Dokter Hantu yang Mempesona

Tidak Mati Tapi Justru Dikuliti



Tidak Mati Tapi Justru Dikuliti

2Feng Jiu tersenyum sambil memandang orang-orang itu. "Bagus. Jika Putri Ini tidak bisa mengalahkan kamu, maka aku akan mengaku kalah. Tapi kamu juga harus berhati-hati."     

Feng Jiu langsung melesat. Telapak tangannya menyerang seorang Pangeran yang ada di hadapannya. Gerakannya sangat cepat sehingga mata Pangeran itu segera dipukul sebelum dia bisa menghindar.     

'Bruakk!'     

"Hiss!"     

Pangeran itu tersentak. Dia mundur setelah terkena pukulan. Rasa sakit membuatnya tidak bisa membuka matanya. Dia benar-benar merasa kesakitan.     

"Gerakannya cepat sekali! Kami juga tidak akan meremehkan kamu!"     

Sebuah suara terdengar. Beberapa sosok langsung menyerang Feng Jiu dari segala arah. Serangan mereka sangat kejam dan tidak memberikan celah yang bisa dihindari. Mereka ingin memberikan pelajaran pada Putri Kekaisaran Phoenix yang sombong ini!     

Namun ketika Feng Jiu melihat mereka menyerang, dia tersenyum dan mengumpulkan energi mistik di dalam tubuhnya. Kecepatannya beberapa kali lebih tinggi daripada sebelumnya. Sosok berwarna putih melintasi beberapa orang. Suara pukulan terdengar beriringan dengan teriakan kesakitan.     

"Hiss!"     

"Ah!"     

"Ughh! Mataku..."     

Para penjaga mendengar teriakan kesakitan dari arena dan diam-diam menoleh. Ketika mereka melihat delapan orang mengepung Nona mereka di arena, mereka menggeleng dalam hati.     

Itu adalah Putri Kekaisaran Phoenix, Nona dari para Penjaga Feng. Jangankan dikepung oleh delapan orang, mereka bahkan pernah melihat dia dikepung oleh belasan orang. Tapi orang-orang itu tetap tidak bisa menyakiti Nona mereka.     

Pangeran-Pangeran itu sangat berani karena mereka melawan Nona tanpa mencari tahu tentang dirinya lebih dulu. Mereka membutuhkan tamparan yang keras.     

Phoenix Api Kecil menyaksikan kejadian di arena sambil mengeluarkan sepotong ginseng dari dadanya. Dia menggigit ginseng itu dan bertanya.      

"Apakah kamu pikir mereka akan dikuliti?"     

Leng Shuang mengangguk dan menatap Phoenix Api Kecil.      

"Tidak mati tapi justru dikuliti."     

"Mm, aku juga berpikir seperti itu. Lagipula, mereka dipukuli tanpa alasan." Anak kecil itu mengangguk dan memandang mereka dengan tatapan iba. Dia merasa bahwa mereka terlalu bodoh sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Mungkinkah orang seperti itu bisa menjadi Pangeran? Negeri mereka jelas tidak akan bisa maju.     

Mereka berdua menunduk. Setelah setengah waktu dupa, mereka melihat beberapa orang mimisan dan wajah mereka membengkak. Ketika salah satu Pangeran hendak berteriak "Aku ..." dia langsung dipukul dan terlempar sebelum mengaku kalah.     

"... Mmph!"     

Pangeran itu merintih kesakitan sambil menutupi sudut bibirnya. Dia menatap wajah Feng Jiu yang terlihat polos. Dia membuka mulutnya tapi tidak ada suara yang terdengar. Lalu, dia melihat orang-orang yang ada di sekitarnya. Wajah mereka dipukul sampai terlihat hitam dan biru. Mata mereka memar. Beberapa orang mundur ke sudut arena karena perut mereka ditendang sampai kesakitan.     

Setelah Pangeran itu melihat semuanya, dia menelan ludah dan mengulurkan tangannya. "Aku mengaku... kalah... mmph!"     

Ketika dia baru selesai bicara, dia ditendang keluar dari arena dan langsung pingsan. Orang-orang yang ada di arena merasa sangat malu. Mereka ingin mengaku kalah. Tapi ketika mereka melihat Pangeran itu, mereka langsung mengumpulkan energi mistik secara bersamaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.