Dokter Hantu yang Mempesona

Tidur Di Tempat yang Sama



Tidur Di Tempat yang Sama

2"Di mana bajumu?"     

"Aku bisa memakainya sendiri." Anak itu diselimuti dengan handuk besar. Meskipun tidak ada yang bisa dilihat, namun dia masih malu menunjukkan tubuhnya.     

"Apakah kamu tahu caranya?" Feng Jiu tampak ragu.     

"Iya."     

Anak itu berbicara dengan raut wajah datar dan menatap Feng Jiu dengan waspada. Dia khawatir jika Feng Jiu akan menarik handuknya hanya karena merasa penasaran.     

"Baiklah. Kalau begitu, pakai saja sendiri. Tapi aku yang akan mengeringkan rambutmu." Setelah mengatakannya, Feng Jiu berbalik badan untuk mengambil handuk mandi.     

Ketika anak itu melihat Feng Jiu pergi, dia menghela nafas lega dan mengenakan jubahnya dengan cepat. Kemudian, dia duduk di tempat tidur untuk menunggu Feng Jiu.     

Feng Jiu kembali sambil membawa handuk mandi. Setelah dia melihat anak itu berhasil memakai jubah, dia berseru. "Lumayan juga. Kamu cukup cepat." Dia menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Setelah itu, dia memberitahu anak itu. "Kalau kamu sudah merasa lelah, kamu bisa tidur sekarang."     

"Baiklah." Anak itu menjawabnya sambil menatap Feng Jiu.     

"Ada apa? Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" Feng Jiu mengangkat alisnya dan bertanya sambil tersenyum.     

Anak itu berbaring di tempat tidur dan menarik selimutnya. Lalu, dia memejamkan mata untuk mengabaikan Feng Jiu. Ketika dia mendengar suara langkah kaki mundur, dia langsung membuka matanya. Kebahagiaan terlihat sekilas di matanya ketika dia menghirup aroma selimut Feng Jiu. Pada akhirnya, dia tertidur karena menghirup aroma selimut.     

Setelah mandi, Feng Jiu mengenakan jubah tidur sambil mengeringkan rambutnya. Ketika dia melihat anak itu tertidur di pinggir tempat tidur, dia menggeleng dan tersenyum sambil memindahkannya ke tengah tempat tidur.     

Namun, ketika Feng Jiu membungkuk untuk menggeser tubuhnya, mata yang terpejam tiba-tiba terbuka. Ketajaman matanya mengejutkan Feng Jiu seolah-olah anak itu akan menyerangnya. Tapi ketika anak itu melihat Feng Jiu, ketajaman matanya langsung menghilang dan kembali seperti biasa.     

"Apakah kamu sudah selesai mandi?" Suaranya terdengar kekanak-kanakan dan mengantuk.     

"Iya." Feng Jiu menatapnya dan berkata, "Kamu tidur di tengah dan aku akan tidur di pinggir."     

"Aku adalah laki-laki, jadi aku yang harus tidur di pinggir. Kamu adalah perempuan, jadi kamu harus tidur di tengah."     

Ketika Feng Jiu mendengar suaranya yang kekanak-kanakan mengaku sebagai laki-laki, dia tidak bisa menahan senyumnya. "Aku sudah dewasa sedangkan kamu masih anak-anak. Kalau kamu tidur di pinggir dan berguling, maka kamu akan jatuh dari tempat tidur. Jadilah anak yang baik dan tidurlah di tengah."     

Anak itu memikirkannya sejenak lalu bergeser ke tengah tempat tidur. Dia menepuk area di sampingnya dan berkata, "Aku telah menghangatkan tempat tidur untukmu. Tidurlah!"     

Sudut bibir Feng Jiu berkedut. Dia akhirnya melirik anak itu dan naik ke tempat tidur. "Siapa yang mengajarkan kata-kata itu padamu? Bagaimana kamu tahu soal menghangatkan tempat tidur?" Feng Jiu berbicara sambil menarik selimut. Kemudian, dia menguap dan lanjut berkata, "Tidurlah, kita harus pergi besok pagi."     

"Baik." Si kecil menjawabnya sambil berbalik badan untuk menghadap Feng Jiu. Tangan kecilnya terulur dan mendarat di pinggang Feng Jiu. Akhirnya, dia memejamkan matanya dengan puas dan tidur.     

Gerakannya yang intim mengejutkan Feng Jiu. Dia sudah memejamkan mata, tapi dia langsung membukanya lagi dan melirik anak kecil yang meletakkan tangan di pinggangnya. Hatinya tiba-tiba tersentak.     

Anak ini benar-benar aneh. Feng Jiu merasa ada sesuatu yang salah, tapi dia tidak tahu apa itu.     

Dia menggeleng dan berhenti berpikir yang tidak-tidak. Karena dia sudah mengantuk, dia segera tertidur bersama dengan anak yang berbaring di sebelahnya...     

Ketika matahari terbit, Feng Jiu membuka matanya dan merasakan ada tangan di pinggangnya. Butuh waktu beberapa saat untuk menyadari siapa pemilik tangan itu. Akhirnya, dia menatap wajah anak yang sedang tidur di sampingnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.