Dokter Hantu yang Mempesona

Mabuk



Mabuk

0"Baik." Su Xi menjawabnya. Dia tersenyum pada pria itu lalu masuk ke dalam kediaman.     

Pria itu merenung sejenak sambil melihat Su Xi pergi. Setelah dia bertanya kepada dua penjaga, dia akhirnya tahu bahwa Su Xi keluar untuk mencari Kepala Keluarga Feng. Tapi mereka berdua justru pulang sendiri-sendiri.      

"Katakan pada orang-orang di dapur untuk menyiapkan makanan ringan. Pergilah dan ambilkan anggur spirit dari koleksiku. Aku akan meminumnya dengan Kepala Keluarga Feng." Pria itu tersenyum dan memberikan perintah kepada penjaga untuk mengambil anggur yang ada di halaman kamarnya.     

Beberapa saat kemudian, penjaga kembali sambil membawa anggur. Pria itu mengambil anggur dari penjaga dan pergi ke halaman Kepala Keluarga Feng.     

Kepala Keluarga Feng sedang minum anggur di halamannya sendiri. Dia memandang bulan sambil berpikir bagaimana dia bisa ditahan di sini. Meskipun ada banyak hal yang sudah diselesaikan, namun bawahan saudara karibnya sudah memberitahu Feng Xiao dan Feng Kecil tentang keberadaannya sekarang.     

"Ugh!"     

"Paman Feng, kenapa kamu menghela nafas seperti itu?" Seorang pria paruh baya berjalan ke halaman dan tersenyum kepada Kepala Keluarga Feng yang sedang duduk.     

"Cheng Zhi, kenapa kamu ada di sini?" Kepala Keluarga Feng mengenal putra sulung saudara karibnya. Dia pun memberikan isyarat agar pria itu duduk.     

"Penjaga pintu mengatakan kalau Paman baru pulang. Jadi aku datang untuk minum bersamamu. Lihatlah, aku tahu Paman menyukai anggur jadi aku membawakan anggur spirit koleksiku untuk diminum bersama." Dia meletakkan botol anggur di atas meja sambil tertawa.     

Ketika Kepala Keluarga Feng mendengar pria itu membawa anggur yang enak, dia langsung bersemangat. "Koleksi spesialmu? Ayahmu juga pernah memberikan aku satu kendi. Aku bisa mencium bau anggur dari sini sampai-sampai air liurku menetes. Anggur di sini rasanya lebih nikmat!"     

"Anggur milikku sama enaknya dengan anggur milik Ayah. Jika Paman tidak percaya, silahkan coba saja sendiri." Pria itu menuangkan setengah cangkir anggur untuk Kepala Keluarga Feng.     

Kepala Keluarga Feng memandang setengah cangkir anggur itu dan mengedipkan matanya. "Dasar anak kecil. Kamu lebih pelit daripada ayahmu. Bagaimana aku bisa menikmatinya kalau hanya sedikit?"     

Lin Cheng Zhi menggeleng sambil tersenyum. "Haha, Paman Feng belum makan. Minum dalam kondisi perut kosong tidaklah baik. Cicipi saja dulu! Aku sudah menyuruh pelayan untuk menyiapkan makanan ringan yang bisa dimakan sambil minum anggur. Mereka akan segera menyajikannya."     

Setelah Lin Cheng Zhi bicara, beberapa pelayan wanita muncul sambil membawakan sesuatu. Mereka tidak membawa makanan yang dipesan oleh Lin Cheng Zhi, tapi mereka membawa makan malam yang dipesan oleh Su Xi.     

"Ini adalah makanan yang dipesan oleh Bibi." Salah satu pelayan wanita berbicara kemudian mundur. Semua orang di Kediaman Lin memanggil Su Xi dengan sebutan Bibi.     

"Hehe, Paman Feng, silahkan makan malam dulu. Jangan makan terlalu banyak atau Paman akan kenyang sebelum minum anggur."      

Lin Cheng Zhi tersenyum sambil menepuk kendi anggur.      

"Aku membawa kendi anggur ke sini dan tidak mau membawanya kembali."     

"Hahaha! Bagus. Tunggu saja. Aku akan minum denganmu sampai mabuk malam ini!" Kepala Keluarga Feng tersenyum dan mulai makan. Ketika makanan ringan disajikan, dia menyuruh pelayan untuk mengembalikan makan malamnya kemudian dia mulai minum anggur dengan Lin Cheng Zhi.     

Kepala Keluarga Feng sangat merindukan rumah. Selain itu, dia terus terlibat dengan Su Xi di Kediaman Lin. Hubungan ini sangat mengganggunya. Oleh karena itu, ketika dia mulai minum anggur, dia tidak bisa berhenti. Mereka berdua akhirnya minum anggur sampai larut malam.     

Lin Cheng Zhi sebenarnya belum mabuk. Tapi Kepala Keluarga Feng sudah minum terlalu banyak anggur. Ketika Lin Cheng Zhi melihat Kepala Keluarga Feng mabuk, dia akhirnya tersenyum. Dia melirik Bibi yang sedang menyaksikan mereka dan bertanya. "Paman Feng, apakah kamu menyimpan rasa untuk Bibi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.