Dokter Hantu yang Mempesona

Tergantung Suasana Hati Tuan



Tergantung Suasana Hati Tuan

0Hanya dengan melihatnya sekilas, Tuan Neraka tahu bahwa Feng Jiu punya masalah dalam kultivasinya. Tuan Neraka tidak melanjutkan topik pembicaraan sebelumnya, dia pun bertanya.      

"Apakah kultivasimu mengalami hambatan?"     

Mata Feng Jiu berbinar. Dia segera duduk di hadapan Tuan Neraka. "Mm. Aku sudah mencapai tingkat puncak Martial Master sekarang. Aku terus berlatih kultivasi sepanjang hari tapi aku belum bisa menembus tingkat selanjutnya. Aku mungkin telah melewatkan kesempatan. Sekarang, aku sedang ingin bepergian."     

Tuan Neraka memandang Feng Jiu dengan penuh curiga.      

"Apakah kamu ingin meninggalkan Tuan ini dan bersembunyi sampai masalah kita beres?"     

"Hei, hei, mana mungkin? Aku justru ingin bertanya padamu apakah kamu ingin pergi bersamaku?" Rencana Feng Jiu terbongkar. Dia pun tersenyum malu-malu sambil berusaha mengubah rencana.     

"Hmph! Jika kamu mengajak Tuan ini untuk pergi bersama, itu tergantung pada suasana hati Tuan ini." Tuan Neraka mendengus tajam. Sebenarnya dia merasa senang, tapi dia masih bersikap angkuh.     

"Aku mengerti! Itu tidak masalah. Aku bisa bepergian sendiri."      

Feng Jiu memandang Tuan Neraka dengan riang.     

Ketika Tuan Neraka mendengar kata-kata dan suaranya yang riang, dia menatapnya dengan tajam. "Siapa bilang Tuan ini tidak mau ikut? Jangan pernah berpikir meninggalkan Tuan ini!"     

Sudut bibir Feng Jiu berkedut.      

Dasar pria tsundere yang tidak tahu malu, ah! Kapan dia akan berhenti bersikap bodoh?     

"Uhuk!"     

Tuan Neraka terbatuk sambil menutup mulutnya. Dia melirik Feng Jiu dan berkata.      

"Jangan berharap bisa sukses dengan instan dalam hal kultivasi. Kekuatanmu sudah berkembang dengan pesat selama beberapa bulan terakhir. Jarang ada orang yang bisa berkembang secepat itu. Tetapi, latihan seperti ini tidak terlalu cocok untukmu. Kamu harus punya dasar kultivasi yang kuat pada setiap tingkat. Kalau tidak, semakin tinggi tingkat kultivasimu, maka kekuatanmu akan mudah hancur."     

"Sekarang kamu sudah mengalami hambatan. Kamu harus memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi denganku dan mencari pengalaman. Jangan berusaha menembus tingkat berikutnya dalam beberapa waktu ke depan. Itu sama sekali tidak membantu kultivasimu di masa depan. Selain itu, jangan mengkonsumsi pil obat. Berlatih kultivasi dengan mengkonsumsi pil obat bukan hal yang baik. Jika kamu minum pil obat secara teratur, maka semakin lama kamu berlatih, kamu akan semakin kesulitan menembus tingkat berikutnya."     

Feng Jiu mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Mm, aku mengerti." Setelah itu, dia memandang Tuan Neraka dengan pandangan mata yang aneh. "Tuan Neraka, apakah kamu punya banyak waktu luang? Apakah kamu tidak ingin kembali ke rumah?"     

Sudut bibir Tuan Neraka sedikit terangkat. Senyuman itu hampir tidak terlihat. Dia melirik Feng Jiu dan bertanya. "Apakah ada masalah? Apakah kamu ingin mencari tahu latar belakang Tuan ini? Tanyakan saja langsung. Kamu tidak perlu basa-basi. Jika kamu ingin tahu, Tuan ini akan langsung memberitahumu."     

"Hei, hei, tidak perlu! Aku hanya bertanya. Kamu tidak perlu menganggapnya serius." Feng Jiu langsung meringkuk. Dia sama sekali tidak ingin tahu latar belakang serta asal usul Tuan Neraka. Mengetahui banyak hal justru merugikan Feng Jiu.     

Tuan Neraka memandang Feng Jiu. Saat itu, Feng Jiu sedang meringkuk seperti burung unta yang menyembunyikan kepalanya di pasir. Dia kesal karena Feng Jiu tidak memenuhi harapannya. Dia pun melirik Feng Jiu sambil mencibir dalam hati.      

[Dasar wanita pengecut! Dia sudah jelas ingin tahu, tapi pura-pura tidak ingin tahu!]     

Meskipun demikian, itu tidak masalah. Tuan Neraka punya banyak waktu untuk bersama dengan Feng Jiu. Akhirnya, Feng Jiu pasti akan menjadi milik Tuan Neraka.     

Suasana hati Tuan Neraka membaik. Senyumannya terlihat tulus. Wajahnya yang tampan dan serius biasanya terlihat tajam, namun sekarang wajahnya justru terlihat lembut. Perubahan itu membuat Feng Jiu menatapnya seperti orang bodoh...     

Ketika Tuan Neraka kembali tersadar, dia melihat Feng Jiu sedang menatapnya dengan mata yang berbinar. Senyuman Tuan Neraka menghilang. Saat ini, raut wajahnya yang tajam dan serius telah kembali. Bibir Feng Jiu langsung berkedut ketika melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.