Jangan Minum Anggur Jika Kamu Berada Jauh Dari Rumah
Jangan Minum Anggur Jika Kamu Berada Jauh Dari Rumah
"Mm tidak masalah. Dia belum pernah berkeliling. Aku akan mengajaknya menempuh perjalanan ini."
Feng Jiu tersenyum sambil menatap Feng Xiao. "Sekarang, Ayah adalah Penguasa negeri. Harem ayah sedang kosong. Ketika aku pulang, jangan memberiku kejutan dengan menyimpan wanita-wanita cantik di sini!"
Feng Xiao tertegun sejenak. Lalu, dia tertawa sambil menegurnya. "Dasar bocah! Kenapa kamu berbicara kurang ajar seperti itu? Apakah Ayahmu terlihat seperti itu?"
"Hehe, aku tahu Ayah tidak seperti itu. Tapi Ayah tidak bisa memastikan bahwa bawahan Ayah akan menjodohkan Ayah dengan wanita!"
Feng Xiao tidak tahan mendengarnya. Dia menggeleng lalu segera berdiri. "Baiklah, mari melanjutkan pembicaraan ini nanti. Bukankah kamu bilang bahwa Kakakmu dan Mo Han ada sedang di sini? Di mana mereka? Ayo pergi ke sana."
"Mereka ada di paviliun taman batu. Aku menyuruh mereka menunggu di sana." Feng Jiu tertawa. Matanya terlihat menyipit. Kemudian, dia menarik tangan Feng Xiao dan pergi ke luar. Dia akan bertemu dengan Luo Yu dan yang lainnya nanti. Dia tidak akan membiarkan orang lain mengirimkan jodoh untuk ayahnya . Lagipula, dia akan menjemput ibunya!
Sepasang ayah dan anak itu tiba di paviliun. Saat itu, Tuan Neraka dan Guan Xi Lin sedang mengobrol dengan santai. Mereka pun berdiri untuk menyapa Feng Xiao. Setelah Feng Xiao memberi menyuruh mereka duduk, mereka pun duduk bersama.
"Ayah, aku akan bergabung dengan tim prajurit bayaran dan melakukan perjalanan. Karena aku akan pergi besok, aku ingin berpamitan dengan Ayah."
"Apakah kamu akan berangkat besok? Secepat itu kah?" Feng Xiao merasa terkejut.
"Apakah kamu sudah mengatur urusan di rumah? Apakah kamu sudah siap melakukan perjalanan yang panjang?"
"Ya, aku sudah mengatur urusan rumah. Karena tidak ada orang di sana, maka aku akan menyuruh penjaga rumah untuk mengawasi rumahku. Selain itu, rumahku terletak di sebelah Kediaman Feng. Tidak akan ada apa-apa. Aku sudah mempersiapkan semuanya untuk perjalanan ini."
Feng Xiao mengangguk. Kemudian, dia memberikan nasihat. "Yah, itu bagus. Kamu harus memperhatikan keselamatan selama berada di perjalanan. Kamu harus memperhatikan semuanya dengan teliti. Jika ada sesuatu yang terjadi, maka kamu bisa mengirimkan kabar ke rumah."
Guan Xi Lin tersenyum lebar. "Tentu saja."
"Paman Feng, aku akan pergi dengan Feng Jiu tiga hari lagi. Aku ke sini untuk mengucapkan selamat tinggal," ucap Ling Mo Han. Di hadapan Feng Xao, dia tidak pernah menggunakan identitas sebagai Tuan Neraka dan selalu bersikap seperti anak muda.
"Jiu Kecil baru saja memberitahuku. Aku akan memberikan nasihat yang sama untuk kalian berdua. Kamu harus berhati-hati di perjalanan. Jangan ceroboh." Feng Xiao menatapnya sambil tersenyum. "Aku merasa aman jika kamu menemani Feng Jiu dan membimbingnya."
"Ayah seharusnya merasa tenang meskipun aku pergi sendirian. Apakah Ayah pernah melihatku diganggu orang lain?"
Feng Jiu berbicara dengan nada acuh tak acuh. Dia menyesap teh dari meja dan memakan sepotong kue. "Aku selalu mengganggu orang lain. Tapi jika orang lain ingin menggangguku... hei, hei, itu sulit."
"Kemarin, aku dengar kamu mabuk di kediaman. Kamu masih gadis. Ingat, jangan minum anggur ketika sedang jauh dari rumah. Tidak masalah jika kamu ingin mabuk di rumah. Tapi, jika kamu mabuk di luar, maka hal-hal buruk mungkin bisa terjadi." Setelah itu, Feng Xiao melihat putrinya yang sedang makan kue tiba-tiba tersedak. Wajahnya memerah.
"Uhuk... uhuk..."
Feng Jiu batuk beberapa kali. Dia segera mengambil cangkir dan meneguk teh. Akhirnya, dia merasa lebih baik. Sebelum nafasnya stabil, ayahnya berbicara lagi.
"Lihat, kamu sampai tersedak makanan. Kalau kamu memang menyukainya, kamu bisa membawa jajanan ini untuk bekal selama perjalanan."