Taktik yang Sangat Dalam
Taktik yang Sangat Dalam
Ketika mereka mulai bersemangat dan menantikan latihan tanding dengannya, dia justru bilang mereka harus melupakannya? Bagaimana mungkin mereka bisa melupakannya?
Semua orang diam sejenak dan menatap Feng Jiu dengan mata yang terbelalak. Mulut mereka terbuka lebar seolah-olah sedang disumpal dengan telur bebek.
Khususnya ketika mereka melihat raut wajah Feng Jiu yang dipenuhi dengan keraguan. Dia bersikap seolah-olah dia bisa menang. Hal itu membuat mereka semakin bersemangat.
Phoenix Api Kecil sedang memegang tangan Feng Jiu. Dia pun memutar bola matanya. Dia tahu bahwa Feng Jiu sedang merencanakan sesuatu. Latih tanding dengannya? Orang-orang bodoh ini pasti hanya ingin dipukuli.
"Kamu merasa bahwa kamu tidak bisa menang, itulah mengapa kamu berubah pikiran. Benar, kan?"
"Itu benar. Tuan Putri belum mempercayai kita. Apakah kamu pikir jika kita kalah tanding maka kami akan mengeluh pada Ayah kami?"
"Latih tanding punya peraturan tersendiri. Itu bukan pertandingan antara hidup dan mati. Tidak ada nyawa yang akan melayang. Oleh karena itu, latih tanding tidak akan mempengaruhi hubungan antar dua negeri. Putri tenang saja."
"Itu benar. Selain itu, bagaimana Putri tahu bahwa kami akan kalah? Dalam latih tanding antar dua orang, bukankah justru kami yang takut tidak sengaja menyakiti Yang Mulia?"
Pangeran yang lembut itu memperhatikan reaksi para Pangeran di sampingnya tanpa mengatakan apa-apa. Dia justru mengamati Feng Jiu dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya, dia berkata. "Bagaimana jika kita menandatangani perjanjian agar lebih baik? Kami dan Yang Mulia melakukannya dengan sukarela. Jika ada yang tidak sengaja terluka, maka hal itu tidak bisa dipermasalahkan. Bagaimana menurutmu?"
"Mn, Pangeran Kecil merasa kalau itu adalah ide yang bagus."
"Benar. Pangeran ini juga menyetujuinya."
"Benar. Menandatangani perjanjian akan menghindarkan kesalahpahaman di masa depan."
Feng Jiu mendengarkan persetujuan mereka satu per satu. Saat ini, mereka sedang menunggu respon Feng Jiu. Feng Jiu tersenyum polos dan berkata.
"Baiklah, Putri ini tidak perlu merasa khawatir lagi."
Leng Shuang mengambil kuas dan kertas dari ruang dimensi.
Dia menyerahkannya kepada Feng Jiu.
Feng Jiu mengambil kuas itu. Tangannya yang bergerak di atas kertas terlihat seperti tarian. Dia menuliskan perjanjian yang menyatakan bahwa latih tanding dilakukan secara sukarela oleh kedua belah pihak. Jika ada pihak yang mengalami masalah akibat latih tanding, maka masalah itu tidak akan merusak hubungan diplomatik antar negeri. Setelah itu, dia menandatangani namanya dan memberikan isyarat agar Pangeran yang lain juga menandatanganinya.
Feng Jiu menyimpan selembar kertas yang telah ditandatangani semua orang sambil tersenyum puas. Dia melirik mereka dan mengajak mereka pergi ke tempat latihan.
Saat ini, para Pangeran diam-diam merasa gembira dan antusias. Mereka berpikir bahwa mereka bisa memanfaatkan latih tanding untuk mengambil keuntungan dari Feng Jiu. Mereka bahkan merasa bangga pada diri mereka sendiri. Sayangnya, tidak ada yang sadar bahwa mereka terjebak dalam perangkap Feng Jiu...
Istana sedang penuh dengan banyak pejabat asing. Oleh karena itu, Penjaga Feng telah meningkatkan patroli sehingga tempat latihan yang biasanya ramai menjadi sepi.
Pangeran yang lembut itu melihat hanya ada belasan penjaga yang sedang berlatih. Dia pun menoleh pada Feng Jiu dan bertanya. "Bolehkah kami tahu bagaimana Yang Mulia akan memulainya?"
Feng Jiu meliriknya sejenak. Dia memberi isyarat kepada Phoenix Api Kecil untuk berdiri di samping Leng Shuang. Kemudian, dia berjalan ke arena kompetisi dan memandang para Pangeran dari atas. "Putri ini masih punya urusan dan tidak ingin membuang waktu. Bertanding satu lawan satu akan menghabiskan banyak waktu. Bagaimana jika kalian menyerangku secara bersamaan? Itu cepat dan sederhana."
Ketika para Pangeran mendengar kata-kata Feng Jiu yang arogan, mereka mulai marah. Satu orang lawan delapan orang ? Dia terlalu sombong!
Salah satu dari mereka merasa tidak tahan lagi dan segera melompat ke atas panggung. Dia pun berteriak. "Biarkan Pangeran Kecil ini yang mulai bertanding dengan Yang Mulia!"