Dokter Hantu yang Mempesona

Bersumpah Menjadi Saudara



Bersumpah Menjadi Saudara

3Feng Jiu tersenyum. "Meskipun aku baru pertama kali bertemu dengan Kakak malam ini, namun rasanya aku sudah mengenal Kakak sejak lama. Dilihat dari sikapmu, kamu pasti tidak datang dari Negeri Green Gallop. Kita baru mengobrol sebentar, tapi aku tahu bahwa kamu tertarik pada Pedang Qingfeng dalam waktu yang cukup lama. Itulah mengapa aku berani meletakkannya di depan Kakak. Aku yakin bahwa kamu tidak akan mengambilnya."     

Setelah Wanyan Qianhua mendengarnya, dia terkekeh. "Aku tahu kamu pintar. Adikku tidak seaneh kamu."     

"Kalau begitu, biar aku beri tahu... meskipun aku suka mengenakan baju seperti laki-laki, namun aku sebenarnya adalah seorang perempuan. Aku bukan laki-laki." Feng Jiu berkata dengan licik sambil mengedipkan matanya ke arah Wanyan Qianhua.     

Wanyan Qianhua tertegun. "Hah? Wanita? Bagaimana dengan dadamu?" Dia mengatakannya sambil melihat dada Feng Jiu yang benar-benar rata. Raut wajahnya menjadi aneh. "Benar-benar tak terduga."     

Bibir Feng Jiu melengkung. Saat itu, dia melihat Xiang Hua dan Du Fan yang berdiri di samping sambil menunduk karena malu. Dia pun berdehem. "Tentu saja, dadaku tidak bisa dibandingkan dengan milik Kakak."     

"Hehehe, tentu saja."     

Wanyan Qianhua terkekeh sambil menutupi bibir merahnya. Setelah melihat pedang Qingfeng yang bersinar, dia tidak menyentuhnya lagi tapi justru mendorongnya ke arah Feng Jiu. "Singkirkan! Pedang Qingfeng adalah pedang ajaib pada zaman kuno. Tidak sembarang orang bisa mendapatkannya. Karena kamu mampu mendapatkan pedang ini, maka pedang ini akan mengakui kamu sebagai Tuannya. Aku tidak akan bersaing denganmu, karena aku merasa bahwa kamu jauh lebih menarik dibandingkan dengan pedang ini."     

Tatapan Feng Jiu tampak kosong sejenak. Lalu, dia tersenyum. "Ini adalah pertama kalinya aku dibandingkan dengan pedang. Aku tidak tahu apakah aku harus menangis atau tertawa."     

"Itu berarti pesonamu lebih besar dari pada pedang sihir kuno. Tentu saja kamu harus tertawa." Wanyan Qianhua duduk dengan tegak dan mengambil kendi anggur. Dia menuangkan dua gelas anggur sambil berkata, "Hari ini, aku mengakuimu sebagai Adikku."     

Feng Jiu tersenyum dan mengangkat satu gelas anggur. "Kakak, aku akan bersulang menggunakan gelas ini." Setelah selesai berbicara, dia mendongak dan minum anggur.     

"Baiklah." Wanyan Qianhua juga mengangkat gelasnya sambil tersenyum. "Setelah minum anggur, kamu resmi menjadi adik perempuan Wanyan Qianhua." Dia minum anggur dalam satu tegukan.     

Selain Bai Xiao yang tidak sadarkan diri dan mendengkur seperti babi, Xiang Hua dan Du Fan yang masih berpikiran jernih tidak tahu harus berkata apa.     

Mereka pikir pertemuan ini akan menjadi pertempuran sengit, tapi pertemuan ini justru menjadi ritual untuk mengakui saudara perempuan.     

"Ngomong-ngomong, Adik Jiu, kedua puluh orang itu masih tergantung! Sebagai imbalan atas nyawa mereka, mereka memberitahuku bahwa kamu memiliki Pedang Qingfeng. Awalnya aku ingin membereskan para pengkhianat itu agar mereka tidak mati begitu saja. Tapi karena kamu ada di sini sekarang, aku akan menyerahkan mereka padamu."     

"Mereka masih hidup?" Xiang Hua menatap Feng Jiu dengan heran. "Tuan muda...."     

Feng Jiu mengernyitkan dahinya dan melirik Xiang Hua. "Xiang Hua, jangan lupa dengan identitasmu. Apakah kamu pikir aku akan memperlakukan mereka dengan baik?"     

Xiang Hua tegang. Itu benar! Mereka mengkhianati Tuan Muda dan membocorkan Pedang Qingfeng sebagai imbalan atas nyawa mereka. Itu termasuk kejahatan yang layak mendapatkan hukuman mati. Kenapa dia meminta Tuan Muda menyelamatkan mereka?!     

"Aku tidak pernah berbelas kasihan pada orang yang telah mengkhianatiku. Kakak, urus saja mereka seperlunya." Feng Jiu memberitahu Wanyan Qianhua.     

Wanyan Qianhua terkekeh dan berbicara dengan lembut, "Itu mudah. Aku mengumpulkan sepuluh ribu hantu untuk bendera sepuluh ribu iblis. Aku tidak akan menolak dua puluh satu hantu tambahan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.