Dokter Hantu yang Mempesona

Arena Pertarungan Pasar Gelap



Arena Pertarungan Pasar Gelap

2Tindakan lucu Feng Jiu ketika dia berlarian sambil menutup kepalanya pada hari itu, penampilannya saat merenung sambil bermeditasi di halaman penginapan, sikapnya yang acuh tak acuh dan ceroboh, serta sikapnya yang tenang dan bermartabat membuat Xiao Yihan bingung. Sebenarnya, orang seperti apakah Feng Jiu?      

Namun, yang pasti, dia adalah orang pertama yang dikagumi oleh Xiao Yihan setelah datang di Kota Nebula dan orang pertama yang ingin dia ajak untuk berteman.     

"Adik Feng, apakah kamu mengenal orang itu?"     

Xiao Yihan bertanya sambil melirik seorang pria yang basah kuyup dan berantakan. Pria itu segera mengalihkan pandangannya setelah melihat Feng Jiu. Tapi kemudian, dia kembali melihat Feng Jiu. Sikapnya benar-benar aneh.     

Feng Jiu melirik pria itu. Dia segera mengalihkan pandangannya dan masuk ke dalam ruangan pribadi. Tak lama kemudian, pria itu keluar dengan pakaian bersih dan berjalan menuju ke lantai dasar. Dalam perjalanannya ke bawah, dia tiba-tiba berhenti untuk memberikan hormat kepada Feng Jiu lalu pergi dengan tergesa-gesa.     

"Tidak. Aku tidak mengenalnya." Feng Jiu menjawab dengan pelan.     

Ketika Xiao Yihan melihat Feng Jiu tidak ingin makan, dia memanggil pelayan untuk membayar tagihan. Kemudian, dia meninggalkan restoran bersama Feng Jiu. "Adik Feng, sekarang masih pagi. Bagaimana kalau kita melihat pertarungan di Pasar Gelap?"     

"Aku dengar pertarungan di Pasar Gelap sangat sengit. Aku sudah lama ingin menontonnya."     

"Hahaha, ayo kita pergi." Xiao Yihan tertawa keras.      

Dia akhirnya pergi ke Pasar Gelap bersama Feng Jiu.     

Memasuki Pasar Gelap gratis. Namun, mereka harus membayar biaya untuk menonton pertarungan di arena. Ketika Xiao Yihan hendak membayar, Feng Jiu sudah menyerahkan uangnya lebih dulu. Xiao Yihan tampak terkejut. Kemudian, dia melihat Feng Jiu masuk sambil tersenyum.     

Xiao Yihan juga tersenyum dan mengikutinya. Setelah dia masuk ke dalam arena, dia merasakan suasana yang berbeda daripada suasana yang ada di luar.     

Selain sorak-sorai penuh semangat dari para penonton yang duduk di kursi, ada aroma darah yang menyebar di udara. Dengan semangat bertarung dari kedua pria di arena, medan perang akhirnya terbentuk. Pertarungan sengit dan serangan yang diiringi dengan darah dan keringat membuat darah penonton mendidih.     

Xiao Yihan dan Feng Jiu diantarkan oleh seorang pemandu.      

Mereka duduk di kursi bagian depan dan menyaksikan pertarungan di arena.     

"Tuan Muda sekalian, apakah kalian ingin memasang taruhan? Kalian bisa bertaruh sekarang." Seorang pria paruh baya mendatangi mereka sambil membawa nampan.     

Feng Jiu melirik nampan itu. Ada dua jenis catatan angka di atasnya yang satu berwarna hitam sedangkan yang satunya berwarna merah. Taruhan terendah berjumlah 100 koin perak.     

"Lima ratus koin emas. Aku memasang taruhan agar si merah menang." Xiao Yihan berbicara pada pria paruh baya itu. Kemudian, dia menoleh pada Feng Jiu.     

Feng Jiu menggeleng sambil tersenyum. "Aku tidak ingin bermain."     

Pria paruh baya itu mundur. Dia memesan dua cangkir teh dan sepotong kue untuk disajikan kepada dua pemuda yang sedang duduk di kursi bagian depan.     

Arena dipenuhi dengan keringat dan darah sedangkan penonton di luar arena sangat bersemangat. Feng Jiu menyaksikan dua petarung yang wajahnya bengkak dan tulang tangan yang patah. Matanya juga terlihat gelap.     

Mereka mempertaruhkan nyawa demi mendapat sedikit upah dari keringat dan darah mereka.     

Suara tepuk tangan di sekeliling Feng Jiu menggema di telinganya sedangkan darah menetes di arena. Suasana hati Feng Jiu menjadi berat ketika dia melihat perbedaan yang besar antara suasana di dalam arena dengan di luar arena.     

"Kakak Xiao bisa lanjut menonton. Ada sesuatu yang harus aku lakukan." Feng Jiu berbicara sambil berdiri. Lalu, dia meminta staf dari Pasar Gelap untuk menunjukkan jalan dan bertemu dengan pelayan. Dia ingin mencari tahu apakah Pasar Gelap mendengar kabar tentang kakaknya.     

Xiao Yihan melihat Feng Jiu berjalan pergi.      

Saat itu, dia terkejut saat melihat tatapan mata Feng Jiu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.