Dokter Hantu yang Mempesona

Aku Bilang Aku Akan Memukul Kalian



Aku Bilang Aku Akan Memukul Kalian

0Namun ketika Feng Jiu mundur, dia dihadang oleh siswa yang berdiri di belakangnya.     

"Apakah kamu ingin pergi? Jika kamu tidak memberikan penjelasan, maka jangan harap bisa pergi." Seorang siswa berbicara dengan keras. Dia menekuk kedua tangan di dadanya sambil menatap Feng Jiu.     

"Benar! Jika kamu tidak menjelaskannya, maka kamu tidak akan bisa pergi!" Siswa lainnya menyela dan ikut menghadang Feng Jiu.     

Feng Jiu menatap mereka dan mengedipkan matanya beberapa kali. "Apa yang kamu lakukan? Bukankah kalian telah mengganggu aku? Jangan bertindak sembarangan!"     

"Huh! Karena kamu berani memakai bulu berwarna pelangi dan memamerkannya, maka kamu tidak perlu merasa takut lagi."     

Salah satu siswa berkata. "Bulu mengkilap berwarna pelangi adalah salah satu dari tiga harta di Bangunan Langit. Setelah bulu itu ditukarkan, maka beritanya langsung tersebar luas. Bukan hanya kami yang mencarimu, orang-orang dari Divisi Spirit juga sedang mencarimu! Lagipula, Sepuluh Anak Kebanggaan Surga juga ingin melihat bagaimana seorang siswa baru bisa menukar bulu mengkilap warna pelangi."     

Mata Feng Jiu terbelalak. Dia menatap mereka dengan penuh amarah. "Kalian semua aneh! Aku mendapatkan bulu mengkilap berwarna pelangi ini seorang diri. Aku tidak pernah meminta bantuan orang lain. Selain itu, bulu ini memang digunakan di ikat pinggang. Di mana lagi aku akan memakainya jika tidak diletakkan di ikat pinggang?"     

"Hah. Apakah kamu mendapatkannya sendiri? Apakah ada orang yang mempercayainya?" Seorang siswa bertanya kepada siswa lain sambil menyeringai.     

"Kami tidak percaya!" Semua siswa menggeleng dan tertawa.     

"Kalian semua aneh! Kalian semua adalah pengganggu!" Feng Jiu mendengus. Dia menatap mereka dan memberikan peringatan: "Jangan bersikap kurang ajar. Jika kalian menggangguku, maka aku akan..."     

"Memangnya apa yang akan kamu lakukan?" Seorang siswa tertawa dan bertanya.     

Mata Feng Jiu berbinar. Dia pun menjawabnya. "Aku akan mengalahkan kalian semua."     

"Hahaha! Mengalahkan kami? Sendirian?"     

"Yah, aku akan memukuli kalian." Feng Jiu menjawabnya dengan tatapan serius.     

"Seseorang dari Divisi Farmasi memberitahu siswa dari Divisi Mistik bahwa dia ingin memukuli kita. Hahaha! Bukankah ini sangat lucu? Kamu akan memukuli orang? Kenapa kamu tidak mencobanya saja? Aku ingin melihat bagaimana kamu memukuli orang dan mungkin mengajarkan satu atau dua hal pada kamu. Hahaha!"     

Namun, Feng Jiu menggeleng dan mendesah. "Tapi kita tidak boleh melakukannya, bukankah kita dilarang berkelahi di akademi? Aku tidak boleh berkelahi denganmu! Jika aku melakukannya, maka aku akan mendapatkan masalah. Lalu, apa yang akan terjadi padaku? Lebih baik aku tidak berurusan dengan kalian! Kalau tidak, jika kalian terus menggangguku, maka aku akan benar-benar memukuli kalian."     

"Itu benar! Hahaha! Lihatlah anak-anak di sekitarmu. Apakah kamu tidak menyadari dimana posisimu sekarang? Kamu berani-beraninya mengancam para siswa dari Divisi Mistik!"     

"Benar! Aku sudah ada di Divisi Mistik selama bertahun-tahun. Tapi aku belum pernah mendengar sesuatu yang tidak masuk akal seperti ini! Seorang siswa dari Divisi Farmasi berani berkata bahwa dia ingin memukuli siswa dari Divisi Mistik. Aku benar-benar ingin melihat bagaimana anak ini akan berkelahi."     

"Ayo nak, biarkan kami melihat pukulanmu. Apakah kamu tahu caranya memukul? Apakah aku perlu mengajarimu..."     

Sebelum siswa itu selesai berbicara, sebuah pukulan tiba-tiba muncul entah dari mana. Pukulan itu sangat cepat sehingga dia tidak sempat menunduk atau menghadangnya. Dia hanya mendengar bunyi pukulan. Pandangannya menjadi gelap. Akhirnya, dia terjatuh ke atas tanah.     

"Hei!"     

"Berani-beraninya kamu memulai perkelahian!"     

"Dasar bocah sialan! Kamu sudah bosan hidup, ya?"     

Feng Jiu memijat kepalan tangannya. Dia membalas tatapan kerumunan siswa yang sedang marah dan menjawab: "Kamu tidak bisa menyalahkanku. Aku sudah bilang bahwa aku akan memukul, tapi kamu tidak percaya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.