Rasa Terima Kasih Feng Jiu
Rasa Terima Kasih Feng Jiu
"Feng Jiu." Guru Lu berbicara dengan malu-malu.
"Guru Lu, apakah anda baik-baik saja sekarang?" Feng Jiu tersenyum padanya. Karena Guru Lu terlihat baik-baik saja, proses pemulihannya pasti berjalan dengan baik.
"Aku merasa jauh lebih baik sekarang. Ketika aku dengar bahwa kamu akan berkunjung, aku meminta Pak Tua Lu untuk mengantarkanku datang dan berterima kasih padamu. Aku pernah memarahimu tapi kamu masih tetap menyelamatkan aku. Aku benar-benar..." Dia terlihat gelisah dan malu.
"Anda bersikap kasar karena anda sedang merasa tidak sehat. Saya memahaminya."
"Meskipun demikian, aku masih ingin mengucapkan terima kasih padamu. Aku dengar kamu terluka, tapi aku belum sempat mengunjungimu. Maafkan aku."
"Itu hanya luka ringan. Saya hampir sembuh." Feng Jiu tersenyum dan memberitahu Pak Tua Lu agar dia bisa menjaga diri. Mereka mengobrol sebentar sebelum Feng Jiu pergi dengan Wakil Kepala Akademi.
Setelah mereka sampai di luar, Feng Jiu pamit pada Wakil Kepala Akademi dan pergi dari sana.
Dia merasa berhutang budi pada guru-guru yang ada di akademi. Oleh karena itu, dia harus membayar hutang budi kelak. Dia juga mengingat orang-orang dari Pasar Gelap. Karena hanya ada tiga orang yang datang, maka dia bisa mengirimkan tiga botol pil obat.
Dia tidak akan bisa membuat puluhan pil obat dalam waktu singkat, tapi dia bisa memberikan tiga botol pil obat kepada orang-orang dari Pasar Gelap.
Setelah dia sampai di rumah gua, dia mengeluarkan tiga botol pil obat dari ruang dimensi.
Pada sore hari, Guan Xi Lin datang untuk mengunjungi Feng Jiu dan membawakan satu keranjang buah.
"Jiu Kecil, Jiu Kecil, lihatlah apa yang aku bawakan untukmu." Guan Xi Lin tersenyum dan meletakkan keranjang di atas meja batu. Dia melemparkan buah kepada masing-masing binatang buas sambil berteriak ke arah rumah gua.
Feng Jiu keluar dan tersenyum. "Kakak, aku baru saja ingin menyuruh Pak Tua Putih mencarimu. Kamu sudah ada di sini sekarang!"
"Oh? Kenapa kamu mencariku?" Guan Xi Lin menatap Feng Jiu dengan bingung. Dia juga melemparkan satu buah pada saat yang sama. "Buah itu sudah dicuci. Kamu bisa memakannya!"
Feng Jiu menangkapnya dan bertanya. "Dari mana kamu mendapatkannya? Tidak ada buah seperti ini di akademi."
"Aku membelinya dari kenalanku." Guan Xi Lin tersenyum dan duduk di meja.
"Yah... Presiden Pasar Gelap dan rekan-rekannya membantuku kemarin, jadi aku ingin membalas budi kepada mereka. Aku punya hadiah untuk mereka. Itulah mengapa aku meminta bantuanmu untuk mengantarnya."
"Tidak masalah. Tapi kamu harus meminjamkan token milik Kepala Akademi. Kalau tidak, maka aku tidak akan bisa keluar dari akademi." Guan Xi Lin bertanya. "Apa yang ingin kamu berikan?"
Feng Jiu tersenyum. "Hadiah. Benda yang paling mereka butuhkan."
Dia mengeluarkan tiga botol pil obat dan obat untuk menyembuhkan luka dalam. Dia menyerahkan token milik Kepala Akademi, memberikan instruksi dan meminta Guan Xi Lin untuk memberitahu mereka agar mereka meminum obat di pagi hari.
Guan Xi Lin mencatat instruksi darinya dan menyimpan barang-barang itu. Setelah mengobrol sebentar, dia pun pergi.
Keesokan paginya, dia meninggalkan akademi dengan menggunakan token itu dan pergi ke Pasar Gelap yang ada di kota.
Orang-orang di Pasar Gelap diam-diam mendiskusikan betapa anehnya Presiden Pasar Gelap, Tetua dan kultivator Golden Core yang kembali dengan cedera sebelumnya. Tapi Dokter Hantu tidak datang dan mengucapkan terima kasih. Mereka diam-diam merasa lega karena mereka tidak ikut membantu. Mereka bahkan merasa puas.
"Untungnya aku tidak ikut hari itu. Lihatlah Presiden dan Tetua Gong. Setelah beristirahat selama beberapa hari, mereka masih terlihat pucat. Aku bahkan melihat Tetua Gong terbatuk sambil mencengkram dadanya pagi ini!"
"Tetua Gong adalah kultivator tingkat kedua Nascent Soul. Dia bahkan juga terluka. Menolong orang adalah tugas tanpa pamrih."