Dokter Hantu yang Mempesona

Bertemu Bai Xiao Lagi



Bertemu Bai Xiao Lagi

2"Saudaraku, jika ada sesuatu yang ingin kamu katakan, kita bisa membicarakannya dengan baik-baik. Kenapa kamu melakukan hal rendahan yang seperti itu? Saudaraku, aku tidak akan menuntut hadiah dari Nona yang ada di keluargamu. Tapi kamu tidak bisa melakukan hal yang seperti ini..."     

"Bah! Hadiah? Anak muda, kamu bisa masuk ke dalam bumi dan meminta hadiah dari Yama si Raja Neraka!"     

"Kami sudah memberikan bantuan dengan membiarkan mayatmu tetap utuh, hmph! Jika Tuan Muda datang hari ini, maka darahmu sudah pasti tumpah di sini."     

"Itu artinya tidak akan ada masalah jika aku tidak menuntut hadiah, kan? Biarkan aku saja yang pergi, oke? Anggap saja ini adalah perbuatan baik!"     

"Membiarkan kamu pergi? Jangan khawatir. Kami akan membiarkanmu terjatuh ke bawah bumi."     

Feng Jiu tidak jauh sana. Dia melompat ke atas pohon dengan santai untuk menonton. Saat itu, dia melihat dua pria kuat yang sedang menggali lubang di hutan. Salah satu dari mereka melompat masuk dan memeriksa bagian dalam lubang. Akhirnya, dia keluar dan memasukkan seorang pemuda berpakaian biru ke dalam lubang serta mulai menuangkan tanah.     

Apakah mereka akan mengubur orang secara hidup-hidup? Feng Jiu mengangkat alisnya. Dia merasa bahwa pemuda yang sedang dalam kesulitan itu terlihat akrab baginya.      

"Saudaraku, mari kita bicarakan masalah ini. Jangan menyekop tanah dulu..."     

"Saudaraku, bisakah kamu berhenti meletakkan tanah di kepalaku?"     

Ketika Feng Jiu menyaksikannya, dia tersenyum. Dia ingat bahwa pemuda itu bernama Bai Xiao, mantan pemilik Pak Tua Putih. Tanpa diduga, mereka bisa bertemu lagi setelah sekian lama.     

Feng Jiu memetik dua daun secara acak. Dia melemparkan dua daun itu dengan menggunakan energi spiritual. Daun-daun itu menyayat pergelangan tangan kedua pria kuat yang ada di sana sehingga mereka menjerit kesakitan. Mereka mencengkeram pergelangan tangan mereka sambil melihat sekeliling dan berteriak keras.     

"Siapa? Siapa itu? Keluarlah!"     

"Kamu telah mengubur temanku."     

Feng Jiu melipat kedua tangan di dadanya. Dia bersandar pada batang pohon dan menatap Bai Xiao yang setengah terkubur di tanah. Dia tersenyum padanya. "Bai Xiao, sudah lama kita tidak bertemu. Kamu terlihat berantakan."     

"Hei, anak muda! Beraninya kamu menggunakan senjata untuk melukai kami!" Salah satu dari mereka tersentak ketika dia melihat pemuda yang muncul. "Kamu sudah bosan hidup rupanya!"     

Feng Jiu kembali mengambil dua daun. "Apakah kamu masih tidak mau pergi? Kali ini, daunku tidak akan ditujukan untuk pergelangan tanganmu."     

Pria lain yang menunduk dan melihat bahwa benda yang menyakiti mereka hanyalah daun. Dia terkejut dan segera menarik orang di sebelahnya untuk pergi. Meskipun demikian, dia tiba-tiba dipanggil lagi oleh Feng Jiu.     

"Tunggu sebentar."     

"Kamu... bukankah kamu mengatakan bahwa kamu akan membiarkan kami pergi? Kami... kami hanya sekedar mematuhi perintah. Bukannya kami ingin mengubur, mengubur temanmu..." Mereka merasa ketakutan. Kaki mereka agak gemetar. Wajah mereka tampak pucat.     

Seberapa tinggi tingkat kultivasi seseorang yang bisa menggunakan daun untuk menyerang? Bagaimanapun juga, mereka berdua tidak bisa menggunakan daun sebagai senjata. Mereka jelas bukanlah tandingan pemuda itu.     

"Tarik dia sebelum kalian pergi." Feng Jiu mengangkat dagunya untuk menunjukkan apa maksudnya.      

"Oh, iya, iya."     

Mereka menjawabnya dengan tergesa-gesa. Mereka langsung menarik Bai Xiao yang setengah terkubur di tanah dengan menggunakan tangan mereka yang tidak terluka. Kemudian, mereka mulai berlari seolah-olah ada ular beludak dan binatang buas yang sedang mengejar mereka.     

"Kamu adalah... Feng Jiu?" Bai Xiao memanggil nama Feng Jiu dengan ragu.     

"Mm, kamu sepertinya mengingatku." Feng Jiu mengangguk dan tersenyum. Mata menyipit seperti bulan sabit. "Bai Xiao, kamu kenapa? Bagaimana kamu bisa menjadi berantakan seperti ini?" Dia mengatakannya sambil melepaskan ikatan tali dari tubuh Bai Xiao.     

"Huh, ceritanya memang panjang."     

Setelah melepaskan ikatan tali, Bai Xiao menepuk pasir dari rambutnya. Dia mengayun-ayunkan jubah birunya dan bertanya, "Feng Jiu, bagaimana kabar Pak Tua Putih? Kenapa dia tidak bersamamu? Apakah kuda itu patuh? Apakah kamu mendapatkan masalah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.