Jangan Tersinggung
Jangan Tersinggung
Pria kekar yang baru saja bicara akhirnya berdiri. Dia terus menatap Feng Jiu dan Bai Xiao. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya dari Bai Xiao menuju ke Feng Jiu yang berpakaian merah dan mempesona.
"Anak muda, ternyata kamu adalah pencuri bunga. Dengan tubuh seperti ini, apakah kamu bisa menculik orang lain? Atau justru kamu yang diculik oleh orang lain? Hahaha..."
Ketika orang-orang yang ada di sekitar mendengarnya, mereka tertawa dengan keras. Tatapan mereka tertuju pada tubuh Feng Jiu.
"Ka.. kalian jangan menggertak orang!" Bai Xiao berteriak marah dan melotot ke arah mereka sambil mengepalkan kedua tangannya. Tapi setelah itu, dia langsung meringkuk di samping Feng Jiu.
"Memangnya kenapa kalau kami mengintimidasi kalian? Apakah kamu tidak tahu kalau semua pendatang baru harus diintimidasi?" Pria besar itu memandang mereka berdua. Dia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan mengangkat dagu Feng Jiu. "Jangan membicarakan tentang memetik bunga. Bahkan wajah ini terlihat lebih cantik dari para wanita... hiss, aduh!"
Sebelum dia selesai menggoda Feng Jiu, dia tiba-tiba tersentak dan berteriak dengan keras. Semua orang yang ada di sekitarnya langsung berdiri.
Mereka melihat Feng Jiu memainkan belati di tangannya. Dia menghapus darah dari belati dengan lembut dan pelan. Kemudian, dia menginjak jari yang meneteskan darah di kakinya.
"Jika kamu ingin bicara, silahkan saja bicara. Jangan arahkan jarimu yang kotor padaku. Lihat, kamu kehilangan jarimu karena kesalahanmu sendiri." Feng Jiu berbicara dengan santai. Dia menatap pria besar itu sambil mengangkat alisnya.
"Dasar bocah, kamu hanya cari mati!"
Pria besar itu berteriak dengan penuh amarah. Dia menahan rasa sakit dari jarinya yang terpotong dan mengepalkan tangannya yang lain untuk menyerang Feng Jiu. Gerakannya sangat cepat sehingga menimbulkan suara angin yang berderu. Kekuatannya sangat luar biasa.
Feng Jiu mendorong Bai Xiao ke belakang. Setelah itu, dia mengangkat kakinya dan menendangnya dengan kuat. Sosoknya yang merah menyala hanya menyisakan kilatan cahaya. Pria bertubuh besar itu terjatuh ke atas tanah dalam waktu sekejap.
Darah merembes keluar dari lehernya. Tubuhnya bergerak-gerak di atas tanah. Matanya tertuju pada Feng Jiu. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Akhirnya, dia berhenti bernafas. Tubuhnya menjadi kaku. Dia benar-benar tewas.
Ketika mereka melihat bahwa pemuda itu mampu menyerang dan membunuh seorang kultivator Great Spirit Master, orang-orang yang ingin maju akhirnya menjadi ragu. Mereka menatap Feng Jiu dengan penuh waspada.
Orang-orang yang menertawakan Feng Jiu juga ikut terdiam. Mata mereka tertuju padanya. Tatapan mereka terlihat heran dan kagum.
Orang-orang kekar yang datang bersama dengan Feng Jiu langsung tertegun. Setelah waktu berlalu cukup lama, mereka akhirnya sadar. Mereka mundur dan menjaga jarak dengan Feng Jiu.
"Jangan takut. Aku tidak akan menyerang selama orang lain tidak menyerangku lebih dulu."
Feng Jiu menyeka belati sambil tersenyum dengan polos. "Aku benar-benar tidak suka membunuh orang, tapi kadang-kadang tidak ada orang yang mendengarkan aku. Aku hanya bisa menyerang secara langsung. Jangan tersinggung."
Suasana menjadi hening dan tidak ada yang menanggapinya. Mereka hanya menatap pemuda berpakaian merah seolah-olah mereka telah bertemu dengan monster. Mereka adalah penjahat. Mereka telah membunuh banyak orang.
Saat itu, mereka mengerti bahwa seseorang yang membunuh orang lain sambil tersenyum jauh lebih mengerikan daripada mereka.
Semua orang masih diam. Ketika suasana menjadi tegang, pintu kayu di rumah pohon berderit dan mulai terbuka.
Setelah Feng Jiu mendengar suara pintu kayu yang terbuka, dia mendongak dan memandang rumah pohon itu. Dia melihat sosok yang berjalan keluar dengan terkejut.