Dokter Hantu yang Mempesona

Ujian Guild



Ujian Guild

2"Tidak ada orang di sini!" Feng Jiu tidak melihat satu orang pun di luar gerbang guild. Dari luar, guild tampak sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang berjalan.     

Ling Mo Han melirik Feng Jiu. "Apakah kamu berpikir bahwa para Kultivator Medis mudah ditemukan seperti sayur kubis?"     

Feng Jiu tersenyum malu. "Aku akan masuk. Tunggulah aku! Ada kedai teh di tempat yang barusan kita lewati. Aku akan mencarimu setelah selesai ujian."     

"Mm." Ling Mo Han tahu bahwa ujian membutuhkan waktu selama beberapa jam. Dia menyetujui saran Feng Jiu dan mengajak Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu untuk pergi ke kedai teh.     

"Kalian berdua bisa ikut mereka pergi. Kalian tidak harus menungguku di sini. Aku mungkin akan membutuhkan waktu beberapa jam." Feng Jiu memberikan isyarat kepada Leng Shuang dan Leng Hua agar dia mengikuti Ling Mo Han dan yang lainnya.      

"Baik." Karena kedai teh tidak terlalu jauh dari guild, mereka bisa melihat gerbang guild dari lantai dua kedai. Mereka berdua ikut pergi ke sana.     

Feng Jiu masuk ke Guild Kultivator Medis. Setelah dia bertemu dengan Kultivator Medis yang bertugas menerima tamu, dia segera menjelaskan tujuannya datang ke sana.      

"Lencana ujian?" Kultivator Medis itu memandang Feng Jiu mulai dari atas hingga ke bawah. Kemudian, dia menunjuk sebuah konter yang ada di samping ruangan. "Pergilah ke sana dan bayarlah biaya ujian lebih dulu. Setelah selesai, kamu bisa mengambil nomor di sini."     

Ujian Kultivator Medis membutuhkan tanaman obat ajaib. Setiap calon Kultivator Medis harus membayar biaya tanaman obat yang akan mereka gunakan.     

Feng Jiu membayar biaya ujian. Setelah itu, dia kembali ke tempat Kultivator Medis tadi sambil membawa kwitansi pembayaran untuk mendapatkan nomor.      

"Tunggulah di dalam. Karena kamu datang lebih dulu, maka kamu mendapatkan nomor pertama." Kultivator Medis itu berbicara dengan acuh tak acuh. Dia pun menyerahkan sebuah kartu yang terbuat dari kayu kepada Feng Jiu.     

Selalu ada orang yang datang untuk mengikuti ujian setiap hari. Tapi hanya sedikit orang yang bisa lulus. Dia bahkan tidak melirik jumlah uang yang dibayar oleh Feng Jiu atau memeriksa tingkat lencana Kultivator Medis yang akan diuji. Dia hanya menyerahkan nomor kepada Feng Jiu.     

Menurut Kultivator Medis itu, Feng Jiu tidak akan bisa lulus ujian. Oleh karena itu, raut wajahnya tidak terlihat sopan. Dia juga tidak memperlakukan Feng Jiu dengan baik.     

Feng Jiu tidak menganggapnya serius. Dia mengambil nomor kemudian langsung masuk ke dalam. Setelah masuk, dia melihat ada ruang batu besar yang terpisah. Seorang pekerja magang sedang berdiri di luar. Ketika dia melihat Feng Jiu masuk, dia pun menatapnya dan berkata.     

"Apakah kamu ingin mengikuti ujian? Tunggu sebentar. Orang yang mengurus ujian belum datang."     

Feng Jiu mengangguk. Dia belum pernah ke sini. Sekarang masih sangat pagi. Dia melihat sekelilingnya dan menghirup aroma tanaman obat ajaib. Kemudian, dia juga melihat pintu batu di hadapannya yang masih tertutup. Dia pun berpikir. Apakah ini adalah tempat menyelenggarakan ujian? Apakah ruangan itu tertutup rapat? Apakah ada lampu di dalam?     

Beberapa saat kemudian, ada belasan orang yang datang. Mereka memegang kartu kayu yang digunakan untuk mengikuti ujian. Lalu, apoteker yang mengurus ujian datang ke ruang batu.     

"Nomor urut satu, masuk." Pekerja magang yang menjaga Gerbang Batu berseru.     

Semua orang mendongak. Mereka melihat seorang pemuda tampan berjubah merah yang tersenyum sambil menyerahkan kartu kayu miliknya. "Saya nomor satu."     

Saat ini, Feng Jiu sedang merasa bahagia. Memutuskan bangun pagi hari ini adalah ide yang bagus karena dia akan menjadi orang pertama yang ikut ujian.      

"Silahkan masuk!" Pekerja magang itu mengambil kartu kayu milik Feng Jiu. Kemudian, dia membuka Gerbang Batu agar Feng Jiu bisa masuk.      

Setelah Feng Jiu masuk, dia merasa agak kebingungan. Dia sadar meskipun tempat ini terlihat seperti ruang batu yang tersegel dari luar, tapi ada ruang yang dipisahkan oleh empat dinding di dalamnya. Bahkan ada langit biru dan awan putih di atasnya.     

Feng Jiu terkejut dengan susunan dalam tempat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.