Lanjutkan Saja, Kami Tidak Melihat Apa-apa
Lanjutkan Saja, Kami Tidak Melihat Apa-apa
Feng Jiu memeluk leher Ling Mo Han dan membenamkan wajahnya pada tengkuk lehernya. Kemudian, dia berbicara seperti sedang mengantuk. "Ketika Paman tidak ada di sampingku, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak."
Sekujur tubuh Ling Mo Han menjadi tegang. Wanita mengerikan yang ada di pelukannya menghembuskan nafas ke lehernya. Entah itu disengaja atau tidak, tapi bisikannya membuat api dalam tubuhnya bergejolak.
Tubuh Ling Mo Han mulai merasa panas. Dia pun tersenyum getir dalam hati. Bukankah dia yang memulainya sendiri? Ling Mo Han tidak menyangka bahwa dia akan hilang kendali ketika dia menyentuh Feng Jiu. Dia menjadi kesal ketika wanita dalam pelukannya mendongak dan melihat sekelilingnya dengan malu.
"Paman, lepaskan aku! Kita sedang di lantai dasar! Ada banyak orang yang melihat kita!"
Wanita yang duduk di seberangnya menjadi pucat. Wajahnya tampak terkejut dan tidak percaya ketika dia menatap Ling Mo Han. Kemudian, dia menatap pemuda yang ada di sana. Dia akhirnya sadar kenapa Ling Mo Han tidak pernah tertarik dengan wanita!
Jadi, bukan karena dirinya kurang menawan dan bukan karena dirinya yang tidak cukup baik. Tapi karena Ling Mo Han adalah seorang gay! Dia menyukai pria!
Empat orang pelayan yang berdiri di samping Tuan mereka merasa tidak berdaya. Kedua Tuan mereka sama sekali tidak peduli dengan pendapat orang lain. Semua itu bukan masalah bagi mereka. Tapi keempat pelayan itu merasa tidak nyaman karena pandangan semua orang tertuju pada mereka.
"Tidak masalah. Aku tidak peduli." Ling Mo Han terus memeluk Feng Jiu dengan satu tangan. Kemudian, dia minum teh dengan tangannya yang lain untuk menutupi senyumnya. "Kamu mau minum apa?"
Feng Jiu menatap Ling Mo Han yang sedang memegang cangkir di depan mulutnya. Ling Mo Han tidak pernah mengalihkan pandangannya dari wajah Feng Jiu. Akhirnya, Feng Jiu tersenyum dan menjawab. "Tidak. Aku tidak mau minum." Dia tidak ingin minum dari cangkir yang sama dengan Ling Mo Han.
"En, Guru Ling, saya baru ingat ada urusan yang harus saya selesaikan di rumah. Saya tidak akan menganggu anda... um, kalian berdua." Wanita yang duduk di seberang mereka tidak berani melihat mereka lebih lama lagi. Pria yang dia sukai ternyata adalah seorang gay. Dia akan mati kalau terus-terusan di sini.
Untungnya, dia mengetahui hal ini sekarang.
Kalau tidak, maka dia pasti akan terus menggodanya!
Mereka berdua memandang wanita itu pergi dengan raut wajah yang jijik. Feng Jiu akhirnya tidak bisa menahan tawa. "Hahaha... Paman, sepertinya pengagum Paman sudah pergi!"
Ling Mo Han terus memandang Feng Jiu yang sedang tertawa.
Pandangan itu membuat Feng Jiu merasa bersalah. Dia pun bertanya.
"Apa, ada apa?"
"Sebelumnya kamu bilang kalau kamu tidak bisa tidur nyenyak tanpa ada aku di sampingmu."
Suara Ling Mo Han yang pelan terdengar agak gembira. Matanya yang tampak tersenyum penuh dengan kelembutan. Feng Jiu tidak bisa langsung menatap matanya dan berpura-pura bodoh. "Ah? Benarkah? Aku tidak ingat."
Feng Jiu berusaha kabur dari pelukan Ling Mo Han tapi tangan yang memeluk pinggangnya justru menjadi semakin erat. Dia tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah Feng Jiu memperhatikannya, dia tersenyum.
"Paman, kita sedang ada di lantai dasar! Semua orang sedang melihat kita!"
Para pengunjung terkekeh ketika mereka mendengarkan percakapan Ling Mo Han dan Feng Jiu. Mereka akhirnya melambaikan tangan. "Tidak masalah. Lanjutkan saja. Kami akan berpura-pura tidak melihat apa-apa."