Membagikan Tugas
Membagikan Tugas
Wanyan Qianhua tampak terkejut untuk sejenak. Dia tidak terlalu berharap. Bagaimanapun juga, Feng Jiu masih muda. Ramuan seperti apa yang bisa dia buat? Tapi ketika dia membuka botol obat dan mencium baunya, dia tiba-tiba menoleh pada Feng Jiu dan bertanya. "Peringkat Alchemist yang kamu miliki?"
Feng Jiu menyeringai dengan bangga. "Saint Alchemist."
Wanyan Qianhua tertegun. Mulutnya menganga. Pada akhirnya, dia tertawa gembira. "Aku mendapatkan harta karun! Aku benar-benar menganggap Saint Alchemist sebagai adik perempuanku. Haha, seorang Saint Alchemist yang masih remaja. Kamu memiliki masa depan yang cerah!"
Setelah mengatakannya, dia menarik Feng Jiu untuk mendekat. "Kemarilah, Adik Jiu. Lain kali, aku akan memintamu untuk membuat sebotol ramuan kecantikan. Kamu sebaiknya membuat wajahku terlihat lebih cantik."
Mata Feng Jiu berbinar ketika mendengar kata-kata Wanyan Qianhua. "Kakak, aku pernah berpikir untuk membuat ramuan seperti itu. Biar aku beri tahu, belum ada ramuan yang khusus untuk kecantikan. Belakangan ini, aku belajar membuat pil dan berhasil membuat lebih dari selusin ramuan spiritual yang mampu menjaga keremajaan kulit. Aku berniat untuk menelitinya setelah kembali nanti. Setelah selesai membuatnya, aku akan mengirimkannya kepada Kakak."
"Ayo, mari kita kembali ke halaman dan lanjut mengobrol. Di sini terlalu dingin pada malam hari." Wanyan Qianhua menuntun Feng Jiu menuju ke halaman. Saat itu, dia mengatakan pada kultivator iblis untuk menjamu Du Fan dan 2 pria lainnya dengan baik.
Malam itu, Feng Jiu dan Wanyan Qianhua menghabiskan waktu sepanjang malam untuk mengobrol. Mereka tidak tidur sampai subuh.
Bai Xiao akhirnya bangun saat matahari terbit. Dia kebingungan dan tidak tahu mengapa dia bisa sampai di tempat ini. Tapi ketika dia melihat Du Fan dan Xiang Hua, dia merasa tenang dan tidak membuat keributan.
Meskipun demikian, mereka tidak melihat Feng Jiu sepanjang hari, bahkan sampai malam hari. Mereka bertiga diberitahu agar mereka tidak meninggalkan kediaman pada malam hari, tapi Bai Xiao tidak terlalu mempedulikannya. Ketika dia membuka gerbang dan ingin berjalan-jalan, dia tertegun ketika melihat hantu-hantu yang melayang.
Feng Jiu tinggal di sana selama tiga hari. Pada pagi hari keempat, dia mengucapkan selamat tinggal pada Wanyan Qianhua lalu pergi bersama dengan Du Fan dan yang lainnya.
Dia melihat puncak gunung sambil berjalan menuruni Gunung Centenarian. Hatinya sangat terenyuh. Dia tidak menyangka bahwa dia bisa menemukan saudara perempuan dalam perjalanan ini. Meskipun demikian, Feng Jiu tahu bahwa menjadikan Wanyan Qianhua sebagai Kakak sangat menguntungkan baginya.
Tidak hanya kekuatan yang dalam dan tidak terukur, tapi Wanyan Qianhua juga bukan warga dari Negara Green Gallop. Feng Jiu yakin bahwa Wanyan Qianhua setidaknya berasal dari negeri kelas satu. Namun tanpa diduga, dia justru berasal dari salah satu Delapan Kerajaan Tertinggi.
Wajar saja tingkat kultivasi Wanyan Qianhua sangat tinggi. Dia ternyata datang dari kota misterius di kekaisaran yang kuat di langit.
Feng Jiu mengalihkan lagi pandangannya. Setelah itu, dia menoleh pada tiga orang yang ada di sampingnya. Tatapannya tertuju pada Xiang Hua. "Xiang Hua, Du Fan."
"Tuan muda."
"Tuan muda." Mereka berdua maju sambil menjawabnya.
"Xiang Hua, orang-orang dari Istana Tianyuan sudah mati. Kamu adalah satu-satunya orang yang masih hidup. Aku tidak tahu berapa banyak orang yang masih bersembunyi di luar. Intinya, aku menyerahkan urusan tentang Istana Tianyuan padamu dan Du Fan. Tapi ingat, Istana Tianyuan yang dibangun kembali tidak bisa mengubah kejahatan. Jika ada beberapa kejahatan yang muncul, maka aku akan bertanya padamu."
"Baik." Kedua pria itu menjawabnya dengan hormat.
"Selain itu, tanyakan tentang keberadaan keturunan Klan Chu dan cari tahu kabar tentangnya. Sedangkan Bai Kecil..."
Tatapan Feng Jiu tertuju pada Bai Xiao. "Dalam waktu tiga bulan, aku ingin melihat kamu menjinakkan binatang buas peringkat sembilan. Dalam waktu enam bulan, kamu harus menguasai formula mengendalikan binatang buas. Jika tidak ada kemajuan dan tidak ada hasil, maka jangan salahkan aku kalau aku akan mengusirmu pulang."