Dokter Hantu yang Mempesona

Dua hari kemudian, Feng Jiu tinggal di Istana dan menjadi tuan rumah untuk para Penguasa dari berbagai negeri. Mereka mengundang Kepala Keluarga Geng dan beberapa orang tua di Istana untuk mengurus upacara pernikahan. Mereka sangat sibuk dua hari belakangan ini. Yang membuat mereka merasa terkejut adalah Guan Xi Lin akhirnya kembali ke Kota Cloudy Moon sehari sebelum upacara pernikahan Kepala Keluarga Feng.     

Pada hari ke-13 bulan ke-12, pada pagi hari, suara petasan terdengar sebanyak tiga kali.     

Dua belas kultivator terbang dari Istana sambil menaiki pedang mereka. Di atas setiap pedang, berdirilah seorang pelayan Istana muda yang membawa keranjang bunga. Mereka mengenakan jubah seragam yang berwarna merah muda dan menggunakan riasan wajah yang anggun.     

Mereka terlihat sangat menarik.     

Para kultivator itu terbang ke langit Kota Cloudy Moon bersama dengan para pelayan Istana muda. Mereka menaburkan permen pernikahan dari atas diiringi dengan suara petasan yang mekar di langit seperti kembang api. Kemudian, petasan itu menghilang di Kota Cloudy Moon.     

Dalam sekejap, ketika seseorang mendongak ke atas, mereka bisa melihat Kota Cloudy Moon yang dipenuhi dengan petasan pernikahan yang mirip dengan kembang api. Para pelayan Istana menaburkan permen pernikahan dari udara sehingga para penduduk Kota Cloudy Moon merasa gembira.     

Kedua belas kultivator di atas pedang terbang kembali ke posisi mereka di atas gerbang Istana setelah mereka menaburkan permen sebanyak dua putaran. Saat ini, prosesi besar dilakukan untuk menjemput pengantin wanita sedang keluar dari gerbang utama. Warna merah yang mempesona membuat seluruh prosesi pernikahan terlihat sangat meriah.     

Kepala Keluarga Feng duduk di punggung Pak Tua Putih sambil mengenakan jubah pernikahan yang berwarna merah. Selain bola bunga yang diikat di tubuh Pak Tua Putih, ada juga bola bunga besar berwarna merah yang diikat di tubuh Kepala Keluarga Feng. Hari ini, dia terlihat sangat bersemangat. Wajahnya penuh dengan senyuman.     

Di belakangnya, ada kursi sedan yang diangkut oleh delapan orang. Selain itu, mereka diikuti oleh delapan pelayan Istana yang membawa keranjang bunga di depan dan di belakang kursi sedan. Suara terompet dan drum terdengar sangat meriah. Suara-suara itu menarik perhatian banyak orang dewasa maupun anak-anak yang ada di kota. Mereka ikut menyaksikan dan mengikuti prosesi penjemputan pengantin wanita menuju ke upacara pernikahan.     

Ketika Kepala Keluarga Feng menjemput pengantin wanita, Feng Xiao dan Feng Jiu berdiri di atap Istana sambil mengamati pemandangan itu dari jauh. Mereka menyaksikan prosesi yang berjalan dengan megah ini. Feng Xiao merasa tersentuh. Dia pun berbicara sambil tersenyum. "Ketika aku melihat Kepala Keluarga menikah, rasanya seperti sedang menyaksikan putraku menikah."     

"Pfft!"     

Feng Jiu tidak bisa menahan senyumnya. Matanya dipenuhi dengan kegembiraan yang luar biasa. Dia pun bercanda. "Ternyata, aku bukanlah satu-satunya orang yang merasa seperti itu. Ayah juga sama!"     

"Hahaha, untung saja kita berbicara di sini dan Kepala Keluarga tidak bisa mendengarkannya. Kalau tidak, dia pasti akan memberikan nasihat kepada kita."     

Feng Xiao tertawa terbahak-bahak. Dia merasa seperti ini karena sudah lama tidak ada anggota keluarga mereka yang menikah. Dia tentu merasa sedikit aneh.     

Ketika sepasang ayah dan putrinya menyaksikan prosesi pernikahan dari tempat tinggi sambil mengobrol, Klan Lin sedang dipenuhi kegembiraan dan rasa gugup...     

"Kursi sedan pengantin mendekat dengan cepat. Bagaimana dengan persiapan Su Xi?" Lin Bo Heng masuk. Ruangan itu sedang sibuk dan tegang karena banyak orang yang sedang lalu lalang di dalam.     

"Hampir siap. Hampir siap. Bagaimana dengan tudung pernikahan? Di mana? Cepat tutupi pengantin wanita." Pengantin wanita dipanggil dengan terburu-buru. Orang-orang yang ada di dalam ruangan membantu mencari tudung pernikahan.