Membuat Landasan
Membuat Landasan
Pak Tua Putih bersandar di kedua kaki depannya. Ia tidak berani bergerak karena telinganya dipelintir. Ia hanya bisa merengek dan berharap bisa menenangkan pemiliknya.
Anak kecil berkulit gelap itu menyaksikan mereka dan berlari menuju ke sana. Dia melihat kuda yang aneh itu. Kemudian, dia menoleh pada pemuda berjubah merah yang tampak kotor. Bibirnya berkedut. Dia tidak tahu harus berkata apa.
"Lain kali, jika kamu berani bersikap seperti itu ketika melihat gadis cantik, aku akan mengebiri kamu."
Feng Jiu berbicara di telinga Pak Tua Putih dengan pelan. Suaranya terdengar berbahaya dan dipenuhi dengan niat membunuh.
Pak Tua Putih berhenti bergerak. Kuda itu berbaring di lantai dengan patuh sambil merengek pelan.
"Hmph!"
Feng Jiu mendengus. Dia melepaskan telinga Pak Tua Putih yang dia pelintir sejak tadi. Setelah dia membersihkan debu di jubahnya, dia melirik anak itu. "Di mana penginapan yang kamu rekomendasikan? Tunjukkan jalannya."
"Baik. Penginapannya ada di depan. Silahkan ikuti aku, Tuan." Anak kecil itu menjawabnya sambil berbalik badan. Setelah dia melihat tuan muda menuntun kudanya, dia mulai berjalan.
Awalnya, dia berpikir bahwa pemuda itu adalah anak pemalas dari keluarga kaya yang ingin mendaftar di Akademi Nebula. Setelah apa yang dia saksikan tadi, dugaannya mungkin salah.
Pemuda berjubah merah itu sangat tampan dan menawan. Dia tidak pernah melihat pemuda setampan itu di Kota Nebula. Tapi, citranya agak turun setelah dia dipukuli.
Anak kecil itu tidak menyangka bahwa tuan muda ini ternyata sangat menyedihkan. Dia berpikir bahwa pemuda ini tidak tahu apa-apa dan tidak pernah belajar.
"Tuan, kita sudah sampai."
Anak kecil berkulit gelap itu mengajak Feng Jiu pergi ke sebuah penginapan yang indah. "Ini adalah penginapan terkenal yang ada di Kota Timur. Bagian dalamnya sangat luas. Selain itu, ada halaman yang disediakan agar para tamu bisa minum teh dan mengobrol. Anda pasti merasa nyaman tinggal di sini. Tapi harganya lebih mahal."
"Mm." Feng Jiu meresponnya sambil memandang penginapan itu.
Ketika pemilik penginapan melihat tamu, dia keluar untuk menyambut mereka.
"Tuan, apakah anda ingin menginap di sini? Silahkan masuk."
"Jagalah kudaku."
Feng Jiu menyerahkan tali kudanya kepada pemilik penginapan. Kemudian, dia berbicara pada anak kecil berkulit gelap yang berdiri di belakangnya. "Kamu bisa kembali sekarang. Kamu tidak perlu mengantarkan aku lagi." Saat ini, Feng Jiu hanya ingin mandi dan beristirahat.
Anak berkulit gelap itu menggaruk kepalanya dengan malu-malu. "Sepuluh koin perak itu..." Dia hanya mengantar Feng Jiu sebentar. Dia tidak tahu apakah dia harus mendapatkan sepuluh koin perak.
Feng Jiu tersenyum dan melambaikan tangannya. "Itu adalah milikmu." Ketika dia masuk ke dalam penginapan, anak kecil itu menyerahkan sesuatu padanya.
Anak itu malu ketika Feng Jiu melihat apa yang dia bawa. "Ini adalah peta Kota Nebula. Saya menggambarnya sendiri untuk dijual. Ini untuk anda, Tuan." Dia menyerahkan peta di tangan Feng Jiu lalu berlari.
Feng Jiu mengangkat alisnya dan tersenyum. Kemudian, dia melihat peta itu sambil berjalan ke dalam penginapan. Setelah dia membayar biaya sewa penginapan, dia mengikuti pemilik penginapan ke salah satu kamar mewah yang ada di belakang...