Dokter Hantu yang Mempesona

Siapa Nama Tuan Muda?



Siapa Nama Tuan Muda?

1Pelayan Huang mengangguk. "Cara ini sepertinya lebih baik." Dia menyuruh bawahannya untuk menyiapkan pena dan kertas lalu meminta Feng Jiu melukis wajah wanita itu.     

Beberapa saat kemudian, Feng Jiu menyerahkan gambar itu kepada Pelayan Huang. "Saya baru datang ke sini dan tinggal sementara di Penginapan Lima Berkat. Jika ada kabar, tolong segera cari saya. Anda harus segera mencari informasi karena saya akan menunggu."     

"Baik, saya akan segera memerintahkan orang untuk menyelidikinya." Pelayan Huang mengambil gambar itu dan menyerahkannya kepada seorang pria tua. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke aula.     

Pelayan Huang memandang Feng Jiu yang sedang memainkan token komando hitam. Dia pun menghela nafas dalam hati. Dia hendak membuka mulutnya ketika dia melihat sesuatu yang membuat matanya terbelalak.     

Token komando hitam yang baru saja dimainkan oleh pemuda itu tiba-tiba hancur dengan tangan kosong. Token itu berubah menjadi abu yang bertebaran di lantai. Pelayan Huang memperhatikan tangan pemuda itu serta gerakannya. Sekujur tubuhnya langsung mengeluarkan keringat dingin. Dia terus bergumam dalam hati, "Sudah tamat, sudah tamat..."     

Meskipun token komando hitam itu palsu namun bahan pembuat token itu bukanlah bahan biasa. Namun Feng Jiu berhasil menghancurkan token komando hitam itu dengan mudah.      

Feng Jiu meniup abu di tangannya lalu dia mengambil kain basah yang diserahkan oleh Leng Hua. Setelah menyeka tangannya, dia menoleh pada Pelayan Huang yang masih tercengang menatapnya. Feng Jiu akhirnya tersenyum dan berkata.      

"Pelayan Huang, ada hal lain yang harus anda laporkan."     

"Ap... apa itu?"     

Pelayan Huang melihat raut wajah Feng Jiu yang sedang tersenyum tajam. Suaranya bahkan menjadi gagap. Dia berharap ada orang yang datang dan menjelaskan kepadanya. Bagaimana aura pemuda itu tiba-tiba berubah? Bagaimana pemuda itu bisa memancarkan aura yang mengintimidasi?     

Awalnya, Pelayan Huang berpikir bahwa pemuda itu takut dengan tekanan dari Kultivator Golden Core. Tapi pemuda itu sekarang justru memancarkan tekanan yang kuat dan mengesankan. Kedua kakinya bahkan mulai gemetar.     

Sungguh menakutkan... pemuda yang sangat aneh... darimana asalnya tekanan ini?      

"Ini sebenarnya bukan masalah besar. Token komando hitam milik saya telah dicuri. Tolong laporkan ke atasan anda dan suruh seseorang untuk mengembalikannya kepada saya."     

Pelayan Huang tercengang. Sikap pemuda itu tiba-tiba berubah.      

Itu artinya dia tadi berpura-pura sejak awal?      

Pelayan Huang berusaha bersikap tenang, tapi dia menyeka keringat dingin di dahinya.     

 "Tuan Muda, ini, masalah ini..." Dia ingin mengatakan bahwa semua token komando hitam terlihat sama. Tidak ada bukti bahwa tokennya palsu. Selain melaporkan kehilangan, token yang asli pasti akan sulit ditemukan.     

Tanpa diduga, pemuda itu segera bicara sebelum Pelayan Huang melanjutkan ucapannya.      

"Ngomong-ngomong, sepertinya saya lupa memberitahu anda bahwa tidak ada yang bisa menggunakan token komando hitam itu selain saya."     

"A... apa?"     

Pelayan Huang berteriak ketakutan. Wajahnya langsung berubah menjadi pucat. Awalnya, hanya kedua kakinya yang gemetar. Tapi sekujur tubuhnya juga ikut gemetar sekarang. Dahinya meneteskan keringat dingin. Dia memandang pemuda yang terlihat tidak berbahaya itu dengan ketakutan. Giginya bahkan mulai bergemeretak.     

Jika memang tidak ada orang yang bisa menggunakan token komando hitam selain pemuda itu, maka itu adalah token komando hitam kelas satu! Pelayan Huang hanya sempat meliriknya tanpa menyadari bahwa token itu adalah token komando hitam kelas satu. Dilihat dari penampilan dan raut wajah pemuda itu, dia sangat yakin bahwa itu adalah token komando hitam kelas satu!     

Token komando hitam kelas satu ditandai dengan darah.      

Hanya pemilik token komando hitam yang bisa mengaktifkan tanda tersebut!     

"Tuan, Tuan, Tuan Muda... Siapa nama anda?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.