Dokter Hantu yang Mempesona

Bel Menggema



Bel Menggema

3"Ya. Mereka muncul di jalanan kota. Tekanan mereka terasa sangat kuat. Jika bukan karena bantuan Feng Jiu, maka saya tidak akan bisa melarikan diri untuk mencari bantuan. Kepala Akademi, Wakil Kepala Akademi, tolong bantu selamatkan Feng Jiu. Jika kalian tidak pergi untuk membantunya, maka dia pasti akan mati.... "     

Itu adalah pertempuran besar dengan lawan yang tangguh. Dia hanya seorang Great Spirit Master. Dia pasti akan mati jika harus menghadapi mereka.     

Setelah Kepala Akademi dan Wakil Kepala Akademi mendengarnya, raut wajah mereka berubah menjadi serius. Mata Mo Chen berbinar karena terkejut sambil memegang bidak catur.     

Delapan kultivator Golden Core dan empat kultivator Nascent Soul.      

Bagaimana dia bisa memprovokasi orang-orang itu?     

Saat ini, Kepala Akademi memberikan perintah. "Guru Lu, tolong segera bunyikan lonceng puncak utama. Panggil para guru dari Divisi Spirit dan Divisi Mistik dan selamatkan Feng Jiu denganku!"     

"Baik!"     

Guru Lu menjawab dan langsung menuju ke luar dan menggedor lonceng puncak utama. Suara bel menggema dari puncak utama menuju halaman masing-masing divisi. Ketika para guru dari masing-masing divisi mendengar suara bel, mereka menghentikan apa yang sedang mereka lakukan dan langsung pergi menuju ke puncak utama.     

Kepala Akademi memandang Wakil Kepala Akademi dan memberikan instruksi. "Pak Tua Guan, kamu harus segera keluar untuk mengumpulkan para guru yang sudah mencapai tingkat Golden Core dan Martial Ancestor."     

"Baik!" Wakil Kepala Akademi menjawabnya dan langsung menuju ke luar. Ye Jing mengikutinya karena dia ingin membantu menyelamatkan Feng Jiu!     

Akhirnya, Kepala Akademi memandang Mo Chen dan berkata. "Saya tidak menyangka bahwa masalah serius yang seperti ini akan terjadi. Namun, Feng Jiu adalah seorang siswa di akademi. Nyawanya sedang dalam bahaya. Oleh karena itu, kita harus segera menyelamatkannya." Kemudian, dia membungkuk dan segera pergi keluar.     

Nie Teng yang sedang berada dalam perjalanan menuju ke puncak utama mendengar suara lonceng. Hatinya menjadi murung. Sebagai siswa akademi, dia tahu alasan kenapa bel berbunyi. Dia hanya tidak menyangka bahwa situasinya menjadi sangat serius sehingga Kepala Akademi membunyikan lonceng untuk mengumpulkan semua orang.     

Ketika dia melihat para guru terbang ke puncak utama dari berbagai divisi, dia langsung mempercepat gerakannya. Pada saat yang bersamaan, Guan Xi Lin dan Xiao Yihan yang telah mendengar berita itu juga bergegas pergi ke puncak utama...     

Saat ini, Pak Tua Putih ingin mengambil kesempatan karena Nona sedang tidak ada dan ingin berkeliaran di tempat berkumpul para siswi. Namun, ketika ia mendengar berita itu, ia justru segera kembali ke gua.     

"Pemakan Awan! Pemakan Awan!" Kata-katanya terdengar tidak jelas karena mulutnya tertutup kain.     

Binatang Pemakan Awan yang sedang berbaring dengan malas di lantai melirik Pak Tua Putih dan bertanya. "Ada apa? Apakah kamu tertangkap mengintip gadis-gadis yang sedang mandi di belakang Puncak Gunung Divisi Farmasi?"     

"Pu, pu, pu...!" Pak Tua Putih mencoba membuka ikatan kain di mulutnya dengan kuku, tapi ia ikatannya justru semakin kencang.     

Binatang Pemakan Awan memotong kain itu dengan menggunakan cakarnya. Sebelum dia mengatakan sesuatu, Pak Tua Putih langsung berbicara dengan tergesa-gesa. "Ada masalah! Sesuatu yang buruk telah terjadi!"     

"Apa yang terjadi?"     

"Aku dengar orang-orang berkata bahwa nyawa Nona sedang dalam bahaya. Akademi telah membunyikan bel dan mengumpulkan banyak guru untuk pergi dan menyelamatkan Nona! Kedengarannya sangat serius. Kita harus segera pergi dan ikut membantu!"     

Setelah Binatang Pemakan Awan mendengarnya, ia segera berdiri. Sikap malasnya menghilang dan tergantikan oleh ekspresi haus darah. Ia melompat ke punggung Pak Tua Putih dan berteriak. "Ayo kita pergi!"     

Pak Tua Putih berlari dengan cepat menuju pintu masuk utama akademi. Kecepatan larinya setara dengan kecepatan terbang. Ia sama sekali tidak kalah dengan para guru dari akademi. Namun keduanya tidak pergi ke puncak utama, tapi pergi ke pintu masuk utama. Mereka pergi mencari Nona dengan cara melacak energinya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.