Dokter Hantu yang Mempesona

Ibu Feng Jiu



Ibu Feng Jiu

3"Ayah, aku ada di sini."     

Suara Feng Jiu menggema dari luar ruangan. Feng Xiao mendengarnya dan segera menyeka air matanya dengan jubah. Setelah Feng Xiao menenangkan diri, dia mendongak dan melihat putrinya masuk.     

"Ayah? Apa yang terjadi kepada Ayah?" Feng Jiu melihat mata Feng Xiao yang merah. Dia tertegun. Ketika dia melihat ayahnya memegang jepit rambut giok berwarna putih, kedua matanya agak gemetar.     

"Tidak ada apa-apa." Feng Xiao menggeleng dan tidak ingin menjelaskan.     

"Tidak ada apa-apa? Kalau begitu, apa ini?" Feng Jiu mengulurkan tangan dan mengambil jepit rambut giok putih dari tangan Feng Xiao. Dia pun tersenyum dan bertanya pada ayahnya yang sedang gugup.     

"Jiu Kecil, berhati-hatilah. Jangan sampai menjatuhkannya." Feng Xiao segera berdiri. Dia khawatir jika putrinya akan menghancurkan jepit rambut itu.     

Feng Jiu melihat raut wajah ayahnya yang gugup. Dia pun tersenyum licik. "Ayah, apakah ini jepit rambut milik Ibu? Apakah Ayah diam-diam merindukan ibu?" Setelah itu, Feng Jiu sadar bahwa dia tidak punya ingatan apa pun tentang ibunya. Bahkan tidak ada seorang pun di kediaman yang membicarakan ibunya.     

"Ai!" Feng Xiao menghela nafas dan duduk.     

Ketika Feng Jiu melihat raut wajah ayahnya, dia menahan diri untuk tidak tersenyum. Lalu, dia memindahkan kursi ke samping ayahnya. Dia mengembalikan jepit rambut giok putih itu kepada ayahnya. "Ayah, ceritakan kepadaku tentang Ibu! Apakah dia masih hidup? Aku sudah berumur 16 tahun, tapi aku belum pernah mendengar Ayah membicarakannya. Tolong beritahu aku tentang Ibu!"     

Ayah Feng Jiu pasti sangat mencintai ibunya. Dia bahkan tidak menikah lagi selama bertahun-tahun dan tidak punya wanita lain. Namun, wanita seperti apa ibu Feng Jiu? Dia bahkan bisa membuat pria kuat seperti Feng Xiao diam-diam membawa barangnya sambil merenung.     

Feng Xiao mengambil kembali jepit rambut giok putih itu. "Jepit ini memang milik ibumu. Dia hanya meninggalkan jepit rambut ini dan kamu."     

"Karena Ayah sangat mencintai Ibu, kenapa Ayah tidak pernah membicarakan Ibu selama bertahun-tahun? Dimana ibu sekarang? Apakah dia masih hidup?" Feng Jiu bertanya lagi.     

Feng Xiao memandang jepit rambut yang ada di tangannya. Dia menjawabnya dengan lembut. "Ayah tidak membicarakannya karena Ayah melupakannya. Selain tidak tahu siapa dia, ada di mana atau dari mana asalnya, aku hanya tahu bahwa seorang wanita selalu ada di hatiku. Seorang wanita yang selalu ingin aku ingat tapi masih tidak bisa kuingat."     

"Ah? Bagaimana bisa?" Feng Jiu terkejut. "Ayah tidak ingat? Bagaimana bisa?"     

"Mm, aku tidak bisa mengingatnya. Namun setelah aku tersadar setelah upaya pembunuhan Murong Bo, aku mulai mengingat semua tentang Ibumu. Ibumu adalah wanita yang baik dan lembut. Dia adalah wanita tercantik yang pernah aku temui. Tapi setelah aku sadar bahwa aku melupakannya selama bertahun-tahun, aku merasa pantas mati..."     

Feng Jiu melihat wajah ayahnya yang dipenuhi dengan penyesalan dan penderitaan. Dia pun menunduk dan bertanya. "Apakah seseorang telah melakukan sesuatu terhadap Ayah?" Apakah identitas ibu sangat tidak biasa?     

"Ayahnya tidak merestui hubunganku dengannya. Semua orang menghalangi kami karena dia sangat hebat dan cantik sedang aku adalah seorang prajurit. Aku tidak sebanding dengannya. Tapi dia tidak peduli. Dia mengabaikan semuanya hanya untuk bisa hidup bersamaku. Aku bahkan belum mengadakan upacara pernikahan yang layak untuknya."     

Feng Xiao bergumam. Kedua matanya tertuju pada jepit rambut giok putih yang ada di tangannya. Dia mulai ingat dengan apa yang terjadi tahun itu...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.