Tidak Peka Soal Asmara
Tidak Peka Soal Asmara
Hati Tuan Neraka meledak. Dia tahu bahwa dia terlalu banyak berpikir. Bagaimana mungkin wanita yang tidak peka melompat ke dalam pelukannya hanya karena dia telah dibantu? Selain itu, bagaimana mungkin wanita itu memeluk pinggangnya dan menatapnya dengan kagum?
Wanita itu! Wanita itu tidak romantis dan sangat menjengkelkan!
Tuan Neraka tidak tahu kenapa dia jatuh cinta pada Feng Jiu. Dia datang jauh-jauh hanya untuk pergi ke sana. Ketika dia sampai, Feng Jiu bahkan tidak mau bertatap muka dengannya.
Sekarang, wanita itu bahkan mengabaikan dia dan masuk ke dalam rumahnya.
Semakin Tuan Neraka memikirkannya, dia semakin merasa marah dan kesal!
Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu berdiri di samping Tuan Neraka. Ketika aura Tuan Neraka semakin dingin, mereka menggosok tangan mereka dan berjalan mundur.
Mereka berdua melihat apa yang dilakukan oleh Tuan Neraka sebelumnya. Mereka juga melihat tindakan Dokter hantu yang segera masuk ke rumah tanpa melirik Tuan Neraka.
Mereka menghela nafas.
Dalam hubungan percintaan, siapa yang pertama kali jatuh cinta akan menjadi orang pertama yang akan merasa kehilangan. Tuan mereka jatuh cinta lebih dulu bukan Dokter Hantu! Wanita itu sepertinya tidak peduli dengan Tuan Neraka sama sekali. Tuan Neraka menempuh jarak yang sangat jauh hanya untuk mengejar mempelai wanitanya. Ckck. Mereka bahkan sampai mengeluarkan keringat dingin hanya karena melihat Tuan Neraka sekarang.
"Pergilah." Bayangan Satu menyikut Serigala Abu-abu. Dia memberi isyarat agar Serigala Abu-abu berjalan maju.
Serigala Abu-abu melotot pada Bayangan Satu. Dia pun berbicara dengan sedih. "Kenapa bukan kamu saja yang pergi? Semua orang tahu bahwa suasana hati Tuan sedang buruk. Apakah kamu ingin aku diusir?"
Bayangan Satu melirik Serigala Abu-abu. Dia diam-diam berpikir bahwa serigala menjijikkan itu ternyata pintar. Dia pun berdehem dan memelankan suaranya. "Suasana hati Tuan menjadi buruk karena Dokter Hantu tidak mengajaknya masuk ke dalam rumah. Pergi dan beritahu Tuan bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi di dalam. Kalau tidak, maka Dokter Hantu tidak akan tergesa-gesa. Dengan demikian, maka Tuan tidak akan mengusirmu."
Setelah mendengar kata-katanya, Serigala Abu-abu berpikir sejenak. Dia mengelus dagunya dan berkata. "Mm, sepertinya masuk akal."
Dengan dorongan dari Bayangan Satu, Serigala Abu-abu mengumpulkan keberanian untuk menghampiri Tuan Neraka. "Tuan, bagaimana kalau kita masuk? Melihat penampilan Nona Muda saat ini, saya khawatir ada sesuatu yang sedang terjadi di dalam kediaman."
Tuan Neraka melirik Serigala Abu-abu. Dia mengerutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Meskipun demikian, dia masih mendengarkan kata-kata Serigala Abu-abu. Dia masih merasa tidak nyaman karena dilupakan sehingga dia pun mendengus.
"Tuan ini sudah lelah."
Serigala Abu-abu tertegun sejenak.
Apa yang dimaksud Tuan Neraka? Apakah mereka harus masuk atau tidak?
Ketika dia hendak menyarankan agar Tuan beristirahat di dalam Kediaman Feng, Bayangan Satu tiba-tiba bicara.
"Karena Tuan lelah, anda sebaiknya beristirahat di Kediaman Feng untuk sementara waktu."
Serigala Abu-abu melirik Bayangan Satu dan berpikir bahwa dia terbiasa mengambil keuntungan. Kalau dia tidak jeli, bagaimana mungkin dia mempertahankan peringkat pertama dan berdiri di samping Tuan Neraka selama beberapa tahun?
Akhirnya, Tuan Neraka mengikuti saran mereka. Dia tampak tenang dan berjalan ke Kediaman Feng sambil mengerutkan bibirnya.
Penjaga Feng yang berdiri di depan gerbang Kediaman Feng tidak menghalangi mereka. Menurut mereka, Tuan Neraka sepertinya akrab dengan Nona Muda Feng. Karena dia bukan musuh, maka dia adalah tamu.
Feng Jiu, Tuan Neraka dan yang lainnya sudah masuk ke dalam kediaman. Penjaga Feng yang ada di luar segera membersihkan lapangan yang menjadi tempat pertarungan sebelumnya. Mereka membawa puluhan kotak harta ke dalam kediaman dan menganggapnya sebagai harta rampasan.
Ketika masuk ke dalam kediaman, Tuan Neraka berhenti berjalan dan memperhatikan sekelilingnya. Dia bergumam.
"Di mana halaman kamarnya?"