Aku Berasal dari Keluarga Bangsawan Penjinak Binatang
Aku Berasal dari Keluarga Bangsawan Penjinak Binatang
"Baiklah. Aku akan mandi lebih dulu sebelum kita mengobrol. Penampilanku kurang pantas sekarang." Bai Xiao berbicara dengan agak malu-malu. Dia menemukan sungai berdasarkan petunjuk dari Feng Jiu. Setelah itu, dia segera melepaskan pakaiannya dan melompat untuk mandi.
Feng Jiu tidak mengikuti Bai Xiao. Dia menangkap burung dan memanggangnya sambil menunggu Bai Xiao mandi.
"Baunya sangat harum! Feng Jiu, aku sudah merasa lapar sejak pagi. Mereka tidak memberikan makanan padaku." Bai Xiao sudah ganti pakaian. Rambutnya bahkan masih meneteskan air. Dia duduk di sebelah Feng Jiu sambil memandang burung yang sedang dipanggang di atas api.
"Ayo silahkan minum dulu." Feng Jiu mengambil sebotol anggur dari ruang dimensi dan menuangkannya ke dalam mangkuk kecil.
"Sudah cukup." Bai Xiao berbicara sambil memegang mangkuk yang ada di kedua tangannya. "Aku tidak bisa minum banyak anggur."
"Jika kamu tidak bisa minum anggur, maka jangan minum dengan menggunakan perut kosong! Tunggu sebentar. Burung itu hampir matang." Feng Jiu tersenyum dan mulai menambahkan beberapa bumbu. "Kenapa kamu selalu berkeliaran setiap kali aku melihatmu? Kamu sudah pergi ke mana saja?"
"Aku tidak ingin pergi ke mana-mana. Keluargaku mengusirku agar aku mendapatkan pengalaman di luar tapi aku selalu berlari ke dinding bata." Bai Xiao menceritakan segala hal yang dia temui beberapa hari belakangan sambil memegang anggur di kedua tangan dan menatap burung yang sedang dipanggang.
"Oh? Apakah kamu berasal dari keluarga bangsawan penjinak binatang?" Awalnya, Feng Jiu merasa agak terkejut. Namun, dia akhirnya mengerti. Jika Bai Xiao bukan berasal dari keluarga seperti itu, maka dia tidak mungkin punya kuda aneh seperti Pak Tua Putih.
"Mm, tapi itu tidak terlalu berguna. Aku tidak punya kekuatan bela diri. Aku hanya bisa mengendalikan binatang buas, tapi kadang-kadang ada beberapa masalah seperti Pak Tua Putih. Kuda aneh itu sama sekali tidak bisa aku kendalikan. Selain itu, kedua orang itu juga sama. Binatang peliharaan Nona mereka melompat dan menggaruk-garuk dengan panik karena alasan yang tidak jelas. Binatang itu merobek pakaian dan punggung tangan pemiliknya hingga berdarah."
Feng Jiu memotong kaki ayam dengan pisau dan memberikannya pada Bai Xiao. "Itu artinya, kamu tidak punya tempat untuk pergi sekarang?"
"Mm, keluargaku tidak akan membiarkan aku kembali. Mereka memberitahu bahwa aku harus mengendalikan diriku sendiri dengan menjalani kesulitan dan mendapatkan beberapa pencapaian. Tapi, itu terlalu sulit. Aku takut kalau aku akan mati."
Bai Xiao menelan ludah lalu mengambil kaki ayam. Karena kaki ayam itu masih sangat panas, dia menggunakan daun untuk meredam panas sebelum menggigitnya. Aroma daging yang kental memenuhi mulutnya sehingga sudut matanya memerah.
"Feng Jiu, kamu memperlakukanku dengan sangat baik. Kamu belum tahu. Keluarga itu memintaku untuk menjinakkan binatang buas. Tapi mereka hanya memberikan sayuran dan roti kukus setiap hari padaku. Aku merasa sangat lapar sehingga aku kurus. Kemarin, aku tidak mendapatkan makanan dan dikubur hidup-hidup hari ini. Mereka benar-benar kelewatan."
"Apakah kamu benar-benar bisa menjinakkan binatang?" Feng Jiu merasa sangat curiga padanya. Lagipula, ketika dia bertemu dengan Bai Xiao untuk pertama kalinya, dia melihat Pak Tua Putih melemparkan Bai Xiao dari punggungnya.
"Aku tentu saja bisa. Aku hanya sesekali mengalami kecelakaan, tapi aku benar-benar bisa menjinakkan binatang." Bai Xiao mengulangi kata-katanya. Dia khawatir bahwa Feng Jiu tidak akan mempercayainya.
"Karena kamu tidak punya tempat untuk pergi, maka apakah kamu ingin mengikutiku?" Penampilan Feng Jiu terlihat seperti serigala berekor besar yang sedang tersenyum polos dan tidak berbahaya. "Ada banyak binatang buas di tempat yang akan aku kunjungi. Tempat itu bisa membantumu untuk mencari pengalaman. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu ingin pergi?"
Bai Xiao tidak langsung menjawabnya. Dia justru menatap Feng Jiu dengan raut wajah yang serius. "Jika kamu melihatku dikejar oleh binatang buas dan tidak bisa melarikan diri, apakah kamu akan menyelamatkanku?"
Feng Jiu tertegun. Kemudian, dia tertawa terbahak-bahak...