Dokter Hantu yang Mempesona

Memutarbalikkan Fakta



Memutarbalikkan Fakta

1"Guru, jangan marah. Jangan turunkan derajat anda."     

"Benar, Guru. Anda adalah pria yang hebat. Jangan merendahkan diri hanya karena orang picik sepertinya. Jangan pedulikan dia."     

"Guru, bagaimanapun juga, anda harus menghentikan pertarungan ini. Tolong tahanlah tangan anda!"     

"Jangan bertarung lagi. Ini akan menjadi masalah besar jika anda terus bertarung."     

"Diam!"     

Ketika guru itu mendengar suara-suara orang yang berusaha mencegahnya, dia menatap mereka dengan tajam dan berteriak. Suaranya seperti gemuruh yang memberikan tekanan kuat sehingga wajah mereka menjadi pucat. Mereka tidak berani berbicara lagi.     

"Anak ini begitu sombong sehingga hal lain tidak terlalu penting bagiku. Jika aku tidak memberikan pelajaran padanya hari ini, maka sia-sia saja aku menjadi guru!"     

Dia berteriak dengan penuh amarah. Nada bicaranya terdengar mengesankan, tapi dia tidak tahu betapa konyolnya ucapan itu bagi orang lain. Saat dia hendak menyerang, tiba-tiba terdengar suara.      

"Cepatlah. Mereka berkelahi. Pemuda itu akan mati!"     

Kerumunan orang melihat bahwa itu adalah pemuda yang tadi menyelinap pergi. Dia ternyata pergi mencari seorang guru.     

Guru yang datang segera melihat pertarungan tersebut dan merasa agak terkejut. Setelah tangannya ditarik oleh seorang siswa, dia segera melompat ke depan kerumunan. Dia memandang guru yang tampak geram sambil menutupi tulang rusuknya dengan menggunakan satu tangan. Akhirnya, dia bertanya karena terkejut, "Apa yang telah terjadi? Aku dengar kamu bertengkar dengan siswa yang sedang mendaftar ujian?"     

Semula, dia berpikir bahwa pemuda ini mempermainkannya. Dia tidak ingin pergi untuk melihat perkelahian. Tapi kedua pria itu tampaknya memang sedang berselisih. Bagaimana mungkin seorang guru bertarung dengan seorang siswa? Rendah sekali.     

"Hmph!"     

Ketika guru yang bertarung melawan Guan Xi Lin melihat bahwa orang yang datang adalah guru akademi, maka dia langsung mendengus. Dia menunjuk Guan Xi Lin dan berkata, "Dia terlalu sombong. Tindakannya sangat sewenang-wenang! Dia berani menghalangi saya saat saya sedang belum siap dan diam-diam melukai saya. Sangat memalukan!"     

Beberapa pemuda yang menyaksikan adegan itu merasa terkejut. Bukankah guru ini terlalu melebih-lebihkan? Dia bahkan sampai berani memutarbalikkan fakta?     

Guan Xi Lin hanya tersenyum. Ketika dia berlatih di luar, dia telah melihat berbagai macam karakter manusia. Guru ini kurang bijak. Dia mengatakan omong kosong dan memutarbalikkan fakta. Wajar kalau dia berani berbicara seperti itu.     

"Tidak, tidak, tidak seperti itu." Pemuda yang tadi mencari guru untuk meminta bantuan segera membantahnya. Tapi ketika dia membuka mulutnya, tatapan kejam langsung tertuju padanya. Tatapan itu sangat mengerikan seperti racun sehingga dia tidak bisa bicara untuk sementara waktu.     

"Guru He, tolong abaikan saja masalah ini sampai aku memberikan pelajaran kepada anak ini. Dia sama sekali tidak tahu betapa besar perbedaan antara surga dan bumi. Kita bisa bicara lagi nanti." Guru itu ingin membalas dendam meskipun sedang ada guru lain di sana. Nafasnya melonjak tajam. Sosoknya melesat sambil mengepalkan tangan untuk menyerang Guan Xi Lin.     

"Hentikan!"     

Teriakan yang terdengar seperti guntur tiba-tiba muncul dari langit. Tekanan kuat membuat guru itu tersentak ke belakang sehingga dia tidak mampu menyerang. Semua orang menoleh ke sumber suara itu. Saat itu juga, mereka melihat seorang pria tua yang datang mendekat.     

"Wakil, Wakil Ketua Akademi..." Guru itu menjadi pucat dan panik.     

"Apa yang sedang terjadi di sini? Sebagai seorang guru, bagaimana kamu bisa memukul siswa?" Pria tua itu mendarat ke tanah. Tatapannya yang tajam tertuju ke tangan guru yang menggantung tak berdaya di belakang pemuda berpakaian hitam. Kemudian, dia mengalihkan perhatiannya ke wajah guru yang tampak pucat.     

Pemuda yang pergi untuk mencari bantuan mendengar guru berbicara kepada pria tua itu. Dia tahu bahwa pria tua itu adalah wakil kepala akademi. Dia segera berkata. "Wakil Kepala Akademi, guru ini telah memukuli orang tanpa membedakan mana yang benar dan mana yang salah!"     

Ketika Wakil Kepala Akademi mendengarnya, dia mengerutkan kening dan raut wajahnya menjadi serius. "Berhati-hatilah kalau bicara! Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Jika ada yang berani berbohong, maka dia akan mendapatkan hukuman berat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.