Dia Sudah Kembali
Dia Sudah Kembali
Feng Jiu masih saja tidak peka dengan perasaan Tuan Neraka.
"Tuan Neraka, ada banyak hal yang harus aku urus akhir-akhir ini. Bagaimana kamu bisa tinggal di rumahku? Jangan menggangguku untuk sementara." Feng Jiu berbicara sambil tersenyum. Ketika dia melihat raut wajah Tuan Neraka yang menjadi suram, dia lanjut berkata.
"Meskipun aku bersyukur atas bantuanmu terhadap Keluarga Feng, namun aku masih ingin mengurus masalahku sendiri."
Feng Jiu bukan wanita yang suka bergantung pada pria. Dia sudah terbiasa menangani masalahnya sendiri. Jika dia terus mengandalkan orang lain, maka dia akhirnya terbiasa bergantung kepada orang lain. Wanita seperti itu selalu membutuhkan pria untuk bisa bertahan hidup. Feng Jiu tidak ingin menjadi wanita seperti itu.
Ketika Tuan Neraka mendengar kata-katanya, dia menatap Feng Jiu dalam-dalam. Senyuman dan mata Feng Jiu terlihat tulus. Setelah berpikir sejenak, Tuan Neraka akhirnya memahami maksud Feng Jiu. Dia pun berbicara dengan angkuh. "Tuan ini juga bukan seseorang yang akan melakukan segalanya untukmu."
"Kalau begitu maka sudah diputuskan. Leng Shuang, antarkan Tuan Neraka ke halaman kamarnya untuk beristirahat!" Feng Jiu memanggil Leng Shuang dan memberikan isyarat kepada Tuan Neraka.
"Silahkan ikuti saya."
Meskipun Tuan Neraka berkulit tebal, namun raut wajahnya terlihat tidak tenang karena Feng Jiu terus mengabaikannya. Akhirnya, dia berdiri dengan tenang dan keluar setelah dia melirik Feng Jiu sejenak.
Bayangan Satu memandang Feng Jiu yang sedang bersandar pada pintu. Dia mengikuti Tuannya lalu keluar dari halaman. Dia pun menghela nafas dalam hati. Bukankah semuanya sudah berjalan dengan lancar? Kenapa mereka berdua masih mengobrol dengan cara yang aneh?
Feng Jiu menyaksikan mereka pergi. Kedua matanya terlihat tajam. Setelah itu, dia mengalihkan pandangannya dan pergi ke kamar. Dia menutup pintu dan memasuki ruang dimensi untuk berlatih kultivasi.
Ketika malam tiba, Serigala Abu-abu pergi ke istana sendirian atas perintah Feng Jiu. Dia diam-diam menyelinap ke istana Murong Bo. Ketika Serigala Abu-abu melihat ada banyak orang yang menjaga keempat sudut istana, dia mengejek dalam hati.
Jadi, itu adalah jumlah orang yang melindungi Murong Bo? Rasanya dia terlalu memanjakan diri. Jika dia hanya menyinggung Serigala Abu-abu maka itu akan menjadi masalah kecil. Tapi jika dia menyinggung Dokter Hantu yang kelak akan menjadi istri Tuan Neraka maka dia pasti akan mendapatkan masalah besar.
Serigala Abu-abu mengingat botol obat yang diberikan oleh Dokter Hantu. Dia mengeluarkan botol itu dan memainkannya. Sepasang matanya menatap sekelilingnya sambil menyimpan kembali botol itu. Kemudian, dia menghindar dan terbang ke bawah. Murong Bo yang telah berjaga-jaga tidak tahu bahwa seseorang sedang menyelinap ke dalam istana.
Setelah tengah malam, Serigala Abu-abu kembali ke halaman Feng Jiu. Dia melihat bahwa lampu di sana sudah padam. Akhirnya, dia kembali ke tempat Tuannya lebih dulu. Sebelum masuk ke halaman, Serigala Abu-abu melihat Bayangan Satu sedang berjaga. Bayangan Satu bertanya. "Kamu ke mana saja?"
"Aku sedang menjalankan tugas dari Dokter Hantu." Serigala Abu-abu tersenyum dengan penuh semangat. Ketika dia hendak menceritakan apa yang telah dia lakukan, suara Tuan Neraka terdengar dari dalam kamar.
"Masuklah."
Serigala Abu-abu melirik kamar dengan waspada. Dia pun bertanya. "Bagaimana suasana hati Tuan?" Setelah menerima tugas dari Dokter Hantu, Serigala Abu-abu pergi dan menghafal rute yang ada di sana. Dia tidak tahu apa yang terjadi di dalam Kediaman Feng.
"Kamu tidak akan tahu sebelum kamu masuk ke dalam."
Bayangan Satu memberi isyarat kepada Serigala Abu-abu untuk segera masuk.
Dia tidak menjelaskannya lebih lanjut.
Akhirnya, Serigala Abu-abu mengumpulkan keberanian dan masuk ke kamar. Ketika dia melihat Tuan Neraka sedang duduk di samping meja, dia berjalan maju dan memberi hormat.
"Tuan, bawahan anda sudah kembali."