Tidak Bisa Menahan Amarah
Tidak Bisa Menahan Amarah
Murong Bo bergumam. Dia merasa ragu.
Murong Bo berpikir bahwa dia bisa menculik Feng Xiao. Namun pertahanan di halaman Feng Xiao sangat kuat. Orang-orang suruhannya bahkan tidak bisa mendekati kamarnya. Untungnya, selain beberapa korban, tidak ada anak buahnya yang tertangkap. Mereka mungkin tidak akan mencurigai Murong Bo.
"Itu benar. Mereka tidak punya alasan mencurigai aku. Lagipula, mereka tidak punya bukti. Aku tidak perlu takut."
Murong Bo menarik nafas dalam-dalam. Dia berusaha menenangkan dirinya. Dia berjalan naik turun sejak tadi. Tapi ketika dia duduk, dia merasa tidak bisa berdiri lagi. Kedua tangan dan kakinya mengeluarkan keringat dingin.
Beberapa saat kemudian, Murong Bo memanggil seorang pria berjubah hitam ke aula.
"Tuan." Pria berjubah hitam itu memberikan hormat.
"Ambil kembali beberapa ahli seni bela diri yang menjaga Pangeran Ketiga. Perkuat pertahanan istana." Murong Bo memberikan perintah. Pikirannya mulai aktif setelah dia merasa tenang.
Awalnya, Murong Bo khawatir jika Yi Xuan akan pergi ke Kediaman Feng dan menghancurkan rencananya. Itulah mengapa dia mengirimkan beberapa ahli bela diri untuk mengawasi Yi Xuan yang sedang dikurung di kamarnya. Untungnya, dia mengirimkan sekelompok penjaga. Kalau tidak, maka dia tidak akan mampu mengatasi masalah yang terjadi hari ini.
"Baik." Pria berjubah hitam menjawab. Dia segera meninggalkan aula.
Murong Bo merenung. Dia penasaran dengan pria yang bernama Tuan Neraka. Kenapa orang-orang dari Negeri Green Gallop takut kepadanya? Dia bahkan punya kekuatan yang bisa membunuh Monster Tua Nascent Soul. Darimana asal usulnya?
Insiden di Kediaman Feng menyebar ke Kota Cloudy Moon bagaikan api. Meskipun Murong Yi Xuan tidak bisa meninggalkan istana, namun dia mendengar berita itu.
Murong Yi Xuan duduk di paviliun yang ada di dekat kamarnya.
Dia memandang Kediaman Feng dengan raut wajah yang rumit.
Apakah Tuan Neraka benar-benar membunuh ahli Nascent Soul? Apakah pria itu adalah orang yang dicintai oleh Feng Jiu? Kalau tidak, Feng Jiu pasti adalah orang yang dicintai pria itu. Darimana dia mengenal pria seperti itu? Apakah mereka bertemu ketika dia pergi beberapa waktu yang lalu?
Murong Yi Xuan ingat bahwa Feng Jiu pernah berkata mereka tidak mungkin bersatu. Dia pikir jika tingkat kultivasinya meningkat maka dia pasti bisa menarik hati Feng Jiu. Tapi sekarang...
"Aku khawatir itu tidak akan mungkin terjadi!" Murong Yi Xuan tersenyum getir sambil bergumam. Dia terlihat kesepian.
Murong Yi Xuan mungkin tidak mencintai Feng Jiu sebesar yang dia kira. Kalau tidak, kenapa dia tidak berusaha pergi ketika ayahnya menyuruh orang untuk mengawasinya?
Murong Yi Xuan tahu bahwa ada banyak hal yang tidak bisa dia miliki sekaligus. Jika dia dipaksa untuk memilih antara Feng Jiu dan Keluarga Murong, maka dia pasti lebih memilih menyelamatkan Keluarga Murong. Dia tidak ingin mengguncang pondasi negeri ini sehingga Negeri Green Gallop bisa menghancurkannya dengan mudah.
"Tuan, anak buah Penguasa telah mengundurkan diri."
Seorang penjaga datang dari belakang Murong Yi Xuan dan melapor.
Murong Yi Xuan tidak menjawab.
Dia duduk dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Penjaga di belakangnya tidak bergerak dan tetap di sana. Dia seolah-olah meragukan sesuatu.
Beberapa saat kemudian, Murong Yi Xuan bertanya. "Apakah ada hal lain?"
Penjaga itu menjawab. "Hari ini, ketika Putra Mahkota dari Negeri Green Gallop berhadapan dengan anak buah Nona Muda Feng, Penguasa mengirimkan anak buahnya untuk menyusup ke halaman Feng. Tapi ada delapan penjaga ahli seni bela diri di halaman sehingga anak buah Penguasa gagal. Mereka akhirnya melarikan diri setelah melukai beberapa orang."
Setelah mendengar laporan itu, Murong Yi Xuan tiba-tiba berbalik badan. Kedua matanya terlihat merah. Dia mengepalkan tangan. Dia tidak bisa menahan amarahnya.