng, apakah aku perlu mengirimkan beberapa orang untuk membantumu?"
"Tidak perlu. Aku punya anak buah yang bisa membantuku."
Feng Jiu melambaikan tangannya dan lanjut berkata. "Terima kasih atas informasinya."
"Baik. Jika kamu kelak menghadapi masalah maka maka kamu bisa menyuruh seseorang untuk mencariku." Ren Xiang mengingatkan Feng Jiu karena dia masih merasa gelisah.
"Baiklah." Feng Jiu tersenyum sambil berbalik badan dan berjalan pergi. Karena masih belum terlalu malam, alih-alih kembali ke penginapan, dia justru pergi ke Treasure Armory dan memeriksa apakah mereka punya senjata tangan yang kuat untuk digunakan oleh tiga orang.
Setelah masuk ke dalam, Feng Jiu mengambil pedang untuk Xiang Hua, belati untuk Bai Xiao dan mengambil sekantong jarum perak. Karena dia tidak bisa menemukan senjata yang mirip dengan kipas, dia bertanya kepada penjaga toko.
"Penjaga toko, apakah kamu punya senjata yang berbentuk seperti kipas?"
"Berbentuk kipas?" Penjaga toko berpikir sejenak. Lalu, dia menjawabnya. "Ada, mohon tunggu sebentar. Saya akan pergi dan mengambilkannya untuk Tuan." Penjaga toko naik ke lantai dua. Setelah itu, dia kembali sambil membawa kotak yang berukuran sedang.
"Tuan, silahkan diperiksa. Ini adalah kipas giok putih. Kipas ini memiliki mekanisme di dalamnya dan bisa digunakan untuk terbang. Selain mekanisme untuk menyerang, kipas ini juga punya kekuatan pertahanan. Oleh karena itu, kipas ini harganya lebih mahal sedikit. Kami telah menyimpan senjata ini selama beberapa tahun. Bagaimana menurut pendapat Tuan?"
Feng Jiu mengeluarkan senjata itu. Setelah memeriksanya, dia mengangguk. "Lumayan juga. Aku akan mengambilnya."
Penjaga toko merasa sangat gembira. Dia segera memasukkan kipas itu ke dalam kotak sebelum membungkusnya untuk Feng Jiu. Setelah Feng Jiu membayarnya, penjaga toko memberikan sekantong jarum perak secara gratis.
Ketika Feng Jiu sampai di penginapan, ketiga pria itu sudah sampai dan menunggunya di dalam. Mereka segera berdiri setelah melihat Feng Jiu datang.
"Tuan."
"Tuan."
Feng Jiu melirik ketiga pria itu. Kemudian, dia memperhatikan bahwa Xiang Hua memakai jubah hitam serta mencukur jenggotnya. Dia terlihat lebih bersemangat. Du Fan juga mengganti bajunya dengan jubah yang berwarna krem. Dia berpakaian seperti layaknya seorang cendekiawan. Meskipun penampilannya terlihat biasa, namun dia menjadi lebih enak dipandang.
"Tidak buruk. Setelah berganti pakaian, kalian tampak berbeda." Feng Jiu mengangguk. Kemudian, dia mengambil beberapa hadiah yang telah dibeli untuk mereka dari ruang dimensi dan menyerahkannya. "Aku membelinya untuk kalian dalam perjalanan menuju ke sini. Kalian bisa menggunakannya sekarang."