Dokter Hantu yang Mempesona

Ketika Mo Chen berbalik badan, dia melihat pemuda itu juga terkejut. Dia pun memberikan instruksi kepada pemuda itu sebelum berbalik badan dan pergi lagi.     

Sekitar satu jam kemudian, Mo Chen kembali sambil membawa dua binatang buas yang berhasil ditangkap. Dia menatap pemuda yang duduk di lingkaran formasi sihir sambil membuat pil. "Setelah kamu menyelesaikannya, kemarilah dan bantulah aku."     

Feng Jiu mendongak dan menatap Mo Chen. Dia menyelesaikan pil terakhir dengan cepat sebelum mulai berkemas. Kemudian, dia mencuci tangannya dan menghampiri Mo Chen. Saat itu juga, dia melihat Mo Chen membawa dua binatang buas tingkat sembilan yang dia bunuh tadi. Dia pun memandang kedua binatang itu dan bertanya.      

"Apa yang bisa aku bantu?"     

"Pisahkan semua bagian yang aku butuhkan untuk membuat ramuan. Ketika aku menyuruhmu, maka kamu harus mengambilkan darah rusa ganda." Setelah memberikan instruksi, Mo Chen keluar dari lingkaran formasi. Dia mengeluarkan tungku pil dari ruang dimensi dan memulai persiapan.     

Feng Jiu mulai bekerja dengan penuh semangat. Dia menyingkirkan sisik biru dari ular spirit biru dan membuang lemak dari binatang tiga warna...     

Seorang Kultivator Medis!      

Feng Jiu belum pernah melihat seorang Kultivator Medis meracik ramuan sejak dia bergabung di akademi. Dia sulit bertemu dengan Kultivator Medis lain. Saat ini, dia harus melihat perbedaan antara metode pria itu dan metodenya.     

Di sisi lain, Mo Chen menggunakan elemen api dari bumi untuk memanaskan tungku. Dia memasuki area pegunungan untuk membuat pil eliksir jiwa tingkat enam. Eliksir itu harus dibuat dengan menggunakan api dari jantung bumi. Selain itu, beberapa bahan harus ditambahkan ke dalam ramuan yang masih segar. Contohnya darah rusa yang berharga. Darah yang ditambahkan ke dalam ramuan harus hangat. Itulah mengapa Mo Chen datang ke Pegunungan Myriad Beast.     

Feng Jiu melakukan apa yang telah diperintahkan. Dia mengambil semua bagian yang dibutuhkan untuk membuat ramuan. Lalu, dia pergi ke samping Mo Chen untuk melihatnya bekerja. Dia terkejut saat melihat Mo Chen menyalakan api dari jantung bumi. Pria itu tidak hanya mampu menggunakan api dari tubuhnya. Tapi dia juga mampu menggunakan elemen api dari bumi. Namun, jika api dari bumi tidak dikendalikan dengan benar, maka api itu tidak berharga. Oleh karena itu, jarang ada orang yang menggunakan api dari bumi untuk membuat ramuan.     

Jika pria itu berani menggunakan api dari bumi, maka dia yakin bahwa dia akan berhasil. Dengan keyakinan seperti itu... apakah dia adalah seorang ahli alkimia atau leluhur alkimia?     

Kayu di bawah tungku mulai terbakar. Mo Chen menggunakan cabang willow sebagai kayu bakar. Feng Jiu terkejut. Matanya berbinar. Dia memperhatikan pria berjubah putih itu sedang berkonsentrasi menambahkan bahan ke dalam tungku. Feng Jiu belum pernah melihat keahlian yang seperti itu. Oleh karena itu, dia sangat terkesan.     

Setengah jam kemudian, aroma obat-obatan keluar dari tungku dan menyebar di hutan. Aroma itu menarik perhatian beberapa binatang spirit dan binatang buas. Namun, binatang buas tidak bisa mendekat karena ada lingkaran formasi. Mereka tidak bisa menembus lingkaran formasi dan hanya bisa mondar-mandir di luar.     

"Ambilkan darah rusa ganda!"     

Dahi Mo Chen berkeringat. Membuat eliksir sangat menguras banyak energi spiritual. Saat ini, dia hanya bisa fokus pada obat yang ada di tungku. Dia bahkan meneriakkan perintah kepada Feng Jiu tanpa menoleh.     

"Baik!"     

Feng Jiu berbalik badan dan pergi ke arah rusa ganda yang masih diikat. Dia menyayat tubuh rusa itu dengan belati. Kemudian, dia mengambil setengah mangkuk darah dan kembali ke samping Mo Chen. Dia menyaksikan Mo Chen menggunakan tangannya untuk menambahkan darah ke dalam ramuan. Tidak ada setetes darah pun yang tersisa di dalam mangkuk.     

Feng Jiu mundur selangkah sambil memperhatikan Mo Chen menyelesaikan tahap akhir pembuatan eliksir. Saat ini, suara gemuruh tiba-tiba terdengar dari langit. Suara gemuruh itu terdengar seperti jeritan yang menggelegar...